Sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk
pengusaha. Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan
pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan,
maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
Perbandingan antar-negara PDB negara yang berbeda dapat dibandingkan dengan menukar nilainya dalam mata uang lokal menurut: nilai tukar mata
uang saat ini: PDB dihitung sesuai dengan nilai tukar yang sedang digunakan
dalam pasar mata uang internasional, atau nilai tukar keseimbangan
kemampuan berbelanja: PDB dihitung sesuai keseimbangan kemampuan berbelanja setiap mata uang relatif kepada standar yang telah ditentukan
biasanya dolar AS. Peringkat relatif negara-negara dapat berbeda jauh antara satu metode dengan metode lainnya. Rumus Menghitung PDB, PNB, PNN,
Pendapatan Nasional, Individu Dan Pendapatan Dapat Dibelanjakan. Di bawah ini adalah rumus untuk menghitung secara agregat Produk Domestik Bruto
PDB, Produk Nasional Bruto PNB, Produk Nasional Netto PNN, Pendapatan Nasional PN, Pendapatan Individu dan Pendapatan Yang Dapat
Bibelanjakan. Semua disertai arti definisi pengertian masing-masing istilah.
a. Menghitung Produk Domestik Bruto
Pengertian Produk Domestik Bruto atau PDB adalah hasil output produksi dalam suatu perekonomian dengan tidak memperhitungkan pemilik
faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu perekonomian saja. Rumusnya adalah
PDB = C + G + I + X - M Atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
produk domestik bruto = pengeluaran rumah tangga + pengeluaran pemerintah + pengeluaran investasi + ekspor - impor
b. Menghitung Produk Nasional Bruto
Pengertian Produk Nasional Bruto adalah hasil produksi dalam suatu wilayah yang telah dikurangi hasil faktor produksi yang pemiliknya bukan
berasal dari dalam perekonomian serta ditambah nilai faktor produksi dari dalam perekonomian yang berada di luar daerah perekonomian. Rumus hitung
PNB yaitu : Produk Nasional Bruto = PDB + hasil faktor produksi milik domestik yang ada di luar negeri - hasil output faktor produksi milik luar negeri yang ada
di dalam negeri
2.2.5 Curah Hujan Hujan adalah sebuah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi
butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba dipermukaan. Hujan
biasanya terjadi karena pendinginan suhu udara atau penambahan uap air ke udara. Hal tersebut tidak lepas dari kemungkinan akan terjadi bersamaan.
Turunnya hujan biasanya tidak lepas dari pengaruh kelembaban udara yang memacu jumlah titik-titik air yang terdapat pada udara. Indonesia memiliki
daerah yang dilalui garis khatulistiwa dan sebagian besar daerah di Indonesia
merupakan daerah tropis, walaupun demikian beberapa daerah di Indonesia
memiliki intensitas hujan yang cukup besar. Wibowo, H. 2008. Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar
selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter mm di atas permukaan horizontal. Dalam penjelasan lain curah hujan juga dapat
diartikan sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Indonesia merupakan
negara yang memiliki angka curah hujan yang bervariasi dikarenakan daerahnya yang berada pada ketinggian yang berbeda-beda. Curah hujan 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
satu milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu
liter.
a. Jenis Pengukur Curah Hujan Hingga saat ini terdapat beberapa cara untuk mengukur curah hujan,
mulai dari cara yang sederhana hingga cara yang kompleks. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan tingkat kesulitan dan
ketelitian yang dihasilkan cara tersebut. b. Alat pengukur curah hujan otomatis
Menggunakan prinsip pelampung, timbangan dan jungkitan. Contoh alat pengukur yang terdapat saat ini yaitu Hellman dan Tipping-bucket gauge. Alat
ukur otomatis memiliki beberapa keuntungan diantaranya hasil yang didapat memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, juga dapat mengetahui waktu
kejadian dan integritas hujan dengan periode pencatatan dapat lebih dari sehari karena menggunakan kertas pias. Haryoko, Urip. 2011.
2.3 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 2.3.1 Kerangka Pemikiran
Swasembada gula di Indonesia di capai, apabila bisa mencukupi konsumsi gula dalam negeri, pada saat ini produksi gula mengalami fluktuasi,
sedangkan impor mengalami peningkatan. Kondisi seperti ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran terhadap masa depan kemandirian pangan di
Indonesia terutama komoditas tebu. Konsumsi gula yang meningkat disebabkan oleh GDP perkapita yang meningkat, sementara itu produksi gula
mengalami fluktuasi disebabkan oleh luas areal tebu yang menurun.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Rendemen gula yang menurun diakibatkan oleh efisiensi pabrik, yang industry gula mempunyai teknologi yang sudah tua, dimana tingkat rendemen
mempunyai pengaruh positif terhadap produksi gula. Volume impor gula di Indonesia cenderung mengalami peningkatan yang disebabkan oleh
konsumsi gula yang terus meningkat dan produksi gula dalam negeri juga mengalami fluktuasi dan cenderung menurun.
Kecenderungan produksi mengalami fluktuasi dan konsumsi gula cenderung meningkat maka mengakibatkan ekspor juga menurun, jika
ekspor mengalami penurunan maka dampaknya akan terhadap harga gula nasional. Dengan kondisi impor gula yang meningkat dan ekspor yang
menurun akan berpengaruh terhadap Swasembada Gula di Indonesia. Pengaruh konsumsi gula, produksi gula, impor gula dan ekspor gula
terhadap Swasembada Gula di Indonesia, maka akan dianalisis kebijakan Swasembada Gula di Indonesia. Analisis yang dilakukan dengan
menggunakan model persamaan simultan . Model persamaan swasembada gula di Indonesia mencakup produksi tebu di Indonesia, produksi gula di
Indonesia, konsumsi gula di Indonesia, impor gula. Ekspor gula harga gula pasir nasional, GDP perkapita, rendemen gula domestic. Dari hasil analisis,
diharapakan akan diperoleh rekomendasi kebijakan swasembada gula yang efektif di Indonesia. Penulis membuat kerangka pemikiran sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan : = Eksogen
= Endogen
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian
Penelitian ini membahas tentang swasembada gula di Indonesia, dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi swasembada gula di Indonesia,
kebijakan ketentuan impor untuk keberhasilan swasembada gula di Indonesia, dan strategi untuk mencapai swasembada gula di Indonesia Lingkup penelitian
ini meliputi pengolahan data gula secara nasional makro mulai tahun 2002- 2012.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series tahunan dengan rentang waktu dari tahun 2002 sampai 2012. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari beberapa instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik BPS, Kementerian Pertanian Kementan, Food Agricultural
Organization FAO,
kementerian perindustrian dan perdagangan Kemenperindag, dan Kementerian Keuangan Kemenkeu. Selain itu, penelitian
ini juga akan didukung oleh beberapa bahan referensi data yang akan diperoleh
dari Institut Pertanian Bogor IPB, Universitas Sumatera Utara. 3.3 Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel 2007 dan Statistical Analysis Software
Econometric Time Series SASETS versi 9.1. Model analisis data yang digunakan adalah persamaan simultan. Masing-masing persamaan dalam
penelitian diestimasi dengan menggunakan metode estimasi Ordinary Least Squares OLS. Metode estimasi digunakan untuk mengestimasi parameter
produksi, konsumsi, impor, ekspor dan harga gula di Indonesia. Selanjutnya,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.