Iklim Komunikasi Organisasi Negatif. Pengukuran Variabel

3.1.3. Iklim Komunikasi Organisasi Negatif.

Iklim komunikasi organisasi negatif adalah iklim komunikasi yang tidak baik, tidak ada kepercayaan sepenuhnya antara atasan dan bawahan. Karyawan tidak dapat berkomunikasi dan berkonsultasi serta tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan perusahaan yang berhubungan dengan posisi karyawan. Tidak adanya katerusterangan dan kejujuran sepenuhnya diantara sesama karyawan. Karyawan tidah sepenuhnya mudah menerima segala informasi yang berhubungan dengan kemampuan mereka dalam pekerjaan dan pendapatan serta pemikiran karyawan tidak sepenuhnya dianggap penting oleh manajemen. Karyawan tidak sepenuhnya menunjukkan komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi dan manajemen tidak sepenuhnya menganggap kesejateraan karyawan sama pentingnya dengan tujuan perusahan yang berkinerja tinggi.

3.1.4. Pengukuran Variabel

Iklim komunikasi organisasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan enam variabel berdasarkan dari Peterson dan Pace 1976. Keenam variabel iklim komunikasi organisasi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan Kepercayaan adalah bagaimana responden karyawan menilai kepecayaan yang mereka peroleh dari atasan dan bagaimana karyawan merespon kepercayaan itu dalam menjalankan tugasnya untuk mancapai tujuan organisasi. Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan. Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Adanya kepercayaan yaitu bentuk kepercayaan karyawan kepada perusahaan sehingga karyawan tersebut memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. b. Adanya keyakinan, yaitu keyakinan karyawan terhadap perusahaan dalam membangun hubungan dengan pihak manajemen perusahaan. c. Adanya kredibilitas, yaitu suatu kredibilitas yang ditunjukkan oleh karyawan kepada perusahaan. 2. Pengambilan Keputusan Partisipan Pengambilan keputusan partisipan adalah upaya para personel organisasi di semua tingkatan dalam organisasi untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Adanya keikutsertaan karyawan dalam pembuatan keputusan dalam mencari suatu pemecahan masalah di dalam perusahaan bersama dengan pihak manajemen. b. Adanya perhatian pihak manajemen terhadap setiap keluhan dari karyawan. c. Adanya tanggapan pihak manajemen terhadap setiap keluhan para karyawan 3. Kejujuran Adalah bagaimana responden karyawan mampu menyampaikan isi pikiran mereka dan saling berterus terang sehingga tidak ada selisih paham serta tidak ada kebohongan diantara karyawan. Suasana umum yang meliputi kejujuaran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi dan para pegawai mampu mengatakan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan. Indikatornya adalah sebgai berikut: a. Adanya penyelesaian konflik yang terjadi antara pihak manajemen dengan para karyawan dalam perusahaan b. Adanya penyampaian ide secara terbuka kepada karyawan dalam pelaksanaan kegiatan. c. Adanya penyampaian ide secara terbuka dari karyawan kepada pihak manajemen. 4. Keterbukaan Dalam Komunikasi Ke Bawah Adalah kemudahan bagi anggota organisasi untuk memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang memudahkan mereka berkoordinasi dengan pihak manajemen. Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Adanya penyebarluasan atau penyampaian informasi kepada seluruh karyawan mulai dari tingkat ketua sampai anggota. b. Adanya pengkomunikasian dari pihak manajemen terhadap setiap kebijakan yang dikeluarkan yang menyangkut perusahaan. 5. Mendengarkan Dalam Komunikasi Ke Atas Setiap personel disetiap tingakatan dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan personel disetiap tingkat bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Adanya tanggapan dari pihak manajemen mengenai informasi yang disampaiakan oleh karyawan kepada pihak manajemen. b. Adanya penerimaan pihak manajemen atas gagasan yang disampaikan oleh karyawan dalam kaitannya dengan pembuatan keputusan. 6. Perhatian Pada Tujuan Berkinerja Tinggi Perhatian pada tujuan berkinerja tinggi adalah sejauh mana responden karyawan menunjukkan komitmen mereka untuk berproduksi tinggi, bekerja dengan kualitas tinggi. Tentunya untuk itu perusahaan juga memberikan perhatian seperti kesejateraan karyawan. Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Komitmen karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. b. Perhatian yang tinggi karyawan terhadap kesejateraan karyawan menghasilkan keakraban yang baik dalam pencapaian tujuan perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert, di mana skala ini mengelompokkan peristiwa dalam kategori tertentu. Dalam penelitian ini pertanyaan dengan jawaban penilaian berdasarkan pengurutan angka. Jawaban dari masing-masing pernyataan yang ada di kuisioner digolongkan dalam empat jenis pilihan jawban, yaiut angka atau jawaban “4” adalah nilai tertinggi dan pertanyaan dengan jawaban nilai kecil atau negatif deberi angka “1’. Adapun pengukuran jawaban pada kuisioner dapat diuraikan sebagai berikut: Skor 1: Sangat tidak baik, yang menunjukkan gasmbaran kondisi dalam organisasi. Skor 2: Tidak baik, yaitu menunjukkan gambaran kondisi dalam organisasi lebih banyak salahnya dari pada benarnya. Skor 3: Kurang baik, yaitu yang menunjukkan gsambaran kondisi dalam organisasi separuh benar dan separuh salah. Skor 4: Sangat baik, yang juang menunjukkan penilaian yang jujur, pernyataan ini merupakan gambaran kondisi organisasi yang sebenarnya. Pace Faules, 2006: 158

3.2. Populasi, Teknik Penarikan Sampel, Dan Sampel