Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian

8. Swasembada Gula di Indonesia

Stok Gula di Indonesia SWGI dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Produksi gula di Indonesia dan konsumis gula di Indonesia dengan persamaan identitas. SWGI = QGINt - CGINt – XGINt + MGINt Dimana : SGIN t = Swasembada gula di Indonesia pada tahun ke-t ton CGIN t = konsumsi gula di Indonesia pada tahun ke-t tontahun QGIN t = Produksi gula di Indonesia pada tahun ke-t tontahun MGIN t = Impor gula di Indonesia pada tahun ke-t tontahun XGIN t = Ekspor gula di Indonesia pada tahun ke-t tontahun

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari variabel-variabel terkait adalah sebagai berikut : a. Swasembada gula di Indonesia yang diproksi oleh stok gula domestik yang sama dengan produksi gula dikurangi konsumsi gula dikurangi ekspor gula dan ditambah oleh impor gula agar kesempatan swasembada gula bisa tercapai dengan satuan juta tontahun. b. Gula yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gula impor yaitu gula mentah. c. Impor gula di Indonesia MGIN adalah total volume impor gula Indonesia yang diimpor dari berbagai negara dalam satuan juta ton per tahun. d. Produksi gula di Indonesia QGIN adalah produksi gula di dalam negeri dalam laporan produksi gula terbitan P3GI dengan satuan juta ton per tahun.. e. Produksi tebu di Indonesia adalah produksi gula yang belum diproses dalam bentuk batang atau tanaman dengan satuan juta ton per tahun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. f. Harga gula pasir Nasional PGPN adalah harga gula pasir lokal rata-rata pada perdagangan besar di beberapa propinsi di Indonesia rupiah per kilogram. g. Harga gula pasir dunia PGPD adalah harga rata-rata tahunan perdagangan gula dunia yang diubah dalam dollar per tahun. h. Harga gula pasir dunia pada tahun sebelumnya PGPD t-1 adalah harga rata- rata tahunan pada tahun sebelumnya perdagangan gula dunia yang diubah dalam dollar per tahun. i. GDP per kapita GDP adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk atas dasar harga konstan tahun 1983 dalam satuan rupiah. j. Nilai tukar uang Indonesia terhadap Dollars NTKIN adalah kurs tengah US terhadap rupiah dalam Laporan tahunan Bank Indonesia BI. k. Konsumsi gula di Indonesia CGIN adalah gula yang dikonsumsi bebentuk gula yang suah diproses dalam satuan juta ton per tahun. l. Rendemen gula Domestik RGD adalah kadar gula dalam tebu dalam satuan persen m. Curah hujan CH adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter mm di atas permukaan horizontal n. Mill extraction ME, boiling house recovery BHR, Overal recovery OR merupakan efisiensi pabrik dalam satuan persen. o. Pool tebu POT merupakan efisiensi teknis tanaman yang nilai normalnya 14 dalam satuan persen. p. Ekspor gula di Indonesia XGIN adalah total volume ekspor gula di Indonesia yang di ekspor ke berbagai Negara lai dengan satuan juta ton per tahun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 57

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

Gambaran Umum Pergulaan di Indonesia Gula merupakan ciptaan manusia pada 500 tahun silam. Sayang, akal budi yang melandasinya adalah keserakahan, yang tercermin dalam perbudakan dan penjajahan. Sekarang, bentuknya adalah kebijakan yang eksklusif dan perdagangan yang tidak fair. Akarnya adalah peran negara. Negara maju dengan proteksi dan subsidinya menciptakan pasar global gula yang tidak adil. Sementara itu, negara-negara berkembang tak berdaya menghadapinya. Belanda mengusahakan gula mulai dari monopoli perdagangan, Tanam Paksa, hingga mengembangkan perkebunan besar. Dengan Tanam Paksa periode 1831-1877, mereka mendapatkan 832 juta gulden Ricklefs, 1998, lalu pada 1860-1865 memberikan sekitar 126,8 juta gulden, atau hampir 60 dari pendapatan nasional Belanda Mark, 2001. Hindia Belanda, dengan basis Jawa, pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua setelah Kuba. Pada 1930 produksi gula di Jawa mencapai 2,96 juta ton Deerr, 1949-- tertinggi yang pernah dicapai. Sekarang Indonesia menjadi importir gula kedua terbesar dunia, setelah Rusia. Penyelundupan gula akhir-akhir ini tak lepas dari konteks 500 tahun silam, yakni pertentangan kepentingan antarbangsa. Data USDA memperlihatkan bahwa produksi gula dunia pada 200304 mencapai 141,9 juta ton, stok akhir gula 36,2 juta ton; sementara konsumsi domestik dunia 140,2 juta ton. Uni Eropa UE mengekspor 4,7 juta ton 200304, dan diperkirakan meningkat menjadi 5,2 juta ton 200405. AS sejak lama mengurangi impor gula dengan meningkatkan konsumsi high fructose corn syrups HFCS. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.