Iklim Komunikasi Organisasi Iklim Komunikasi Organisasi Positif

37 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini difokuskan padsa iklim komunikasi organisasi pada PT Telkom Speedy Cabang STO Kapasan Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode survey dan termasuk penelitian kuantitatif deskriptif.

3.1.1. Iklim Komunikasi Organisasi

Iklim komunikasi organisasi merupakan variabel untuk mengetahui situasi dalam lingkungan kerja di suatu organisasi secara keseluruhan. Perusahaan yang memiliki iklim komunikasi yang baik dapat digunakan sebagai indikasi bahwa perusahaan tersebut memiliki citra yang baik. Iklim ini dibentuk dari pola interaksi yang intens antara anggota organisasi semua karyawan dengan lingkungan yang penuh persahabatan, saling menghargai dan kepercayaan yang tinggi akan menuju kearah iklim yang baik atau positif. Sebaliknya, jika antara anggota organisasi semua karyawan tidak memiliki kepercayaan dan kejujuran yang tinggi dan hanya saling menggunjing antar satu karyawan dengan karyawan yang lainnya terhadap atasan atau sebaliknya akan menuju ke arah iklim yang buruk atau negatif. Iklim komunikasi organisasi dibentuk dari interaksi karyawan dalam mempersepsi aturan, kebijakan dan nilai yang ada dalam organisasi tersebut. Iklim komunikasi organisasi akan dilihat dsai enam faktor, yaitu: kepercayaan, pegambilan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dan mendengarkan dalam komunikasi ke atas serta perhatian pada tujuan berkinerja tinggi.

3.1.2. Iklim Komunikasi Organisasi Positif

Iklim komunikasi organisasi positif adalah iklim komunikasi organisasi yang baik, yaitu terdapat kepercayaan antara atasan dan bawahan. Karyawan dapat berkonsultasi dan berkomunikasi serta diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dan penentuan tujuan perusahaan yang berhubungan dengan posisi para karyawan. Terdapat keterusterangan dan kejujuran diantara sesama karyawan. Karyawan mudah menerima segala informasi yang behubunngan dengan kemampuan mereka dalam pekerjaan dan pendapatan serta pemikiran karyawan dianggap penting oleh manajemen. Karyawan menunjukkan komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi dan manajemen menganggap kesejateraan karyawan sama pentingnya dengan tujuan perusahaan yang berkinerja tinggi. Bila kondisi untuk hubungan antar personal yang baik hadir, kita juga cenderung menemukan respons-respons positif terhadap penyalia, sikap tanggap atas kebutuhan-kebutuhan pribadi dan organiasasi, kepekaan terhadap perasan pagawai, dan kesadiaan untuk berbagi informasi. Semua ini adalah persyaratan untuk komunikasi ke atas dan ke bawah yang efektif Pace dan Faules, 2005:203.

3.1.3. Iklim Komunikasi Organisasi Negatif.