Pembahasan “IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT TELKOM SPEEDY (Study Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi Pada PT Telkom Speedy Cabang STO Kapasan Surabaya).

= 194 13 = 14,92 Nilai iklim komposit organisasi = nilai iklim komposit individu Total responden = 14,92 30 = 0,5 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi organisasi pada PT Telkom Speedy Cabang STO Kapassan Surabaya dapat dikatakan kurang baik. Penilaian ini menjadikan indikasi bahwa iklim kerja antara manajemen dengan bawahan bernilai negatif. Semua indicator yang berpengsaruh terhadap iklim kerja menuju kea rah yang negatif. Ini semua terlihat dari jawaban para responden hasil koefisiennya di bawah 0,79.

4.3 Pembahasan

Pada indikator kepercayaan, sebanyak 22 responden atau 73,3 menyatakan bahwa karyawan mempunyai kepercayaan dalam membangun hubungan yang baik dengan manajemen Telkom speedy, dan hanya 26,7 responden yang tidak satuju dengan pernyataan tersebut. Sebagian besar responden atau 53,3 menyatakan bahwa atasan memberikan kepercayaan yang tinggi pada karyawannya, dan hanya 46,7 karyawan yang menolak pernyataan tersebut. Kemudian hampir sebagian besar responden atau 76,7 menyatakan bahwa karyawan Telkom speedy menunjukkan kredibilitas yang tinggi terhadap perusahaan, dan sisanya hanya 23,3 yang menolak pernyataan tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam iklim kerja yaitu tentang pengambilan keputusan partisipatif. Dari data yang terkumpul terdapat 36,7 responden menyatakan tidak dikutsertakan dalam berkomunikasi meng nai masalah perusahaan, dan sebesar 63,3 responden menyatakan bahwa mereka diikutsertakan dalam berkomunikasi mengenai semua masalah dalam perusahaan. Sebesar 30 responden merasa tidak diberi kesempatan untuk berknsultasi dengan manajemen, dan sebagian besar 70 responden selslu diberi kesempatan untuk berkonsultasi dengan manajemen PT Telkom Speedy Cabang STO Kapasan Surabaya. Kejujuran sangat penting dalam suasana kerja di perusahaan. Namun pada PT Telkom Speedy sebesar 50 responden yang menyatakan ada kejujuran dan keterusterangan antar karywan, sedangkan sisanya 50 responden menyatakan tidak ada kejujuran dan keterusterangan antar karyawan. Terdapat 53,3 responden yang menyatakan mampu mengatakan isi pikirannya tanpa memandang apakah mereka berbicara dengan bawahan atau atasan, dan hanya 46,7 yang menyatakan tidak mampu mengatakan isi pikiran mereka. Pada keterbukaan komuniasi ke bawah, terdapat 33,3 responden yang menyatakan mudah mendapatkan informasi yang berhubungan dengan tugas mereka, dan 66,7 merasa tidak mudah mendapatkan informasi yang berhubungan dengan tugas mereka. Sebesar 40 responden menyatakan mudah mendapatkan informasi yang berhubungan dengan kebijakan yang dikeluarkan mengenai perusahaan, dan sisanya 60 responden yang tidak mudah mendapatkan informasi dari manajemen terkait dengan kebijakan yang menyangkut perusahaan. Sebagian besar rsponden menyatakan bahwa manajemen selalu mendengarkan tanggapan dari karyawannya yaitu sebesar 60 responden, dan sisanya hanya 40 responden yang mersa bahwa manajemen tidak mendengarkan tanggapan informasi dari bawahan. Tidak banyak juga karyawan yang menganggap manajemen memberikan perhatian terhadap informasi yang dipandang penting untuk dilaksanakan yaitu sebesar 33,3. Dan sebagian besar responden menolak tanggapan tersebut yakni sebesar 66,7. Dengan demikian tanggapan karyawan tidak dianggap penting oleh manajemen untuk dilaksanakan. Komunikasi ke atas dapat sampai dengan baik jika manajemen berpikir terbuka dan mau menerima masukalaporan mengenai permasalahan yang berhubungan dengan perkerjaan dari bawahan. Sebagian besar responden PT Telkom Speedy menyatakan sudah menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap perusahaan yaitu sebesar 80. Dan sisanya hanya 20 responden yang belum menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Selain itu, hanya 26,7 responden yang merasa bahwa manajemen memiliki perhatian yang tinggi terhadap kesejateraan karyawannya. Dan 73,3 responden yang menolah pernyataan tersebut. Kinerja tinggi dapat dicapai dalam suatu komunikasi apabila manajemen memiliki perhatian yang tinggi terhadap kesejateraan karyawannya. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan