4.3.2. Kebijakan Menaikkan Impor Gula Sebesar 50 Persen
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, dilakukan simulasi kebijakan pada persamaan swasembada gula di Indonesia. Simulasi kebijakan yang
dilakukan penurunan impor gula sebesar 50 persen. Simulasi kebijakan yang dilakukan dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif terhadap
masing-masing peubah endogen dan dapat juga tidak mempunyai dampak terhadap peubah endogen lainnya.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi gula dalam negeri,
pemerintah melakukan impor gula untuk meningkatkan ketersediaan dalam
negeri. Hasil simulasi kebijakan menaikkan impor gula sebesar 50 persen
dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Simulasi Kebijakan Menaikkan Impor Gula Sebesar 50 Persen
No. Notasi Nilai Dasar
Nilai Simulasi Perubahan
Persen 1
QGINt -3.8165
-3.6250 0.1915
-5.01 2
XGINt
-18.3088
-18.0479 0.3096
-0.01 3
QTINt -9.8667
-9.5519 0.3148
-3.19 4
RGDt 14.8698
-14.9282 -29.798
-200.39 5
PGPNt
19997.4
26160.0 4378.2
20.1 6
CGINt
34.1305
34.3920 0.1205
0.35 7
SWGIt
-23.7480 -19.9691
3.7789 -15.9
Predikat sebagai negara pengekspor gula terbesar kedua setelah Kuba yang disandang Indonesia pada sekitar tahun 1930-an ternyata tidak dapat
dipertahankan. Produksi gula tidak dapat mengimbangi jumlah permintaan dalam negeri yang terus meningkat dan tidak tercapainya swasembada gula di
Indonesia. Ketidakseimbangan pasokan atau produksi dengan permintaan gula nasional tersebut menimbulkan keharusan bagi pemerintah untuk mengimpor
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
gula. Apabila terjadi kenaikan impor gula sebesar 50 persen, maka berpengaruh pada produksi gula di Indonesia dengan penurunan sebesar 5.10
persen, ekspor gula di Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 0.01 persen, produksi tebu di Indonesia mengalami penurunan sebesar 3.19 persen,
rendemen gula mengalami penurunan sebesar 200.39 persen dan swasembada gula juga mengalami penurunan sebesar 15.9 persen.
Sedangkan terjadi kenaikan impor 50 persen, harga gula pasir nasional mengalami peningkatan sebesar 20.1 persen, konsumsi gula di Indonesia
mengalami peningkatan sebesar 0.35 persen. Dari hasil olahan simulasi, jika pemerintah mengambil kebijakan meningkatkan impor gula di Indonesia
sebesar 50 persen, maka swasembada gula di Indonesia tidak tercapai, disebabkan dari hasil olahan simulasi terdapat perubahan pada produksi
mengalami penurunan dan konsumsi gula di Indonesia mengalami peningkatan. Swasembada bisa tercapai apabila produksi gula dalam negeri
mengalami peningkatan dan mencukupi kebutuhan dalam negeri yang telah ditetapkan oleh FAO Food Agriculture Organizatuon.
4.3.3. Kebijakan Menurunkan Impor Gula Sebesar 50 Persen