4.3. Penyajian Data dan Pemaknaan Data
4.3.1. Penyajian Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lirik lagu “Tokek Racun” yang dibawakan oleh Mr – X Katrok, dengan melakukan pengamatan
unsur penanda dan petanda pada lirik lagu tersebut dan dibahas melalui teori semiologi Roland Barthes. Berikut ini adalah lirik lagu “Tokek Racun” :
TOKEK RACUN
Dasar kau tokek racun Kau bayar aku untuk tidur
Ngomong nggak sopan santun Kau anggap aku keong racun
Kau rayu diriku Kau goda diriku
Kau colek diriku Eh kau lebay sekali
Pakai basa basi kau ngajak happy happy Eh kau tak tahu malu
Pakai basa basi kau pasang tarif tinggi Mulut komat kemot
Matamu melotot Memang bodymu semok
Tapi kayak wong goblok Mentang mentang kokay
Tapi nggak ngaku jablay Dasar tante kucai
Ngajak check in dan santai Sorry sorry sorry jeng
Kau cantik tapi gendeng Sorry sorry sorry mbak
Kau memang cewek murahan
Berdasarkan pengamatan terhadap lirik lagu diatas, hasil pengamatan tersebut kemudian akan diinterpretasikan dan disajikan representasinya. Setelah
itu diketahui apa pesan yang terkandung di dalamnya. Lirik lagu tersebut selanjutnya dianalisis berdasarkan landasan teori dari Roland Barthes, untuk
mengetahui pengungkapan representasi posfeminisme . Tanda-tanda berupa tulisan, terdiri dari kata-kata tersebut dipenggal-
penggal terlebih dahulu menjadi beberapa leksia satuan bacaan yang dapat berupa kata, beberapa kalimat, sebuah paragraf atau beberapa paragraf, untuk
dikategorikan ke dalam kode Barthes. Definisi tanda dari Roland barthes adalah berdasarkan unsur penanda
signifier, petanda signified, dan diantara hubungan tersebut terdapat dua tahap yang disebut tataran pertama dan tataran kedua. Pada tataran pertama berupa
realitas atau kenyataan dan juga tanda yang ada dalam masyarakat. Barthes menyebutkan tataran ini sebagai denotasi. Kemudian pada tataran kedua
merupakan suatu pencerminan kebudayaan yang dimiliki masyarakat atau disebut Barthes sebagai konotasi.
4.3.2. Pemaknaan Data
Pemaknaan lirik lagu “Tokek Racun” oleh peneliti akan dilakukan penjabaran makna tiap kalimat yang terdiri dari rangkaian kata-kata, lalu tiap bait
yang terdiri dari rangkaian kalimat. Tentunya dalam memaknai pesan yang terkandung dalam lirik lagu “Tokek Racun” berdasarkan atas frame of reference
pengetahuan dan field of experience pengalaman dari peneliti. Setiap kata
tentu mengandung suatu makna, baik makna denotatif atau makna konotatif. Disini peneliti berpedoman pada kamus bahasa Indonesia untuk menentukan
makna yang telah disepakati bersama tersebut.
Bait pertama
Dasar kau tokek racun Kau bayar aku untuk tidur
Ngomong nggak sopan santun Kau anggap aku keong racun
Bait 1, kalimat 1: Dasar kau tokek racun
1. Penanda: dasar kau tokek racun
2. Petanda: konsep tentang perempuan
yang dianggap sebagai tokek
racun, hewan yang merayap yang dapat
menyebabkan luka, sakit, kematian
3.tanda denotatif: perempuan 4. Penanda konotatif: seorang
perempuan disamakan seperti tokek racun, hewan yang membahayakan
5. petanda konotatif: konsep tentang perempuan seperti tokek racun,
tokek racun disini adalah mempunyai pengaruh. Perempuan
tidak dianggap lemah tetapi dapat mempengaruhi pria karena sebuah
kuasa yang dimilikinya
6. tanda konotatif: wujud kekuasaan perempuan
Sumber:diolah peneliti Gambar 4.2. Peta Tanda Roland Barthes Bait 1 Kalimat 1
Dalam kalimat pertama bait satu, terdapat kode simbolik, karena dalam
kalimat tersebut terdapat kata tokek racun yang menjadi tema dalam lirik lagu ini.
Kode proaretik, karena terdapat tindaka atau pernyataan dari seorang laki-laki
bahwa perempuan disamakan dengan tokek racun.
