organsasi. Orang sebagai anggota organisasi maupun sebagai pemakai jasa organisasi, dipengaruhi oleh organisasi. Dalam kondisi yang normal orang
akan cenderung mengambil karakteristik tertentu dari organisasi dimana ia bekerja. Muhammad: 32-34
2.1.4. Komunikasi Organisasi
Komuniksi organisasi adalah perilaku yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna atas apa
yang sedang terjadi. Pace dan Faules, 1993:33 Komunikasi mengikat bersama bagian-bagian dari suatu organisasi dan
mendorong orang-orang untuk bertindak. Dalam suatu organisasi kerja komunikasi menjalankan beberapa fungsi, yaitu:
1. Komunikasi berfungsi menyampaikan informasi dan pengetahuan dari
orang yang satu kepada orang yang lain sehingga terjadi tindakan kerja sama.
2. Komunikasi berfungsi membantu mendorong dan mengarahkan orang-
orang untuk melakukan sesuatu. 3.
Komunikasi berfungsi membantu membentuk sikap dan menanamkan kepercayaan untuk mengajak, meyakinkan, dan mempengarhi perilaku
seseorang. 4.
Komunikasi berfungsi membantu memperkenalkan pegawai-pegawai denga lingkungan fisik dan sosial mereka.
Disamping keempat fungsi tersebut, komunikasi juga menjalankan fungsi-fungsi tambahan seperti pemeliharaan hubungan sosial diantara
manusia-manusia moekijat, 1993:7. Menurut Dale Yoder dalam Moekijat, 1993:14-17, tujuan utama
komunikasi dalam pekerjaan adalah untuk memudahkan pelaksaan dan memperlancar jalannya organisasi. Tujuan komunikasi dalam pekerjaan antara
lain sebagai berikut: 1.
Untuk meningkatkan kesetian, kerjasama dan pengertian pegawai. 2.
Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang kebutuhan dan tujuan pegawai.
3. Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang reaksi pegawai
terhadap tujuan, kebijaksaan dan praktek perusahaan. 4.
Untuk memberikan informasi, menjelaskan dan menafsirkan program- program perusahaan dan keefektifan dari program-program.
5. Untuk meningkatkan hubungan pribadi dan peran serta pegawai.
6. Untuk memberikan alat ekspresi dan penjelasan.
7. Untuk memberikan kebutuhan pribadi dan kebutuhan jabatan pegawai.
8. Untuk memotivasi pegawai.
9. Untuk memberikan propaganda kepada pegawai dan merintangani
propaganda dari sumber-sumber lain. 10.
Untuk mencapai tujuan manajemen.
Komunikasi dalam manajemen adalah salah satu dari sekian banyak bidang komunikasi dalam lingkup komunikasi manusia. Pentingnya
komunikasi dalam manajemen dinyatakan oleh Lawrence D. Brennen bahwa manajemen adalah kmunikasi dan Goerge R. Terry mengibaratkan komunikasi
sebagai minyak pelumas agar proses manajemen berjalan lancer Effendy, 1999:10.
Komunikasi antar manusia merupakan komunikasi langsung tatap muka dan dengan sikap dialogis serta umpan balik yang terjadi secara
langsung dalam artian komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga sehingga sering digunakan untuk melakukan persuasif.
Komunikasi persuasif dapat berlangsung dalam situasi komunikasi yang melibatkan upayah seseorang yang dengan sadar berubah tingkah lakunya
melalui penyampaian pesan Effendy, 1999:24-26. Dalam arti luas tujuan komunikasi dalam suatu perusahaan adalah
untuk mengadakan perubahan-perubahan dan untuk mengetahui tindakan kearah kesejateraan perusahan. Komunikasi adalah penting untuk
berfungsinya intern perusahaan karena komunikasinya menyatukan fungsi- fungsi manajerial dimana menurut Harold Koonts komunikasi diperlukan
untuk: 1.
Menentukan dan menyebarkan tujuan perusahaan
2. Mengembangkan rencana pencapaiannya.
3. Mengatur Sumber Daya Manusia SDM dan sumber daya lainnya
dengan cara yang se-efektif mungkin dan seefisien mungkin.
4. Memilih, mengembangkan, dan menilai anggota organisasi.
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan menciptakan suasana
dimana orang-orang mau memberikan sumbangan dan mengawasi pelaksaan pekerjaan.
