Keterangan : R
2
: Koefisien Determinasi X
: Variabel Independen b
: Koefisien Regresi Y
: Variabel Dependen
b. Uji F Secara Simultan
Uji statistika F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang
dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Pengujian hipotesis dengan uji statistika F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung lebih besar
dari pada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha. Langkah
– langkah pengujian hipotesis ; 1 Menentukan rumus hipotesis:
H ; b
1
=b
2
=b
3
=b
4
=b
5
berarti tidak ada pengaruh secara bersama-sama dari kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pasien. H
a
; tidak semua b = 0, berarti ada pengaruh secara bersama-sama dari kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pasien.
2 Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan α = 5 signifikansi
5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. F tabel dapat dicari pada
tabel statistika pada signifikansi 0,05 df1 = k-1, dan df2 = n-k k adalah jumlah variabel.
3 Menentukan F hitung
F = harga F garis regresi yang dicari K = banyaknya variabel bebas
n = jumlah sampel = koefisien determinasi
4 Kriteria Keputusan diterima, jika F hitung ≤ F tabel
ditolak, jika F hitung F tabel 5 Pengambilan keputusan
a Jika diterima berarti tidak ada pengaruh secara
bersama-sama kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien.
b Jika ditolak berarti ada pengaruh secara bersama-
sama kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien.
c. Uji t Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas
berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial
berpengaruh nyata atau tidak, digunakan uji-t : Langkah
– langkah menentukan hipotesis : 1 Menentukan Ho dan Ha
Ho : bi = 0, artinya variabel kualitas pelayanan X
1
, X
2
, X
3
, X
4
dan X
5
secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel
kepuasan pasien Y.
Keterangan : i=1,2,3,4,5 Ha : bi ≠ 0, artinya variabel kualitas pelayanan X
1
, X
2
, X
3
, X
4
dan X
5
secara parsial berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien Y.
Keterangan : i=1,2,3,4,5 2 Menentukan
level of significance α: 5 Dalam penelitian level of significance atau tingkat
signifikannya sebesar 0,05 untuk uji 2 sisi dengan df = n-k- 1 k adalah jumlah variabel independen.
3 Menentukan t hitung menggunakan rumus :
Keterangan : = t hitung koefisien variabel i
= koefisien regresi variabel i = standar error dari variabel i
4 Menentukan daerah penerimaan dan penolakan H
Ho diterima, jika t hitung ≤ t tabel atau -t hitung ≥ -t tabel. Ho ditolak, jika t hitung t tabel atau -t hitung -t tabel.
5 Pengambilan Keputusan a Jika
diterima berarti tidak ada pengaruh secara parsial dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien.
b
Jika ditolak berarti ada pengaruh secara parsial dari
kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien.
37
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Rumah Sakit Santa Elisabeth
Ganjuran adalah nama sebuah dusun yang kecil, kurang dikenal, bahkan dapat dikatakan sebagai desa yang terpencil yang terletak di Kelurahan
Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Ganjuran terletak di selatan Kota Yogyakarta sekitar 20 KM
dari pusat kota. Pada umumnya penduduk di tempat ini dalam mencari nafkah sehari hari dengan bercocok tanam.
Pada tahun 1862 keluarga Schmutzer membuka usaha di Ganjuran dengan mendirikan pabrik gula, kemudian di beri nama
pabrik gula ”GONDANG LIPURO”. Untuk menunjang usahanya ini pada tahun 1920 sekembalinya dari
cuti di Negeri Belanda, Ny Schmutzer berkenan membuka sebuah poliklinik untuk pelayanan kepada masyarakat. hal ini terbukti dengan banyaknya para penderita
yang datang setiap harinya yaitu sekitar 40 – 50 penderita.
Pada tahun 1930 atas saran seorang karyawan poliklinik ini dikembangkan menjadi sebuah Rumah sakit bertepatan dengan hari ulang tahun
Ny. Schmutzer, beliau menghadiahk an sebuah Rumah sakit dengan nama ”Rumah
Sakit SANTA ELISABETH”, dan diresmikan pada tanggal 4 April 1930. Untuk memperlancar pelayanan kepada masyarakat rumah sakit ini dibantu oleh empat
missionaris yang berasal dari konggregasi Suster – suster Cinta Kasih St. Carolus
Borromeus Yaitu: Sr. Cunegundis, Sr. Barbarine, Sr. Irezen dan Sr. Yubinta.