Kalimat pertama ini terdiri dari kata Dasar mempunyai makna denotasi bagian terbawah. Kau merupakan bentuk dari kata engkau sebagai penunjuk
pelaku, pemilik. Kata Tokek merupakan binatang merayap, kulitnya kasap berbintik-bintik. Kata Racun mempunyai makna zat gas yang dapat
menyebabkan sakit atau mati.
Jadi pengertian kalimat Dasar Kau Tokek Racun mempunyai makna
perempuan diinterpretasikan sebagai tokek racun, perempuan mempunyai karakter yang membahayakan. Akan dijelaskan dalam kalimat berikutnya.
Bait 1, kalimat 2: kau bayar aku untuk tidur
1. Penanda: kau bayar aku untuk
tidur 2. Petanda:konsep
tentang tidur,
3. tanda denotatif: wujud tidur 4. Penanda konotatif: seorang
perempuan memberikan uang kepada seorang laki-laki untuk berhubungan
seks 5. Petanda konotatif:konsep tentang
ajakan perempuan kepada seorang laki-laki dengan cara memberikan
uang untuk melakukan hubungan seks
6. tanda konotatif:kondisi seorang perempuan yang ingin melakukan hubungan seks
Sumber:diolah peneliti Gambar 4.3. Peta Tanda Roland Barthes Bait 1 Kalimat 2
Kalimat kedua pada bait satu ini termasuk dalam kode proaretik karena
menceritakan tentang tidakan yang dilakukan seorang perempuan dengan
memberikan uang kepada seorang laki-laki. Kode semik karena terdapat kata
tidur yang lebih diartikan sebagai kegiatan atau tindakan yang berhubungan dengan seks.
Kalimat kedua ini terdapat kata Kau merupakan bentuk dari kata engkau sebagai penunjuk pelaku, pemilik. Kata Bayar mempunyai makna membayar,
memberikan uang. Aku adalah kata ganti orang pertama. Untuk merupakan kata yang menyatakan sebab atau alasan, tujuan. Kata Tidur mempunyai makna
dalam keadaan berhenti, biasanya dengan memejamkan kedua belah mata.
Jadi makna dari kalimat Kau bayar aku untuk tidur mempunyai makna
seorang perempuan memberikan uang kepada seorang laki-laki agar mau menemaninya tidur atau melakukan hubungan seks dengannya.
Apabila digabungkan makna dari bait satu ini adalah pernyataan seorang laki-laki bahwa perempuan itu mempunyai karakter yang membahayakan, karena
perbuatan seorang perempuan yang memberikan uang kepada seorang laki-laki, jika bersedia untuk melakukan hubungan seks dengannya. Jadi seorang
perempuan mempunyai suatu bentuk kekuasaan yang dapat mempengaruhi laki- laki, dengan menggunakan kekayaan yang dimilikinya.
Bait Kedua
Kau rayu diriku Kau goda diriku
Kau colek diriku
Bait 2, kalimat 1: kau rayu diriku
1. Penanda: kau rayu diriku
2. Petanda:konsep tentang rayu
3. tanda denotative: rayu yaitu janji muluk untuk menyenangkan hati
4. Penanda konotatif: seorang perempuan berusaha membujuk seorang
laki-laki 5. Petanda konotatif:konsep tentang
perempuan sebagai sosok yang lemah lembut, membujuk seorang
laki-laki agar bersedia menuruti keinginannya untuk melakukan
hubungan seks
6. tanda konotatif:wujud rayuan dan bujukan kepada seorang laki-laki Sumber: diolah peneliti
Gambar 4.4. Peta Tanda Roland Barthes Bait 2 Kalimat 1
Kalimat kesatu pada bait kedua ini termasuk dalam kode hermeneutik,
karena terdapat kata rayu, sehingga menimbulkan pertanyaan merayu untuk apa?
Kode proaretik karena menceritakan tentang tindakan seorang perempuan
membujuk laki-laki untuk berhubungan seks
Dalam kalimat ini terdapat kata Kau merupakan bentuk dari kata engkau sebagai penunjuk pelaku, pada lirik lagu ini adalah perempuan tersebut. kata rayu
mempunyai makna bujukan, janji muluk untuk menyenangkan hati.Kata diri memiliki makna seseorang, badan. Ku merupakan kata ganti orang pertama.
Jadi pengertian kalimat Kau rayu diriku adalah seorang perempuan
membujuk seorang laki-laki untuk melakukan hubungan seks. Perempuan lebih berani mengungkapkan keinginannya untuk memenahi hasratnya, berbeda dengan
perempuan yang distereotipkan oleh masyarakat mempunyai sifat lemah, lembut, pemalu, keibuan, dan tidak suka berbicara kasar.
Bait 2, kalimat 2: Kau goda diriku
1. Penanda: kau goda diriku
2. Petanda:konsep tentang goda
3. tanda denotatif: menguji ketahanan iman
4. Penanda konotatif:seorang perempuan menggoda seorang laki-laki
5. Petanda konotatif: konsep tentang perempuan sebagai sosok yang
lemah lembut, menggoda seorang laki-laki agar bersedia menuruti
keinginannya untuk melakukan hubungan seks
6. tanda konotatif:wujud rayuan dan bujukan kepada seorang laki-laki Sumber: diolah peneliti
Gambar 4.5. Peta Tanda Roland Barthes Bait 2 Kalimat 2
Kalimat kedua pada bait kedua ini termasuk dalam kode proaretik karena
menceritakan tentang tindakan seorang perempuan membujuk laki-laki untuk berhubungan seks
Kalimat ini terdiri dari kata Kau mempunyai arti kamu. Kata goda mempunyai makna mengajak, menarik hati, menguji ketahanan iman, kata diri
memiliki makna seseorang. Ku merupakan kata ganti orang pertama. Dari pemaknaan di atas maka makna dari kalimat Kau goda diriku adalah
seorang perempuan melakuan perbuatan agar laki-laki tersebut merasa tertarik dengan dirinya. Jadi seorang perempuan menggunakan bujukan dan rayuan untuk
mempengaruhi seorang laki-laki, Bujukan dan rayuan adalah wujud dari kekuasaan seorang perempuan. Perempuan yang dapat membujuk dan merayu
laki-laki dapat dikatakan bahwa dia memiliki kuasa atas laki-laki tersebut, karena dia bisa mengetahui kelemahan laki-laki tersebut.
Bait 2, kalimat 3; Kau colek diriku
1. Penanda:kau colek diriku
2. Petanda:konsep tentang colek
3. tanda denotatif: menyentuh dengan jari
4. Penanda konotatif: seorang perempuan menyentuh laki-laki dengan
ujung jari 5. Petanda konotatif:konsep tentang
seorang perempuan sebagai sosok yang lemah lembut, menyentuh
seorang laki-laki agar laki-laki tersebut bersedia untuk melakukan
hubungan seks dengannya
6. tanda konotatif:wujud rayuan dan bujukan kepada seorang laki-laki Sumber: diolah peneliti
Gambar 4.6. Peta Tanda Roland Barthes Bait 2 Kalimat 3
Kalimat ketiga pada bait kedua ini termasuk dalam kode proaretik karena
menceritakan tentang tindakan seorang perempuan membujuk laki-laki untuk berhubungan seks
Dalam kalimat Kau colek diriku terdapat kata Kau mempunyai arti kamu. Kata colek mempunyai makna mengambil dengan ujung jari, sentuhan jari. Kata
diri memiliki makna seseorang. Ku merupakan kata ganti orang pertama. Jadi, makna dari kalimat Kau colek diriku adalh seorang perempuan
menyentuh bagian tubuh dari laki-laki tersebut. Apabila digabungkan secara keseluruhan, makna bait kedua adalah
seorang perempuan yang berusaha membujuk seorang laki-laki, dengan hal-hal yang dapat menarik perhatian laki-laki tersebut, antara lain dengan bujukan dan
rayuan disertai menyentuh bagian tubuh laki-laki tersebut. Semua itu dilakukan
untuk mencapai tujuan yang diiginkan, yaitu agar laki-laki tersebut bersedia berhubungan seks dengannya.
Bait Ketiga
Eh kau lebay sekali Pakai basa basi kau ngajak happy happy
Eh kau tak tahu malu Pakai basa basi kau pasang tarif tinggi
Bait 3, kalimat 1: Eh kau lebay sekali
1. Penanda: eh, kau lebay sekali
2. Petanda:konsep lebay
3. tanda denotative: hal yang terlalu lebih
4. Penanda konotatif: lebay sekali 5. Petanda konotatif:konsep
perbuatan seorang wanita yang terlalu berlebihan
6. tanda konotatif:pernyataan seorang pria bahwa perbuatan perempuan itu terlalu berlebihan kepadanya
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.7. Peta Tanda Roland Barthes Bait 3 Kalimat 1
Kalimat kesatu bait ketiga ini termasuk dalam kode hermeneutik atau
teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata yang menimbulkan pertanyaan berlebihan seperti apa?
Kalimat yang ada di bait tiga ini, terdapat kata Eh merupakan kata seru
untuk menyatakan heran, kaget. Makna dari kata Eh sebagai sebuah penegasan.
Kau merupakan bentuk dari kata engkau sebagai penunjuk pelaku, pemilik. Kata
lebay berasal dari bahasa prokem yang memiliki arti hiperbola dan singkatan dari kata-kata berlebihan. Sekali mempunyai arti amat, sangat, paling.
Jadi pengertian dari kalimat Eh kau lebay sekali adalah laki-laki itu
menyatakan bahwa perbuatan perempuan itu terlalu berlebihan dalam mempengaruhi laki-laki itu.
Bait 3, kalimat 2: Pakai basa basi kau ngajak happy-happy
1. Penanda: pakai basa-basi kau
ngajak happy- happy
2. Petanda:konsep tentang ngajak
happy-happy
3. tanda denotative: bersenang-senang 4. Penanda konotatif: ngajak happy-
happy 5. Petanda konotatif: dengan tutur
kata yang lembut seorang perempuan mengajak laki-laki untuk
melakukan hubungan seks
6. tanda konotatif: seorang perempuan mengajak laki-laki untuk berhubungan seks
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.8. Peta Tanda Roland Barthes Bait 3 Kalimat 2
Kalimat pakai basa-basi kau ngajak happy-happy, termasuk dalam kode hermeneutik, karena terdapat kata happy-happy yang dalam bahasa Indonesia
berarti senang-senang, menimbulkan pertanyaan senang-senang seperti apa?.
Kode proaretik karena menceritakan tentang perempuan yang ingin mengajak laki-laki untuk berhubungan seks. Kode semik karena terdapat kata senang-
senang yang mewakili bentuk tindakan yang dilakukan perempuan dengan
mengajak laki-laki untuk berhubungan seks. Kode cultural karena telah menjadi
kebiasaan dalam masyarakat bahwa untuk memenuhi tujuan yang diinginkan, diperlukan bujukan dan rayuan dengan menggunakan tutur kata yang lembut
Kalimat ini terdiri dari kata pakai memiliki arti mengenakan. Basa-basi memiliki makna adat sopan santun, tata karma, tutur kata yang baik. Kau
merupakan bentuk dari kata engkau, mempunyai arti kamu. Ngajak berasal dari
kata dasar ajak yang berarti membangkitkan hati supaya melakukan sesuatu,
kemudian mendapat awalan ng yang kemudian menjadi ngajak, kata happy- happy kata berasal dari bahasa Inggris, dalam kamus bahasa Indonesia
mempunyai arti senang-senang.
Dari pemaknaan diatas maka makna dari kalimat Pakai basa-basi kau ngajak happy-happy adalah sebuah ucapan atau tutur kata yang lembut seorang
perempuan itu mengajak laki-laki untuk bersenang-senang, termasuk melakukan hubungan seks.
Bait 3, kalimat 3:Eh kau tak tahu malu
1. Penanda: eh, kau tak tahu malu
2. Petanda:konsep tentang malu
3. tanda denotatif: merasa hina karena berbuat sesuatu yang kurang baik
4. Penanda konotatif: tak tahu malu 5. Petanda konotatif: konsep
perempuan tidak merasa hina dengan perbuatannya
6. tanda konotatif:pernyataan laki-laki bahwa perempuan itu tidak merasa hina dengan perbuatannya yang telah mengajak laki-laki untuk berhubungan seks
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.9. Peta Tanda Roland Barthes Bait 3 Kalimat 3
Kalimat Eh, kau tak tahu malu termasuk dalam kode hermeneutik
karena terdapat kata malu yang menimbulkan pertanyaan malu seperti apa?
Pada bait ke tiga kalimat keempat ini terdapat kata Eh merupakan kata
seru untuk menyatakan heran, kaget. Makna dari kata Eh sebagai sebuah
penegasan. Kau merupakan bentuk dari kata engkau sebagai penunjuk pelaku. Kata tak mempunyai arti tidak. Tahu mempunyai makna mengerti. Kata malu
memiliki arti merasa rendah, hina, merasa berkekurangan karena berbuat sesuatu yang kurang baik.
