Komunikasi Verbal Musik Landasan Teori

kata-kata yang kita gunakan dalam mempresentasikan sesuatu bisa terlihat jelas nilai-nilai yang kita berikan pada sesuatu tersebut. Bagaimana representasi menghubungkan makna dan bahasa dalam kebudayaan? Menurut Stuart Hall, ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada di kepala kita masing-masing peta konseptual. Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua “bahasa” berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam bahasa yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dan simbol-simbol tertentu. Representasi merupakan salah satu proses dalam sirkuit budaya circuit of culture. Melalui representasi disampaikan melalui tanda-tanda sign. Tanda- tanda tersebut seperti bunyi, kata-kata, tulisan, ekspresi, sikap, pakaian dan sebagainya merupakan bagian dari dunia material kita Hall,1997. Tanda-tanda merupakan media yang membawa makna-makna tertentu dan mempresentasikan “meaning” tertentu yang ingin disampaikan kepada dan oleh kita. Melalui tanda- tanda tersebut, kita dapat mempresentasikan pikiran, perasaan dan tindakan- tindakan kita. Pembacaan terhadap tanda-tanda tersebut tentu saja dapat dipahami dalam konteks sosial tertentu

2.1.2. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal membahas mengenai pesan verbal. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha – usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol, yang digunakan dan dipahami oleh suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud dari setiap individu. Bahasa verbal menggunakan kata – kata yang menginterpretasikan berbagai aspek realitas individual.

2.1.3. Musik

Musik dapat dikatakan sebagai bahasa dunia, dapat juga diartikan sebagai media dalam mengekspresikan diri masyarakat, selain itu musik juga mampu menyatakan dan menyentuh banyak kalangan masyarakat, baik itu kalangan bawah maupun kalangan atas. Musik senantiasa hadir dimanapun dan kapanpun manusia berada. Hal ini dikarenakan musik dapat disampaikan dengan melalui berbagai macam media komunikasi elektronik, diantaranya melalui radio, tape recorder, compact disk, internet ataupun melalui sarana yang lain seperti konser musik, pesta, film, dan sebagainya. Keberadaan musik memegang peranan yang sangat banyak di berbagai bidang. Seperti jika dilihat dari sisi psikologisnya, musik kerap menjadi sarana pemenuhan kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni dan berkreasi. Dari sisi sosial, musik dapat disebut sebagai cermin tatanan sosial yang ada didalam masyarakat saat musik tersebut diciptakan. Dari segi ekonomi, kini musik telah berkembang pesat menjadi suatu komoditi yang sangat menguntungkan. Sistem tanda musik adalah oditif, namun untuk mencapai pendengarnya, penggubah musik mempersembahkan kreasinya dengan perantara tertulis. Bagi semiotikus musik, adanya tanda – tanda perantara, yakni musik yang dicatat dalam portitur orkestra. Hal ini sangat memudahkan dalam menganalisis karya musik sebagai teks. Itulah sebabnya mengapa penelitian musik terarah pada sintaksis. Meski demikian, semiotik tidak dapat hidup hanya dengan sintaksis, tidak ada semiotika tanpa semantik. Jadi, juga tidak ada semiotika musik tanpa semantik musik. Semantik musik, bisa dikatakan harus senantiasa membuktikan hak kehadirannya. Van Zoest, 1993 :120 – 121

2.1.4. Lirik Lagu