Definisi dan konsep kunci dari komunikasi organisasi menurut Goldhaber 1986, memberikan definisi komunikasi sebagai berikut,
“organizational communications is the process of creating and exchanging message within a network of interdependen relationship to vope with
environmental uncertainlyI”. Atau dengan kata lain komunikasi organisasi
adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan
yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah Muhammad, 2001: 67. Dalam Muhammad 2001: 67-74, dijelaskan ada tujuh konsep kunci
yaitu proses, pesan jaringan, saling berantung, hubungan, lingkungan dan ketidakpastian, yaitu:
1. Proses
Suatu organsasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala
menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus-menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Untuk
berkomunikasi seseorang harus sanggup menyusun suatu gambaran mental, memberikan gambaran itu nama dan mengembangkan suatu
perasaan terhadapnya. Komunikasi efektif kalau pesan yang dikirm itu diartikan sama dengan apa yang dimkasud oleh si pengirim. Misalnya,
seorang pemimpin melihat pekerjaan karyawanya tidak beres, lalu berkata dengan suara keras dan memukul meja. Isi pesan ini adalah pernyataan
rasa marah terhadap kesalahan karyawannya itu. Bila karyawannya menerima pesan itu berarti bahwa pesan tersebut efektif. Pesan dalam
organisasi dapat dilihat menurut beberapa klasifikasinya: a.
Pengklasifikasian pesan menurut bahasa, yaitu pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal dalam organisasi, misalnya seperti surat
memo, pidato, percakapan. Sedangkan pesan non verbal dalam organisasi terutama sekali yang tidak diucapkanatau ditulis sepeti
bahasa, gerakan badan, sentuhan, nada suara, ekspresi wajah dan sebagainya.
b. Klasifikasi pesan menurut penerima yang diharapkan dapat pula
dibedakan atas pesan internal ataupun pesan eksternal. Pesan internal khusus dipakai karyawan dalam organisasi, misalnya
memo, buletin dan rapat-rapat. Sedangkan pesan eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi system terbuka yang
berkaitan dengan ligkungandan masyarakat umum. Pesan eksternal
ini misalnya iklan, usaha hubungan dengan masyarakat, usaha mengenai penjualan dan pelayanan.
c. Pesan dapat pula diklasifikasikan menurut bagaimana pesan
disebarluaskan. Jika menggunakan metode perangkat keras untuk dapat berfungsi dan bergantung pada alat-alat elektronik dan tenaga
listrik. Sedangkan pesan tergantung pada perangkat lunak, yaitu kemampuan dan keterampilan dari individu terutama dalam
berfikir, menulis, berbicara dan mendengar agar dapat berkomunikasi satu sama lain. Termasuk komunikasi lisan secara
berhadapan, percakap dalam rapat-rapat. d.
Klasifikasi pesan berdasarkan tujuan daripada pengiriman dan penerima pesan. Pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas yaitu
berhubungan dengan produksi organisasi, pelayanan dan kegiatan khusus yang berkenaan dengan organisasi seperti penyempurnaan
kualitas produksi, penjualan, dan pemasaran. Pesan yang berkenaan dengan pemeliharaan organisasi seperti kebijaksanaan-
kebijaksanaan, aturan-aturan yang membantu organisasi tetap hidup.
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran
pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini
mungkin mencakup hanya dua orang, beberapa orang, atau keseluruhan organisasi. Hakikat dan luas jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain, hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dan arus pesan, dan isi dari pesan.
4. Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi dasar dari suatu organisasi yang merupakan suatu system terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan
maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh system organisasi. Begitu juga halnya degan jaringan komunikasi
dalam suatu organisasi saling melengkapi. Implikasinya, bila pimpinan membuat suatu keputusan dia harus mempertimbangkan implikasi
keputusan itu terhadap organisasinya secara menyeluruh. 5.
Hubungan Organisasi merupakan suatu sistem terbuka. Sistem kehidupan social
maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Dengan kata lain, jaringan melalui mana jalannya suatu pesan dalam
organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh, karena itu, hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari
orang yang terlihat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. 6.
Lingkungan Lingkungan yang dimaksud adalah semua totalitas secara fisik dan
faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan atas
lingkungan internal karyawan, staf, golongan fungsional dari organisasi, dan komponen organisasi lainnya seperti tujuan, produk dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan eksternal dari organisasi adalah langganan, saingan dan teknologi.
7. Ketidakpastian
Ketidakpastian yang dimaksud yaitu perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Misalnya suatu organsasi memerlukan
informasi mengenai aturan pemerintahan yang berpengaruh kepada produksi barang-barangnya. Jika organisasi ini banyak informasi mengenai
hal ini maka mereka lebih pasti dalam memproduksi hasil organisasinya yang sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah. Tetapi bila
mereka tidak memperoleh informasi tersebut maka mereka ragu-ragu memprodusi barang-barangnya apakah sesuai dengan standar yang
ditentukan. Dalam suatu organsasi baik profit maupun non profit, tindakan
komunikasi dalam organisasi akan melibatkan: 1.
Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system pemrosesan informasi dimana seluruh anggota berharap dapat memperoleh informasi
yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.
2. Regulasi
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3. Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan, dan wewenang tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan apa yang diharapkan, maka
banyak pimpinan yang lebih suka mempersuasif bawahan dari pada memberi perintah, sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela akan
menghasilkan kepedulian yang besar. 4.
Integratif Setiap organsasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang baik, yaitu saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi informal.
Pelaksaan aktifitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. Sendjaja, 1992:
136
2.1.5. Komunikasi Organisasi Dalam Suatu Perusahaan