Jadi makna kalimat Eh kau tak tahu malu mempunyai pengertian seorang
perempuan itu tidak merasa hina dengan perbuatannya, karena telah mengajak seorang laki-laki untuk berhubungan seks.
Bait 3, kalimat 4:Pakai basa-basi kau pasang tarif tinggi
1. Penanda: pakai basa-basi kau
pasang tarif tinggi 2. Petanda: konsep
tentang tariff
3. tanda denotatif: harga sewa 4. Penanda konotatif: pasang tarif tinggi
5. Petanda konotatif: konsep tentang pemberian uang yang banyak kepada
laki-laki, menunjukkan bahwa perempuan mempunyai
hartakekayaan yang digunakan untuk mempengaruhi laki-laki
6. tanda konotatif:perempuan memberikan uang kepada laki-laki sebagai imbalan telah melacur atau berhubungan seks dengannya
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.10. Peta Tanda Roland Barthes Bait 3 Kalimat 4
Kalimat keempat pada bait keempat ini termasuk dalam kode proaretik
karena menceritakan tentang tindakan seorang perempuan yang memberikan uang kepada laki-laki sebagai imbalan telah melacur atau berhubungan seks dengannya.
Kode semik karena terdapat kata tarif tinggi yang lebih diartikan harga sewa yang
mahal, jadi perempuan memberikan uang dalam jumlah banyak kepada laki-laki jika bersedia berhubungan seks dengannya.
Lirik dari bait ketiga ini terdiri dari kata pakai memiliki arti mengenakan. Basa-basi memiliki makna adat sopan santun, tata karma, tutur kata yang baik.
Kau merupakan bentuk dari kata engkau, mempunyai arti kamu. Pasang mempunyai arti memakai, mengenakan, memberi. Tarif mempunyai makna daftar
harga sewa, ongkos. Tinggi mempunyai makna banyak atau mahal harga, sudah
jauh pada tingkatan atas.
Jadi kalimat Pakai basa-basi kau pasang tarif tinggi mempunyai makna bahwa dengan sebuah ucapan atau tutur kata yang lembut seorang perempuan
memberikan uang yang banyak kepada laki-laki itu sebagai harga sewa atau imbalan jika bersedian berhubungan seks dengan prempuan itu.
Apabila digabungkan secara keseluruhan, makna dari bait ketiga adalah perempuan itu terlalu berlebihan karena perbuatannya, dengan tutur kata yang
halus dan lembut serta tanpa ada rasa malu seorang perempuan mengajak laki-laki untuk melakukan seks dan memberikan uang yang banyak kepada laki-laki
tersebut sebagai imbalan jika mau menuruti keinginannya untuk melakukan hubungan seks dengan perempuan itu.
Bait keempat Mulut komat kamit
Matamu melotot
Memang bodimu semok Tapi kayak wong goblok
Bait 4, kalimat 3: Memang bodymu semok
1. Penanda: memang bodymu
semok 2. Petanda:konsep
tentang semok
3. tanda denotatif: montok 4. Penanda konotatif: body semok
5. Petanda konotatif:konsep tentang perempuan yang mempunyai tubuh
yang sexy, sehingga kelebihannya dapat digunakan untuk
mempengaruhi laki-laki agar bersedia untuk berhubngan seks
dengannya
6. tanda konotatif:pernyataan seorang pria bahwa perempuan itu mempunyai kelebihan, yaitu tubuh yang sexy
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.11. Peta Tanda Roland Barthes Bait 4 Kalimat 3
Dalam kalimat memang bodymu semok termasuk dalam kode semik yang
dalam bahasa Indonesia berarti montok, jika dikonotasikan memiliki buah dada yang besar dan pantat yang besar.
Kalimat ketiga, bait keempat ini terdiri dari kata memang mempunyai makna sebenarnya, selalu begitu halnya, selayaknya. Kata bodi mempunyai arti
bentuk tubuh, perawakan. Mu merupakan bentuk ringkas dari kata kamu yaitu
kata ganti orang kedua. Kata semok berasal dari bahasa Jawa, yang dalam kamus
bahasa Indonesia berarti montok.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka lirik Memang bodymu semok
mengungkapkan sebuah pernyataan seorang laki-laki bahwa perempuan itu mempunyai bentuk tubuh yang sexy.
