gula. Apabila terjadi kenaikan impor gula sebesar 50 persen, maka berpengaruh pada produksi gula di Indonesia dengan penurunan sebesar 5.10
persen, ekspor gula di Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 0.01 persen, produksi tebu di Indonesia mengalami penurunan sebesar 3.19 persen,
rendemen gula mengalami penurunan sebesar 200.39 persen dan swasembada gula juga mengalami penurunan sebesar 15.9 persen.
Sedangkan terjadi kenaikan impor 50 persen, harga gula pasir nasional mengalami peningkatan sebesar 20.1 persen, konsumsi gula di Indonesia
mengalami peningkatan sebesar 0.35 persen. Dari hasil olahan simulasi, jika pemerintah mengambil kebijakan meningkatkan impor gula di Indonesia
sebesar 50 persen, maka swasembada gula di Indonesia tidak tercapai, disebabkan dari hasil olahan simulasi terdapat perubahan pada produksi
mengalami penurunan dan konsumsi gula di Indonesia mengalami peningkatan. Swasembada bisa tercapai apabila produksi gula dalam negeri
mengalami peningkatan dan mencukupi kebutuhan dalam negeri yang telah ditetapkan oleh FAO Food Agriculture Organizatuon.
4.3.3. Kebijakan Menurunkan Impor Gula Sebesar 50 Persen
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh, dilakukan simulasi kebijakan pada persamaan swasembada gula di Indonesia. Simulasi kebijakan yang
dilakukan penurunan impor gula sebesar 50 persen. Simulasi kebijakan yang dilakukan dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif terhadap
masing-masing peubah endogen dan dapat juga tidak mempunyai dampak terhadap peubah endogen lainnya.
Dalam rangka pencapaian swasembada gula di Indonesia,maka pemerintah harus mencukupi konsumsi gula di Indonesia. Pada saat ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemerintah melakukan impor gula. Hasil simulasi kebijakan menurunkan impor
gula sebesar 50 persen dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Simulasi Kebijakan Menurunkan Impor 50 Persen
No. Notasi Nilai Dasar Nilai SImulasi
Perubahan Persen
1 QGINt
-3.8165 -3.8165
2 XGINt
-18.3088
-18.4820 -0.1245
0.67 3
QTINt -9.8667
-9.8667 4
RGDt 14.8698
14.8698 5
PGPNt
19997.4
26337.2 4555.4
20.91 6
CGINt
34.1305
34.6314 0.3599
1.05 7
SWGIt
-23.7480 -19.9659
3.7821 -15.9
Tabel 4.11 menggambarkan perubahan peubah endogen yang terjadi akibat penurunan impor gula sebesar 50 persen. Kebijakan menurunkan impor
gula sebesar 50 persen akan berdampak pada produksi gula di Indonesia yang tidak mengalami peningkatan dan penurunan sebesar 0 persen. produksi tebu
di Indonesia juga tidak mengalami peningkatan dan penurunan sebesar 0 persen, yang berdampak juga pada rendemen gula yang tidak mengalami
peningkatan dan penurunan sebesar 0 persen, dengan adanya kebijakan menurunkan impor 50 persen ekspor gula di Indonesia mengalami peningkatan
sebesar 0.67 persen, yang berarti swasembada gula mengalami penurunan sebesar 15.9 persen. Berarti Swasembada gula di Indonesia bisa tercapai,
dikarenakan dari hasil simulasi menurunkan impor sebesar 50 persen dampak perubahan pada produksi gula, produksi tebu dan stok gula domestik
mengalami peningkatan. hal ini terjadi dikarenakan produksi gula dalam negeri mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga dapat melakukan ekspor gula
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.4. Dampak Kebijakan Impor Gula Yang Diterapkan Oleh Pemerintah Indonesia