Mengenal Ciri-ciri Paragraf Deduktif dan Induktif Menyusun Kerangka Paragraf Deduktif dan Induktif Menyusun Kerangka Menjadi Paragraf Deduktif dan Induktif

112 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

C. Menulis Paragraf Deduktif dan Induktif

Tujuan Pembelajaran Anda diharapkan mampu mengenal ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif, menyusun kerangka paragraf, serta menuliskannya dalam paragraf deduktif dan induktif.

1. Mengenal Ciri-ciri Paragraf Deduktif dan Induktif

Bagian dari suatu karangantulisan disebut dengan paragraf. Sebu-ah paragraf ditandai adanya suatu gagasan yang lebih luas daripada kalimat. Oleh karenanya, pada umumnya paragraf terdiri atas sejumlah kalimat yang saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu. Berikut ini beberapa jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utamanya. a. Paragraf Deduktif Paragraf jenis ini gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan dalam paragraf tersebut diletakkan pada kalimat pertama atau kalimat kedua. Selanjutnya, diikuti oleh kalimat pendukung terhadap gagasan utama tersebut. Dalam paragraf ini, ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat diatur dengan ide yang bersifat umum dan diletakkan pada kalimat pertama atau kedua dan diikuti ide yang lebih khusus. b. Paragraf Induktif Paragraf jenis ini meletakkan gagasan utamanya di akhir paragraf. Penataan ini dengan cara menyusun ide-ide khusus dan diikuti dengan ide yang bersifat umum dan biasanya berupa kalimat simpulan beserta pernyataan pembenarannya.

2. Menyusun Kerangka Paragraf Deduktif dan Induktif

Berdasarkan pengertian tentang kedua jenis paragraf di atas, dapat dibuat kerangkanya sebagai berikut. a. Kerangka Paragraf Deduktif 1 Gagasan utama: bidang pertanian merupakan bidang pembangunan yang tidak terkena dampak krisis ekonomi. 2 Gagasan pendukung: - sektor perkebunan meningkat 6,5 persen, - sektor kehutanan meningkat 2,9 persen, - sektor pertanian meningkat 6,6 persen. b. Kerangka Paragraf Induktif 1 Ide khusus: - Shinchan bukan model yang baik buat anak-anak Di unduh dari : Bukupaket.com 113 Paradigma Tenaga Kerja di Indonesia - Protes bermunculan dalam kolom surat pembaca di berbagai surat kabar. - Kelakuan Shinchan sangat negatif. 2 Ide umum: Shinchan merupakan setan kecil penebar virus.

3. Menyusun Kerangka Menjadi Paragraf Deduktif dan Induktif

Setelah menentukan kerangkanya, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka tersebut menjadi sebuah paragraf, baik yang bersifat deduktif maupun yang bersifat induktif. Berikut ini adalah contoh pengembangannya. a. Contoh pengembangan kerangka paragraf deduktif “Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami dampak adanya krisis ekonomi adalah pertanian. Hal ini dapat dilihat adanya pertumbuhan yang mengesankan di bidang perkebunan sebanyak 6,5 persen, di bidang kehutanan sebanyak 2,9 persen, dan di bidang perikanan sebanyak 6,6 persen. Kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik meningkat dari 18,1 persen menjadi 18,4 persen. Padahal, selama kurun waktu 30 tahun terakhir, pangsa pasar sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.” b. Contoh pengembangan kerangka paragraf induktif “Tokoh kartun Shinchan dianggap tidak dapat dijadikan model yang baik untuk anak-anak, baik itu di Indonesia maupun di negerinya sendiri. Banyaknya protes yang ditujukan kepadanya melalui surat pembaca di berbagai media cetak. Hal itu kebanyakan dilakukan oleh ibu-ibu. Mereka menyatakan bahwa Shinchan mempunyai kelakuan negatif yang ternyata banyak diikuti oleh anak- anak. Tokoh Shinchan, di mata para ibu di Indonesia merupakan setan kecil penebar virus.”

4. Menggunakan Kalimat dengan Penyambung Antarkalimat tambah