pemenuhan kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni dan berkreasi. Dari sisi sosial, musik dapat disebut sebagai cermin tatanan sosial yang ada didalam
masyarakat saat musik tersebut diciptakan. Dari segi ekonomi, kini musik telah berkembang pesat menjadi suatu komoditi yang sangat menguntungkan.
Sistem tanda musik adalah oditif, namun untuk mencapai pendengarnya, penggubah musik mempersembahkan kreasinya dengan perantara tertulis. Bagi
semiotikus musik, adanya tanda – tanda perantara, yakni musik yang dicatat dalam portitur orkestra. Hal ini sangat memudahkan dalam menganalisis karya
musik sebagai teks. Itulah sebabnya mengapa penelitian musik terarah pada sintaksis.
Meski demikian, semiotik tidak dapat hidup hanya dengan sintaksis, tidak ada semiotika tanpa semantik. Jadi, juga tidak ada semiotika musik tanpa
semantik musik. Semantik musik, bisa dikatakan harus senantiasa membuktikan hak kehadirannya. Van Zoest, 1993 :120 – 121
2.1.4. Lirik Lagu
Unsur penting dalam sebuah musik adalah lirik lagu yang dinyanyikan, karena lirik sebagaimana bahasa dapat menjadi sarana atau media untuk
mencerminkan realitas sosial yang beredar di masyarakat. Lirik lagu dapat pula sebagai sarana sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai. Oleh
karena itu, ketika sebuah lirik lagu mulai diaransir dan diperdengarkan kepada khalayak, lirik tersebut mempunyai tanggung jawab yang besar atas
tersebarluasnya sebuah keyakinan, nilai – nilai, bahkan prasangka tertentu. Setianingsih, 2003: 7 – 8
Musik berkitan erat dengan setting sosial kemasyarakatan tempat dia berada. Musik merupakan gejala khas yang dihasilkan akibat adanya interaksi
sosial, dimana dalam interaksi tersebut manusia menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Disinilah kedudukan lirik sangat berperan, sehingga dengan
demikian musik tidak hanya bunyi suara belaka, karena juga menyangkut perilaku manusia sebagai individu maupun kelompok sosial dalam wadah bahasa atau lirik
sebagai penunjangnya.
Penelitian tentang lirik lagu merupakan penelitian tentang makna isi pesan dari lirik lagu tersebut. Dimana lirik merupakan suatu produk yang salah satu
sumbernya adalah dalam situasi sosial masyarakat, dan si pencipta lagu berada di dalamnya, kemudian merefleksikannya dalam sistem tanda berupa lirik lagu.
Maka dapat dikatakan bahwa lirik lagu Tokek Racun merupakan proses komunikasi yang memiliki seni karena pesan yang yang terkandung dalam simbol
lirik lagu tersebut yang sengaja digunakan oleh komunikator dengan bahasanya tentang perilaku seks bebas. Namun, dalam hal ini bahasa verbal yang berupa kata
– kata yang tertuang dalam teks lirik lagu.
2.1.5. Lirik Lagu Dalam Kajian Semiotik
Dalam ilmu komunikasi, pendekatan yang menjelaskan tentang penggunaan lambang – lambang dalam pesan komunikasi adalah pendekatan
semiotik, yaitu ilmu yang mempelajari sistem tanda. Pendekatan semiotik, pada perkembangannya digunakan untuk penelitian sistem tanda dalam berbagai bidang
studi kegiatan manusia seperti musik, periklanan, arsitektur, dan retorika dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan ini.
Lirik lagu merupakan salah satu bentuk komunikasi lisan yang bisa ditulis untuk didokumentasikan. Makna yang terkandung bisa eksplisit atau implisit
tergantung dari tujuan pola pikir penciptanya. Ia dapat merupakan bentuk respon dari kejadian – kejadian yang ada, sehingga dalam lirik lagu dapat berisi ungkapan
– ungkapan baik pujian maupun kritik sosial.
Untuk memahami sebuah lirik lagu, berarti harus memahami maknanya, baik yang eksplisit maupun yang implisit. Lirik lagu pada hakikatnya adalah suatu
karya seni yang menggunakan suatu bahasa sebagai medium dan juga suatu bentuk pengungkapan pendapat dari pencipta lirik lagu kedalam bentuk lambang –
lambang.
Penelitian tentang lirik lagu merupakan penelitian tentang makna isi pesan dari lirik lagu tersebut. Dimana lirik merupakan suatu produk yang salah satu
sumbernya adalah dalam situasi sosial masyarakat, dan si pencipta lagu berada di dalamnya, kemudian merefleksikannya dalam sistem tanda berupa lirik lagu.
Refleksi tersebut dapat berupa ekspresi pandangan, citra image dan perasaan si pencipta lagu sebagai bagian dari anggota masyarakat, bahkan lebih
jauh lagi ekspresi tersebut merefleksikan nilai – nilai, norma – norma atau ideologi yang ada dalam suatu masyarakat.
Proses penciptaan lagu oleh si pencipta dapat diilhami oleh berbagai masalah atau kejadian sekitar pencipta. Apalagi sebuah lirik lagu adalah produk
seni yang memerlukan penghayatan dalam membuat dan membawakannya. Ungkapan dalam lirik lagu akan menjadi nyata, dalam artian menjadi ungkapan
yang mewakili ungkapan masyarakat unum, ketika lirik lagu tersebut memuat permasalahan yang memang dianggap sebagai masalah oleh masyarakat.
2.1.6. Feminisme