Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Iklim komunikasi organisasi
yang positif yaitu yang penuh persaudaraan mandorong para anggota organisasiberkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tama dengan anggota
lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa keterbukaan Muhammad, 2001:
85.
2.1.8. Proses Komunikasi di Perusahaan
Proses-proses komunikasi di dalam perusahaan bisa bermacam-macam cara penyampaiannya. Harus dilaksanakan seefektif mungkin karena
dibutuhkan feedback untuk mengetahui apakah komunikasi yang disampaikan sukses atau tidak. Dari sana kita tau apakah umpan yang didapat positif atau
negatif. Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran interpretasi
adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik decoding dalam proses komunikasi. Jika persepsi tidak akurat, tidak mungkin kita
berkomnikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan untuk memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain Mulyana, 2001: 167-168.
Informasi yang merujuk kepada kata-kata dalam pesan tertulis dan bunyi dalam pesan terucap dalam pertunjukkan. Informasi akan dirujuk,
seperti dalam konteks “arus komunikasi” dan “pemrosesan informasi”. Informasi adalah suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang kita sebut
pertunjukkan pesan dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai
keuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja, dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat dan memo, laporan teknis, dan data Pace dan Faules,
1993:29. Proses komunikasi yang terjadi dalam suatu perusahaan harus memiliki
komunikasi yang efektif di semua karyawan. Persepsi mengenai informasi yang diterima maupun yang disampaikan antara pimpinan kepada bawahan
atau sebaliknya harus benar-benar akurat. Pola komunikasi yang di dalamnya terjadi proses saling tukar menukar informasi menjadikan efektifitas pesan
dapat diterima dengan baik antara kedua belah pihak. Konsep umpan balik ini dalam proses komunikasi sangat penting
karena dengan terjadinya umpan balik, komunikator mengetahui apakah komunikasinya ini berhasil atau malah gagal. Dengan kata lain, apakah umpan
baliknya itu positif maupun negatif.
2.1.9. Komunikasi Sebagai Hubungan yang Berinteraksi Dalam Perusahaan
Menurut Dedy Mulyana 2001: 65-66, komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu
arah. Namun, pandangan kedua ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim pesan dan penerima pesan, karena masih tetap berorientasi pada
sumber, meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian. Jadi pada dasarnya proses interaksi yang berlangsung juga masih bersifat mekanis dan
statis. Salah satu unsur yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi kedua
ini adalah umpan balik, yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada
sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektifitas pesan yang disampaikan sebelumnya, apakah dapat
dimengerti, diterima, dan sebagainya, sehingga berdasarkan umpan balik tersebut sumber dapat mengubah pesan selanjutnya jika diperlukan agar sesuai
dengan tujuannya. Tidak semua respon penerima adalah umpan balik. Suatu pesan dianggap umpan balik bila hal itu merupakan respon terhadap pesan
pengirim dan bila mempengaruhi perilaku selanjutnya pengirim. Konseptualisasi ini sering diterapkan pada komunikasi adalah
interaksi. Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab- akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Komunikasi sebagai suatu
hubungan yang berinteraksi pada semua karyawan yang ada di dalam organisasi. Proses interaksi sebagai pola hubungan yang dapat menumbuhkan
kehidupan yang harmonis apabila masing-masing anggota bekerja mengarahkan pandangannya untuk berorientasi pada kepentingan bersama.
Hubungan yang berdasarkan aksi-reaksi bahwa semua karyawan mempunyai kesadaran dan berperilaku sesuai dengan aturan kebudayaan dan
kebijakan yang ada dalam perusahaan tersebut. Menjadikan komunikasi dapat berjalan efekif dikarenakan pesan yang disampaikan dapat diterima dan
mendapat umpan balik yang positif dari semua karyawan dalam perusahaan.
2.2. Kerangka Berpikir