113 Paradigma Tenaga Kerja di Indonesia
- Protes bermunculan dalam kolom surat pembaca di berbagai surat
kabar. -
Kelakuan Shinchan sangat negatif. 2 Ide umum:
Shinchan merupakan setan kecil penebar virus.
3. Menyusun Kerangka Menjadi Paragraf Deduktif dan Induktif
Setelah menentukan kerangkanya, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka tersebut menjadi sebuah paragraf, baik yang bersifat deduktif maupun
yang bersifat induktif. Berikut ini adalah contoh pengembangannya. a.
Contoh pengembangan kerangka paragraf deduktif “Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami
dampak adanya krisis ekonomi adalah pertanian. Hal ini dapat dilihat adanya pertumbuhan yang mengesankan di bidang
perkebunan sebanyak 6,5 persen, di bidang kehutanan sebanyak 2,9 persen, dan di bidang perikanan sebanyak 6,6 persen. Kontribusi
sektor pertanian terhadap produk domestik meningkat dari 18,1 persen menjadi 18,4 persen. Padahal, selama kurun waktu 30 tahun
terakhir, pangsa pasar sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.”
b. Contoh pengembangan kerangka paragraf induktif
“Tokoh kartun Shinchan dianggap tidak dapat dijadikan model yang baik untuk anak-anak, baik itu di Indonesia maupun di
negerinya sendiri. Banyaknya protes yang ditujukan kepadanya melalui surat pembaca di berbagai media cetak. Hal itu kebanyakan
dilakukan oleh ibu-ibu. Mereka menyatakan bahwa Shinchan mempunyai kelakuan negatif yang ternyata banyak diikuti oleh anak-
anak. Tokoh Shinchan, di mata para ibu di Indonesia merupakan setan kecil penebar virus.”
4. Menggunakan Kalimat dengan Penyambung Antarkalimat tambah
pula, di samping itu
Sebuah karya tulis dikatakan baik jika hubungan antarkalimat dalam tulisan itu menunjukkan kepaduan atau hubungan yang sangat erat. Ada dua macam
kepaduan, yaitu kepaduan dalam makna kepaduan informasi atau disebut juga koherensi dan kepaduan dalam bentuk yang biasa disebut kohesi.
Penulis harus memperhatikan keterangan-keterangan yang menghubungkan antarkalimat agar di antara kalimat tampak kesatuan dan kepaduan, serta
peralihan dari kalimat satu ke kalimat lain lancar dan enak dibaca. Berikut ini beberapa contoh penanda keterangan yang menghubungkan kalimat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
114 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
a. tambahan pula
Kata penghubung yang menguraikan atau menceritakan hal baru yang mirip dengan hal yang sudah dibahas sebelumnya.
Contoh: Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan.
Misalnya, melakukan kegiatan olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Tambahan pula, menjaga pola makan yang benar.
b. di samping itu
Kata penghubung yang mendukung peralihan segi pandangan dan penekanan.
Contoh: Metode menyampaikan ceramah bisa menggunakan metode membaca
dan menghafal naskah. Di samping itu, dapat pula menggunakan metode impromtu atau spontan.
5. Perluasan Frase Verba sedang, baru, masih, akan, telah
Frase verba merupakan satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai intinya dan tidak merupakan klausa. Dengan
demikian, frase verba mempunyai inti dan kata lain yang mendampinginya. Perhatikan contoh kalimat berikut ini
a. Kesehatannya sudah membaik.
b. Pesawat itu akan mendarat.
c. Anak-anak itu tidak harus pergi sekarang.
d. Kami harus menulis kembali makalah kami.
e. Murid-murid sering makan dan minum di kantin.
f. Kamu boleh menyanyi atau menari.
Frase verba di atas dapat diperluas dengan pewatas sedang, baru, masih, akan, telah, dan sebagainya.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini. a.
Ayah sedang makan di meja makan. b.
Ibu baru mencuci di sumur. c.
Adik masih lapar meskipun sudah makan. d.
Kakak akan pergi setelah sarapan pagi. e.
Ayah telah minum obat.
6. Menggunakan Kalimat dengan Penyambung Antarkalimat adapun