Solidaritas Yesus pada Sesama dapat Kita Lihat dalam Beberapa Hal Berikut ini. Yesus Merobohkan Jembatan Eksklusivisme

Buku Guru Kelas VII SMP 100 menjalankan ibadah agama hendaknya diikuti dengan wujud tindakan kasih dan solidaritas bagi sesama. Pernyataan Yesus mengenai tibanya tahun rahmat Tuhan adalah undangan bagi semua orang untuk menjadi saudara dan saudari bagi sesama. Dengan begitu tidak ada lagi kesenjangan antara miskin dan kaya serta tidak terdapat eksploitasi terhadap sesama. C. Penjelasan Bahan Alkitab Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada siswa.

1. Lukas 4:16-19

Yesus mengawali pelayanan-Nya di kota tempat asal-Nya di Nazaret dengan masuk ke rumah ibadat. Sepanjang masa penawanan oleh Babel sesudah Bait Suci dihancurkan, orang Yahudi mendirikan sinagoge rumah ibadat sebagai pusat ibadat setempat. Bahkan sesudah bait suci dibangun kembali, ibadah di sinagoge tetap dilanjutkan. Lukas mencatat bahwa Yesus sudah biasa menghadiri kebaktian di sinagoge secara teratur pada hari Sabat. Jemaat ikut ambil bagian di dalam acara kebaktian, dan sering kali diminta untuk membacakan Alkitab dan memberikan tanggapan yang berkenan. Rasul Paulus melakukan sebagian besar pemberitaan Injil di sinagoge bdg. Kisah Para Rasul 13:14 -15. Yesus menerangkan maksud pelayanan-Nya yang diurapi Roh, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, papa, menderita, hina, hancur hati, dan mereka yang “gentar kepada firman-Nya”. 2. Untuk menyembuhkan mereka yang menderita dan tertindas. Penyembuhan ini meliputi segenap pribadi, baik jasmani maupun rohani. 3. Untuk mencelikkan mata rohani mereka yang dibutakan oleh dunia dan Iblis agar mereka dapat melihat kebenaran kabar baik Allah bd. Yohanes 9:39. 4. Untuk memberitakan saat pembebasan dan penyelamatan yang sesungguhnya dari kuasa Iblis, dosa, ketakutan, dan rasa bersalah bd. Yohanes 8:36; Kisah Para Rasul 26:18. Semua orang yang dipenuhi Roh terpanggil untuk ikut serta dalam pelayanan Yesus. Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 101

2. Matius 25:31-46

Peristiwa pemisahan ini terjadi setelah masa kesengsaraan besar dan kedatangan Kristus kembali ke bumi tetapi sebelum memulai memerintah bumi ini. 1. Penghakiman ketika itu meliputi pemisahan orang fasik dari orang benar Matius 25:32-33 . 2. Penghakiman itu akan dilandaskan pada perbuatan kasih dan kebaikan terhadap mereka yang menjadi milik Kristus dan yang menderita. Ungkapan kasih dan belas kasihan ini dianggap sebagai tindakan yang menunjukkan iman dan keselamatan sejati Matius 25:35-46. 3. Orang fasik tidak akan diizinkan untuk memasuki Kerajaan Kristus, tetapi akan langsung dicampakkan ke dalam tempat hukuman kekal Matius 25:41,46 dan Wahyu 14:11. 4. Orang benar akan mewarisi hidup kekal Matius 25:46. D. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan 1 Presentasi hasil wawancara dengan pendeta dan majelis jemaat di gereja masing-masing. Tugas ini dilakukan secara berkelompok atau jika jumlah siswa di kelas hanya 10 orang atau kurang dari itu, maka dapat dilakukan secara individual. Guru dapat membimbing siswa mempersiapkan wawancara dengan daftar pertanyaan sederhana. Isi wawancara ada dalam buku siswa. Lihat poin VI mengenai tugas pada pelajaran tujuh. Kegiatan 2 Bermain peran berdasarkan Injil Lukas 10:25-37, tentang Orang Samaria Yang Murah Hati. Guru membantu mengarahkan siswa berkaitan dengan konsep-konsep tertentu. Misalnya siapakah sesama manusia dan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang Lewi dan Imam dalam cerita ini. Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Mereka menganggap orang Samaria adalah orang yang tidak menjalankan aturan agama yang ditetapkan oleh Nabi Musa, karena itu mereka orang yang “najis”. Orang Lewi adalah keturunan imam-imam yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat Yahudi. Justru orang-orang yang dipandang terhormat dalam masyarakat dan agamalah yang telah mengabaikan sesama manusia dalam penderitaannya. Justru orang Samaria yang dipandang rendah yang menolong orang yang menderita.