Bait 4, kalimat 4: Tapi kayak wong goblok
1. Penanda: tapi kayak wong
goblok 2. Petanda:konsep
tentang goblok
3. tanda denotatif: bodoh 4. Penanda konotatif: wong goblok
5. Petanda konotatif: konsep tentang perempuan itu seperti orang bodoh
yang menggambarkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
perempuan itu diluar batas pelabelan atau penandaan terhadap perempuan
6. tanda konotatif:perbuatan prempuan itu tidak sesuai dengan pelabelan yang ada di masyarakat
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.12. Peta Tanda Roland Barthes Bait 4 Kalimat 4
Kalimat tapi kayak wong goblok termasuk dalam kode hermeneutik
karena terdapat kata wong goblok yang dalam bahasa Indonesia berarti orang bodoh yang menimbulkan pertanyaan orang bodoh seperti apa?
Dalam kalimat tapi kayak wong goblok, terdapat kata tapi artinya penghubung untuk menyatakan namun. Kayak mempunyai makna seperti. Kata
wong berasal dari bahasa Jawa, yang dalam kamus bahasa Indonesia berarti
orang. Kata goblok juga berasal dari bahasa Jawa, yang dalam kamus bahasa
Indonesia berarti bodoh.
Dari penjelasan diatas kalimat Tapi kayak wong goblok memiliki makna
tetapi perempuan itu seperti orang bodoh. Apabila digabungkan makna bait keempat adalah seseorang laki-laki
mengakui bahwa perempuan itu mempunyai tubuh yang sexy, tetapi dia terlihat seperti orang bodoh, karena prbuatan perempuan merayu dan membujuk laki-laki
untuk sesuatu yang diinginkan, yaitu berhubungan seks.
Bait kelima
Mentang mentang kokay Tapi nggak ngaku jablay
Dasar tante kucai Ngajak check in dan santai
Bait 5, kalimat 1: Mentang-mentang kokay
1. Penanda: mentang-mentang
kokay 2. Petanda:konsep
tentang kokay
3. tanda denotatif: kaya 4. Penanda konotatif: hanya karena
perempuan itu kaya 5. Petanda konotatif:konsep tentang
perempuan yang mempunyai kekayaan, sehingga dia memiliki
kuasa untuk mempengaruhi laki-laki
6. tanda konotatif:wujud perempuan yang berkuasa, karena kekayaannya Sumber: diolah peneliti
Gambar 4.13. Peta Tanda Roland Barthes Bait 5 Kalimat 1
Kalimat yang ada di bait kelima ini termasuk dalam kode hermeneutik
atau teka-teki , karena dalam kalimat ini terdapat kata kokay, dalam bahasa Indonesia berarti kaya, yang menimbulkan pertanyaan wujud kekayaannya seperti
apa?
Kalimat pertama pada bait satu ini terdapat kata mentang-mentang mempunyai makna sementang-mentang, hanya karena maka. Kata kokay berasal
dari bahasa prokem yang memiliki arti kaya.
Jadi makna dari kalimat Mentang-mentang kokay mempunyai makna
hanya karena perempuan itu kaya, sehingga kekayaan yang dia miliki digunakan sesuai dengan keinginannya, termasuk mengajak laki-laki untuk berhububgan
seks. Seorang perempuan dapat berkuasa atas laki-laki karena dia memiliki harta kekayaan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diiginkan.
Bait 5, kalimat 2: Tapi nggak ngaku jablay
1. Penanda: tapi nggak ngaku
jablay 2. Petanda:konsep
jablay
3. tanda denotatif: seorang perempuan jarang dibelai
4. Penanda konotatif:seorang perempuan tidak menyatakan dirinya kesepian
5. Petanda konotatif:konsep tentang perempuan kesepian disini adalah
perempuan yang tidak mempunyai teman untuk melakukan hubungan
seks
6. tanda konotatif:seorang perempuan tidak kesepian, karena dia mempunyai teman untuk berhubungan seks
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.14. Peta Tanda Roland Barthes Bait 5 Kalimat 2
Kalimat kedua pada bait lima ini termasuk dalam kode proaretik karena
menceritakan tentang tindakan yang dilakukan seorang perempuan yaitu tidak
menyatakan dirinya kesepian, jarang dibelai. Kode semik karena terdapat kata
jablay yang lebih diartikan sebagai perempuan yang tidak mempunyai teman untuk berhubungan seks.
