Produksi Gula di Indonesia

4.2.1. Produksi Gula di Indonesia

Hasil dugaan persamaan produksi gula di Indonesia menunjukkan bahwa semua tanda parameter dugaan telah sesuai dengan hipotesis yang diharapkan dan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Koefisien determinasi menunjukkan nilai 0.91753 yang berarti bahwa keragaman produksi gula di Indonesia sebesar 91.573 persen dapat dijelaskan oleh keragaman variabel rendemen gula domestik, luas areal tebu di Indonesia, produksi tebu di Indonesia, harga gula pasir nasional pada tahun sebelumnya dan harga gula pasir dunia pada tahun sebelumnya sedangkan sisanya 8.427 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan. Tabel 4.1 Dugaan Parameter Produksi Gula di Indonesia Variabel Parameter Dugaan Prob. t Nama Variabel Intercept -1.13865 0.1666 RGDt 0.168813 0.1058 Rendemen Gula Domestik LATINt 0.001656 0.0181 Luas Areal Tebu Indonesia QTINt 0.595074 0.0017 Produksi Tebu di Indonesia PGPDt1 0.000195 0.6112 Harga Gula Pasir Dunia Tahun Sebelumnya R-Sq 0.91753 Prob. F = 0.0021 Adj R-Sq 0.86254 F stat 16.69 DW stat 1.805445 Keterangan : = Taraf 15 Keragaman rendemen gula domestik, luas areal tebu di Indonesia, produksi tebu di Indonesia dan harga gula pasir dunia pada tahun sebelumnya secara bersama-sama dapat menjelaskan keragaman produksi gula di Indonesia dan secara statistik nyata pada level 0.0021. Secara sendiri-sendiri produksi gula di Indonesia dipengaruhi secara nyata oleh produksi tebu di Indonesia, luas areal tebu di Indonesia dan rendemen gula Domestik. Harga gula pasir dunia sebelumnya tidak berpengaruh nyata. Variabel rendemen gula domestik berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf 15 terhadap produksi gula di Indonesia. Nilai parameter Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dugaan 0.168813 yang berarti jika rendemen gula di Indonesia meningkat satu persen, maka produksi gula di Indonesia menigkat sebesar 0.168813 juta tontahun. Hal ini dikarenakan tinggi rendahnya rendemen merupakan penentu dari total produksi gula yang didapat. Rendemen dapat diartikan berupa kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dalam persen. Bila diakatakan rendemen tebu 10, maka produksi tebu 100 kg yang digilingkan di pabrik gula akan diperoleh gula sebanyak 10 kg. Luas areal tebu di Indonesia berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf 15 terhadap produksi gula di Indonesia. Nilai parameter dugaan 0.001656 yang berarti jika luas areal tebu di Indonesia meningkat satu ribuha, maka produksi gula di Indonesia meningkat sebesar 0.001656 juta tontahun. Hal ini disebabkan luas areal mampu mempengaruhi jumlah produksi gula, semakin luas lahan atau areal yang ditanami tebu maka semakin banyak jumlah gula yang diproduksi. Produksi tebu di Indonesia berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf 15 terhadap produksi gula di Indonesia. Nilai parameter dugaan 0.595074 yang berarti jika produksi tebu di Indonesia meningkat satu ton, maka produksi gula di Indonesia meningkat sebesar 0.595074 juta tontahun. Hal ini terjadi dikarenakan produksi tebu sangat berpengaruh terhadap produksi gula, jika produksi tebu meningkat maka produksi gula juga meningkat. Harga gula pasir Dunia pada tahun sebelumnya berhubungan positif dan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi gula di Indonesia. Nilai parameter dugaan 0.000195 yang berarti jika harga gula pasir dunia meningkat satu dollar, maka produksi gula di Indonesia meningkat sebesar 0.000195 juta tontahun. hal ini terjadi dikarenakan harga gula pasir dunia sebelumnya sangat berpengaruh terhadap produksi gula di Indonesia, jika harga gula pasir dunia sebelumnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. meningkat secara otomatis di Indonesia harus meningkatkan produksinya agar supaya harga gula pasir nasional bisa menurun.

4.2.2. Produksi Tebu di Indonesia