Antara Sahabat dan Orang Tua.
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 117
D. Kegiatan Pembelajaran
Bagian pengantar amat penting dalam meletakkan dasar bagi pembelajaran ini dan pembelajaran berikutnya. Siswa dibimbing untuk menilai diri sendiri dalam kaitannya
dengan hati nurani. Guru diminta untuk membimbing siswa sesuai dengan pilihannya sendiri dalam dua kasus yang diajukan pada mereka. Guru mendengarkan dengan teliti
serta mencatat pilihan mereka, ketika memberikan pencerahan materi. Beberapa dari jawaban mereka dapat diangkat sebagai contoh konkret untuk memperkuat pembahasan
tentang peran hati nurani bagi manusia.
Kegiatan 1
Kegiatan 1 merupakan bedah kasus yang ada dalam Alkitab mengenai Yonatan dan Daud. Kisah ini menarik karena konflik batin yang harus dihadapi oleh Yonatan. Apakah dia
harus membela ayahnya yang kebetulan adalah raja ataukah Daud sahabatnya. Guru dapat menjelaskan situasi ini pada siswa, bagaimana pada akhirnya hati nurani memenangkan
kejahatan. Tetapi perlu ditegaskan pada siswa bahwa Yonatan mampu memilih berdasarkan hati nurani karena Yonatan juga mendengarkan Tuhan. Hati nurani yang selalu diasah dan
dididik oleh Firman Tuhan akan menuntun manusia ke arah yang benar. Dalam memberikan penjelasan guru harus berhati-hati sehingga tidak timbul kesan seolah-olah anak boleh
berkhianat terhadap orang tua seperti yang dilakukan oleh Yonatan. Tegaskan bahwa Yonatan membela kebenaran dan ia tidak berkhianat pada ayahnya. Sebaliknya ia ingin
menyelamatkan ayahnya supaya tidak membunuh orang yang tidak bersalah.
Kegiatan 2
Kegiatan 2 merupakan bagian penghayatan terhadap bahan pelajaran, setelah belajar konsep hati nurani, siswa melakukan kegiatan bermain peran untuk memperkuat
penghayatan terhadap peran hati nurani baginya. Kegiatan bermain peran memperkuat bedah kasus yang telah dilakukan. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk berimprovisasi
dalam bermain peran. Mereka dapat menambahkan dialog yang berkaitan dengan materi pelajaran jika diperlukan.
Kegiatan 3
Diskusi yang dilakukan setelah bermain peran semakin memperkuat materi ajar dan metodologi pembelajaran. Mulai dari bedah kasus, bermain peran kemudian semakin
diperkuat lagi dengan diskusi. Melalui langkah-langkah kegiatan ini diharapkan penanaman nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dalam membentuk hati nurani siswa semakin kuat.
Buku Guru Kelas VII SMP 118
Kegiatan 4
Kegiatan 4 melingkari kata-kata yang berkaitan dengan hati nurani. Jawabannya adalah:
Kemampuan diri, kejujuran, akal sehat, tulus, Roh Kudus.
Kegiatan 5
Di akhir pembelajaran, siswa menyusun doa permohonan agar Allah membimbing hati nurani siswa supaya mampu memilih dan memutuskan yang benar.
Kegiatan 6
Kegiatan 6 merupakan puncak dari pembelajaran dalam Bab 10. Kegiatan ini sekaligus merupakan bentuk apresiasi terhadap kerja keras siswa, yaitu doa penutup dipilih dari
rumusan doa yang ditulis oleh siswa.
E. Evaluasi
Evaluasi dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya seluruh indikator 2 indikator. Bentuk penilaian adalah penilaian unjuk kerja,
tes tertulis, tes lisan dan penilaian karya.
F. Tugas
Mintalah siswa mencari dari berbagai sumber arti kerendahan hati dan contoh-contoh kerendahan hati. Pada pertemuan berikut akan didiskusikan.
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 119
Bab 11
Kerendahan Hati Bahan Alkitab: 1 Petrus 5:5b
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Indikator
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya. Menghayati arti sikap
rendah hati mengacu pada Kitab 1 Petrus 5:5
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli toleransi, gotong royong,
santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya. Memiliki sikap rendah hati
mengacu pada Kitab 1 Petrus 5:5
• mengakui kelemahan diri sendiri dan tidak
meremehkan orang lain.
Buku Guru Kelas VII SMP 120
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata. Menjelaskan arti rendah
hati. Mengacu pada 1 Petrus 5:5
• Mendiskusikan makna rendah hati.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret menggunakan,
mengurai, merangkai, memodiikasi,
dan membuat dan ranah abstrak
menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandangteori.
Mempraktikkan sikap rendah hati.
• Mempraktikkan sikap rendah hati dengan
melakukan role play berdasarkan teks Alkitab:
Lukas 18:9-14; Lukas 14:7- 11; Yohanes 13: 1-7.
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 121
A. Pengantar
Hati nurani biasanya dikenal dengan suara hati. Ada dua unsur dalam hati nurani manusia, yaitu: kesadaran akan yang benar dan salah, serta kemampuan secara mentalitas
untuk mengaplikasikan hukum-hukum, norma-norma dan aturan pada situasi konkret. Hati nurani erat kaitannya dengan moralitas. Hati nurani akan membimbing untuk
mampu membedakan yang benar dan yang salah. Hati nurani akan membimbing kita mengambil keputusan yang baik dan benar tetapi hal ini terjadi jika hati nurani kita diterangi
oleh Firman Allah. Jadi, kepekaan hati nurani juga perlu terus diasah melalui kesetiaan kita berdoa dan membaca Alkitab serta mengaplikasikannya dalam hidup. Ketika hati nurani
kita tidak diterangi oleh Firman Allah, maka hati itu menjadi keras dan tidak terbuka terhadap kebaikan dan pengampunan. Hati nurani merupakan suara kebaikan yang akan
menyalahkan ataupun membenarkan tindakan kita. Ketika kita marah pada seseorang ataupun membenci dan tidak mau memaafkan, hati nurani akan memperingatkan kita namun
sering kita mengingkari suara hati untuk berhenti membenci dan memusuhi seseorang.
B. Uraian Materi