Kalimat kedua ini terdapat kata Tapi berarti tetapi. Nggak berarti tidak. Ngaku mempunyai makna menyatakan atau menganggap dirinya membenarkan
tuduhan terhadap dirinya. Kata jablay berasal dari bahasa prokem, merupakan
singkatan dari jarang dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang.
Jadi makna dari kalimat Tapi nggak ngaku jablay adalah seorang
perempuan tidak menyatakan bahwa dirinya jarang dibelai atau kesepian, karena dia mencari teman untuk berhubungan seks.
Bait 5, kalimat 3: Dasar tante kucai
1. Penanda: dasar tante kucai
2. Petanda:konsep tentang tante
3. tanda denotatif: panggilan kepada orang lebih tua
4. Penanda konotatif:tante kucai 5. Petanda konotatif:konsep tentang
perempuan yang suka berhubungan seks dengan banyak laki-laki,
mendapat julukan penjahat kelamin
6. tanda konotatif:perempuan sedang mencari teman untuk berhubungan seks Sumber: diolah peneliti
Gambar 4.15. Peta Tanda Roland Barthes Bait 5 Kalimat 3
Kalimat dasar tante kucai termasuk dalam kode semik, karena
menggunakan kata tante yang mempunyai arti adik atai kakakperempuan ayah atau ibu , panggilan untuk perempuan agak tua , namun yang dimaksud dalam
lirik lagu ini adalah panggilan untuk wanita agak tua yang umurnya terpaut jauh, antara 30-40 tahun. Tante kucai lebih diartikan pernyataan seorang laki-laki
kepada perempuan, karena sering mengajak laki-laki untuk berhubungan seks.
Kode hermeneutik, karena menimbulkan pertanyaan tante seperti apa? Tante
disini adalah perempuan yang berumuran 10-15 tahun lebih tua.
Dalam kalimat dasar tante kucai, terdapat kata dasar memiliki arti bagian terbawah. Kata tante merupakan sebutan untuk adik atau kakak perempuan dari
ayah atau ibu. Kucai adalah bawang yang digunakan sebagai sayur, berdaun
panjang kecil-kecil, berwarna hijau. Jadi
kalimat Dasar tante kucai mempunyai makna tante kucai adalah
lawan kata dari koboy kucai, yang memiliki arti sebutan penjahat kelamin untuk laki-laki, sedangkan tante kucai adalah sebutan penjahat kelamin untuk
perempuan.
Bait 5, kalimat 4:Ngajak check in dan santai
1. Penanda: ngajak check in dan santai
2. Petanda:konsep tentang check in
3. tanda denotatif: menyewa kamar 4. Penanda konotatif:ngajak check in
5. Petanda konotatif: konsep tentang menyewa kamar menunjukkan ajakan perempuan untuk
melakukan hubungan seks
6. tanda konotatif:ajakan berhubungan seks Sumber: diolah peneliti
Gambar 4.16. Peta Tanda Roland Barthes Bait 5 Kalimat 4
Kalimat ngajak check in dan santai termasuk dalam kode proaretik,
karena dalam kalimat tersebut menunjukkan ajakan seorang perempuan untuk
menyewa kamar. Kode semik karena terdapat kata check in yang dalam bahasa
Indonesia berarti ajakan untuk berhubungan seks.
Dalam kalimat ini terdapat kata ngajak berasal dari kata dasar ajak, yang
mempunyai arti mengajak, membangkitkan hati supaya melakukan sesuatu.
Check kata dalam bahasa Inggris, yang dalam kamus bahasa Indonesia adalah periksa, sedangkan kata in dalam bahasa Inggris, yang dalam kamus bahasa
Indonesia adalah dalam, atau menunjukkan keberadaan sesuatu. Dan merupakan
satuan ujaran yang setara, yang termasuk tipe yang sama serta tidak memiliki
fungsi yang berbeda. Kata santai memiliki makna bebas dari rasa ketegangan,
dalam keadaan bebas dan senggang.
Jadi pengertian kalimat Ngajak check in dan santai adalah perempuan itu
mengajak laki-laki untuk menyewa kamar hotel sebagai tempat untuk melakukan hubungan seks.
