F. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kualitas pelayanan tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy
terhadap kepuasan pasien secara parsial dan simultan. Berikut hasil penjelasan dari masing-masing hipotesis ;
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan tangible, reliability,
responsiveness, assurance, empathy Terhadap Kepuasan Pasien
Hasil pengujian hipotesis yang pertama H1 diketahui bahwa Kualitas Pelayanan tangible, reliability, responsiveness,
assurance, empathy secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan Pasien. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 12,258 dan F tabel sebesar 2,54
dengan tingkat signifikan 0,000. Hal ini berarti tingkat kepuasan pasien ditentukan oleh baik buruknya kualitas
pelayanan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy
.
2. Pengaruh Berwujud tangible Terhadap Kepuasan Pasien.
Hasil pengujian hipotesis yang kedua H2 diketahui bahwa variabel berwujud tangible tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pasien, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 1,554 t tabel 2,00 maka, Ho diterima. Hal ini berarti
variabel berwujud tangible tidak mempengaruhi kepuasan pasien. Dengan asumsi variabel keandalan reliability,
ketanggapan responsiveness, jaminan assurance dan empati emphaty tetap, maka kepuasan pasien tidak dipengaruhi oleh
variabel berwujud tangible. Walaupun,
variabel berwujud
tangible tidak
mempengaruhi kepuasan pasien, namun rata-rata kategorisasi skor pada variabel berwujud tangible sebesar 4,23 yang
menunjukkan bahwa pasien sudah merasa puas. Pada tabel V.6 dapat diketahui rata-rata dari masing-masing item pernyataan
untuk variabel berwujud tangible. Rata-rata tertinggi dari item pernyataan untuk variabel berwujud tangible adalah item
pertama yaitu “Gedung Rs. Santa Elisabeth Ganjuran dalam kondisi layak digunakan” dengan skor 4,48 sedangkan rata-rata
terendah pada item kedua yaitu “Ruang tunggu yang disediakan sudah mencukupi jumlah pasien” dengan skor 3,82. Semakin
tinggi nilai rata-rata, maka gedung, ruang tunggu semakin baik.
3. Pengaruh Keandalan reliability Terhadap Kepuasan
Pasien
Hasil pengujian hipotesis yang ketiga H3 diketahui bahwa variabel keandalan reliability tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pasien, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung - 0,937 t tabel 2,00 maka, Ho diterima. Hal ini berarti
variabel keandalan reliability tidak mempengaruhi kepuasan pasien. Dengan asumsi variabel berwujud tangible,
ketanggapan responsiveness, jaminan assurance dan empati empathy tetap ,maka kepuasan pasien tidak dipengaruhi oleh
variabel keandalan reliability. Meskipun, variabel keandalan reliability tidak
mempengaruhi kepuasan pasien, tetapi rata-rata kategori skor pada variabel keandalan reliability 4,04 hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kepuasan pasien tinggi. Pada tabel V.7 diketahui bahwa nilai rata-rata tertinggi pada masing-masing item
pernyataan, pada item keempat yaitu “Petugas medis memberikan pelayanan secara professional” dengan nilai 4,22
yang artinya tingkat kepuasan pasien tinggi terhadap petugas medis memberikan pelayanan secara professional.
Sedangkan nilai rata-rata terendah, pada item pertama yaitu “Petugas medis dan non-medis memberikan pelayanan
tepat waktu” dengan nilai 3,75 yang artinya tingkat kepuasan pasien cukup terhadap petugas medis dan non-medis
memberikan pelayanan tepat waktu. Semakin tinggi nilai rata- rata pada setiap item pernyataan, maka semakin tinggi tingkat
keandalan petugas medis dan non medis.
4. Pengaruh
Ketanggapan responsiveness
Terhadap Kepuasan Pasien
Hasil pengujian hipotesis yang keempat H4 diketahui bahwa
variabel ketanggapan
responsiveness tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pasien, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 0,496 t tabel 2,00 maka, Ho diterima,
dengan asumsi variabel berwujud tangible, keandalan reliability, jaminan assurance dan empati empathy tetap,
maka kepuasan pasien tidak dipengaruhi oleh variabel ketanggapan responsiveness.
Meskipun variabel ketanggapan responsiveness tidak mempengaruhi kepuasan pasien, namun rata-rata skor jawaban
responden menunjukkan nilai 4,18. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ketanggapan responsiveness masuk dalam
kategori skor tinggi. Pada tabel V.8 diketahui bahwa rata-rata tertinggi pada item pernyataan yang pertama yaitu “Dokter
selalu mendengarkan keluhan pasien” dengan nilai 4,32 yang
artinya tingkat kepuasan pasien sangat tinggi terhadap dokter.
Sedangakan nilai rata-rata terendah pada item pernyataan ketiga dan keempat dengan nilai 4,08 yang artinya tingkat
kepuasan pasien tinggi. Semakin tinggi nilai rata-rata, maka semakin tinggi pula tingkat daya tanggap yang dimiliki petugas
medis dan non medis.
5. Pengaruh Jaminan assurance Terhadap Kepuasan Pasien
Hasil pengujian hipotesis yang kelima H5 diketahui bahwa variabel jaminan assurance mempengaruhi kepuasan
pasien, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 3,850 t tabel 2,00 maka Ho ditolak, yang artinya apabila variabel jaminan
assurance semakin baik, dengan asumsi variabel lain tetap maka tingkat kepuasan pasien meningkat. Rasa aman, dokter
spesialis, perawat yang terdidik, dan kerahasian pasien merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
kepuasan yang diperoleh pasien. Pada tabel V.9 diketahui bahwa nilai rata-rata tertinggi pada
item pernyataan yang keempat yaitu “Petugas medis dapat menjaga kerahasian keluhan pasien” dengan nilai 4,23.
Sedangkan nilai rata-rata terendah pada item pernyataan pertama yaitu “RS. Santa Elisabeth menyediakan dokter
spesialis yang cukup lengkap” dengan nilai 3,57. Secara keseluruhan variabel jaminan assurance mempunyai nilai
rata-rata 4,04. Pada kategorisasi skor nilai 4,04 berada pada interval 3,40 - 4,19 dengan kategori tinggi. Semakin tinggi
nilai rata-rata, maka semakin tinggi pula jaminan rasa aman, kerahasian yang diperoleh pasien.
6. Pengaruh Empati empathy Terhadap Kepuasan Pasien
Hasil pengujian hipotesis yang terakhir H6 diketahui bahwa variabel empati empathy tidak mempengaruhi
kepuasan pasien, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 0,064 t tabel 2,00 maka Ho diterima, dengan asumsi
variabel berwujud
tangible, keandalan
reliability, ketanggapan responsiveness dan jaminan assurance tetap,
maka kepuasan pasien tidak dipengaruhi oleh variabel empati empathy.
Akan tetapi, variabel empati empathy memiliki nilai rata- rata 4,26. Rata-rata tersebut masuk dalam kategori sangat
tinggi. Pada tabel V.10 diketahui rata-rata tertinggi pada item pernyataan pertama yaitu “Petugas medis memberikan
pengetahuan cara mengonsumsi obat dengan benar sesuai dengan anjuran dokter” dengan nilai 4,43. Sedangkan rata-rata
terendah pada item peryataan ketiga yaitu “Petugas non-medis
mengingatkan akan keamanan barang bawaan pasien” dengan nilai 4,00. Semakin tinggi nilai rata-rata pada setiap item
pernyataan, maka semakin tinggi tingkat empati empathy petugas medis dan non medis kepada pasien.
74
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN