10 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Magister Humaniora, minat utama Linguistik, diraih di Pasca-sarjana UGM Yogyakarta tahun 2002 dengan Tesis “Asosiasi Pornografis Judul-
Judul Berita Artis dalam Media Massa Cetak: Kajian Sosiolinguistik”.
Penulis memulai karier mengajar sejak tahun 1997-1998 sebagai Tentor LBB Omega Gama dan Primagama Surakarta, tahun 1999-2000
menjadi wartawan di SKH Pos KitaBengawan Pos Solo, tahun 2000- 2002 menjadi tentor di LBB Neutron Yogyakarta, dosen di Universitas
Veteran Bantara Sukoharjo dan Universitas Muhammadiyah Purworejo. Sejak 1 Desember 2002 penulis diangkat sebagai dosen tetap Program
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan PBS FKIP UNS - sekarang. Mata kuliah yang pernah diampu di Perguruan Tinggi
antara lain; Sosiolinguistik, Pragmatik, Semantik, Psikolinguistik, Linguistik Umum, Linguistik Terapan, Fonologi, Sintaksis, Analisis Kesalahan
Bahasa, Jurnalistik, Filsafat Ilmu, dan Menyimak.
Hasil karya ilmiahnya antara lain: “Asosiasi Pornografis dalam Media Massa Cetak” Jurnal Retorika Pascasarjana PBI UNS, Oktober
2003, “Valensi Morfologis Verba Adjektiva dalam Bahasa Indonesia” Jurnal Dwijawacana FKIP UNS, Mei 2004, “Karakteristik Bahasa
Penyiar Radio JPI FM Solo Jurnal Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM, Juni 2004, Eksistensi Bahasa Jawa di Eraglobalisasi Seminar
Nasional, Emang Islam Nggak Gaul karya Munif Tauhcid sebagai Editor, Pragmatik: Teori dan Analisis Lingkar Media Yogyakarta, Juli
2007, Cendera Mata Cinta from “ABG” to “ABG” karya Drs. Yant Mujiyanto sebagai Editor. Selain itu, penulis juga aktif dalam berbagai
semi-nar dan menulis di media massa cetak, seperti Solopos, Benga- wan Pos, Kedaulatan Rakyat, dan Suara Merdeka.
Sumber: Materi Training Dasar-Dasar Jurnalistik di SMK 6 Solo, 3 Oktober 2007
2. Mengajukan Pertanyaan terhadap Pokok Pembicaraan
Berdasarkan catatan dalam format 1.4, buatlah pertanyaan tentang teks yang Anda dengarkan, lalu ajukan kepada teman dalam kelompok diskusi
Contoh: a.
Mengapa harus ada kaderisasi penulis untuk pelajar dan mahasiswa? b.
Apakah profesi penulis dapat dijadikan mata pencaharian hidup?
3. Mengemukakan Persetujuan dan Penolakan
Buatlah tanggapan persetujuan dan penolakan terhadap pendapat-pen- dapat pembicara dalam makalah yang disampaikan dalam seminar jurnalistik
di atas Kerjakan di buku tugas Anda
Di unduh dari : Bukupaket.com
11 Perkembangan Telekomunikasi dan Informasi
Contoh: a.
Maaf, saya kurang sependapat dengan apa yang Bapak sampaikan tadi mengenai “profesi kepenulisan” karena saya belum yakin bahwa dengan
menulis kita bisa hidup layak. Ungkapan Penolakan
b. Saya setuju dengan pendapat Bapak tadi bahwa kita harus memulai dari
diri kita sendiri untuk menulis. Terima kasih. Ungkapan Persetujuan
4. Mengajukan Argumen Mendukung dan Menentang
Ajukan argumen yang mendukung dan menentang terhadap pendapat- pendapat pembicara dalam makalah yang disampaikan dalam diskusi atau
seminar jurnalistik di atas. Sebelumnya, tuliskan di buku tugas Anda Contoh:
1. Maaf Pak, saya kurang sependapat dengan pemikiran Bapak tadi. Karena
untuk menulis memerlukan modal. Dengan demikian, penulis pemula seperti saya kurang percaya diri untuk mampu me-nulis seperti yang Bapak
sampaikan tadi. Argumen Menentang
2. Maaf Bapak Moderator, saya hanya ingin menyampaikan bahwa pada
prinsipnya saya sependapat dengan pendapat yang disampaikan Bapak Rohmadi tadi. Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau training ini
dilanjutkan ke training jurnalistik tingkat lanjut karena dengan menulis akan mendatangkan banyak keuntungan bagi kita, baik pelajar maupun
mahasiswa. Terima kasih. Argumen Mendukung
C. Membaca Intensif Paragraf Induktif
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mengindentifikasi ciri-ciri teks yang berpola induktif dan menyimpulkannya.
1. Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Berpola Induktif
Paragraf adalah bagian dari telaah wacana dalam bahasa Indonesia.
Penalaran dalam paragraf sebuah wacana dapat berpola deduktif dan induktif. Penalaran induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-
peristiwa yang sifatnya khusus menuju pernyataan umum. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. letak kalimat utama di akhir paragraf,
b. diawali dengan uraianpenjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Di unduh dari : Bukupaket.com
12 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Contoh: Di dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1952, 62,7
orang Amerika yang dapat dipilih benar-benar telah terpilih. Dalam pemilihan tahun 1956 persentase adalah 60,4. Pada tahun 1960 adalah
63,8. Dari penyajian statistik tersebut, ternyata cukup besar golongan orang Amerika yang berhak memilih tidak menggunakan hak pilihnya
dengan sungguh-sungguh.
Sumber: Suara Karya, 29 Maret 2008
Dalam contoh paragraf induktif di atas terdiri atas empat kalimat berurutan yang diawali dengan kalimat pertama sebagai serangkaian kalimat pernyataan,
kemudian diikuti kalimat kedua, ketiga, dan diikuti kalimat keempat sebagai kesimpulan
.
2. Menarik Kesimpulan Isi Teks Berdasarkan Pola Generalisasi, Analogi, dan Sebab-Akibat