Apabila digabungkan secara keseluruhan, makna bait kelima adalah seorang perempuan seperti itu mendapat sebutan penjahat kelamin, karena
perempuan ini sering mengajak laki-laki untuk melakukan hubungan seks dengan menyewa sebuah kamar. Hal ini disebabkan seorang perempuan memiliki
kekuasaan yang bersumber dari kekayaan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan biologisnya, sehingga perempuan tersebut tidak pernah merasa kesepian, karena
dia bisa mendapatkan belaian dari setiap laki-laki yang menemaninya.
Bait keenam
Sorry sorry sorry jeng
Kau cantik tapi gendeng
Sorry sorry sorry mbak
Kau memang cewek murahan
Bait 6,kalimat 2: Kau cantik tapi gendeng
1. Penanda: kau cantik tapi gendeng
2. Petanda:konsep tentang cantik
3. tanda denotatif: cantik 4. Penanda konotatif: cantik tapi gendeng
5. Petanda konotatif:konsep seorang perempuan cantik, tetapi tidak seperti
perempuan pada umumnya. Kelebihan yang dia miliki digunakan untuk
mempengaruhi laki-laki. Kecantikan juga merupakan kekuasaan yang dimiliki oleh
perempuan
6. tanda konotatif:wujud perempuan berkuasa karena kecantikannya Sumber: diolah peneliti
Gambar 4.17. Peta Tanda Roland Barthes Bait 6 Kalimat 2
Kalimat yang ada di bait 6 ini termasuk dalam kode hermeneutik atau
teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata cantik yang menimbulkan
pertanyaan cantik seperti apa?. Kode semik karena penggunaan kata gendeng
merupakan makna kiasan dari perbuatan seorang perempuan yang berusaha mempengaruhi laki-laki untuk berhubungan seks.
Kalimat kedua, bait keenam ini terdiri dari kata Kau merupakan bentuk dari kata engkau sebagai penunjuk pelaku. Cantik mempunyai arti elok, rupa,
molek, bagus. Kata tapi berarti tetapi. Kata gendeng berasal dari bahasa Jawa,
yang dalam kamus bahasa Indonesia berarti gila, tidak normal.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka lirik Kau cantik tapi gendeng
mengungkapkan sebuah pernyataan dari seorang laki-laki bahwa perempuan itu memiliki karakter yang cantik, tetapi tidak seperti perempuan pada umumnya,
karena perempuan itu berani merayu laki-laki untuk berhubungan seks
Bait 6, kalimat 4: Kau memang cewek murahan
1. Penanda: kau memang cewek
murahan 2. Petanda:konsep
tentang murahan
3. tanda denotatif: kurang dari harga biasa
4. Penanda konotatif: cewek murahan 5. Petanda konotatif: konsep tentang
seorang perempuan yang tidak mempunyai harga diri karena
mengajak laki-laki untuk melakukan hubungan seks
6. tanda konotatif:pernyataan seorang laki-laki bahwa perempuan itu tidak mempunyai harga diri karena mudah untuk didapatkan
Sumber: diolah peneliti Gambar 4.18. Peta Tanda Roland Barthes Bait 6 Kalimat 4
Dalam kalimat kau memang cewek murahantermasuk dalam kode hermeneutik atau teka-teki, karena dalam kalimat ini terdapat kata murah yang
menimbulkan pertanyaan murah seperti apa?. Kode semik karena dalam kalimat
ini mengandung makna kiasan sebagai ungkapan kekesalan terhadap perempuan tersebut.
Dalam kalimat kau memang cewek murahan, terdapat kata Kau merupakan bentuk dari kata engkau sebagai penunjuk pelaku. Kata memang
mempunyai makna sebenarnya, selalu begitu halnya, selayaknya. Cewek adalah
sebutan kepada wanita atau perempuan yang masih muda atau gadis. Kata
murahan berasal dari kata dasar murah yang mempunyai makna kurang dari
harga biasa, mudah kemudian mendapat akhiran an memiliki arti sebagai penekanan dari makna murah.
dari penjelasan diatas, kalimat Kau memang cewek murahan mempunyai
makna perempuan itu selayaknya perempuan yang tidak mempunyai harga diri karena mengajak laki-laki untuk berhubungan seks.
Apabila digabungkan makna dari bait keenam adalah seorang laki-laki mengakui bahwa seorang perempuan itu memiliki wajah dan karakter cantik,
tetapi perempuan tersebut tidak mempunyai harga diri karena mengajak laki-laki untuk melakukan hubungan seks.
4.4. Sistem Mitos