Buku Guru Kelas VII SMP 150
8. Jangan Menyimpan Dendam
Orang Kristen tidak boleh menyimpan dendam atau kemarahan, bahkan Yesus katakan: sebelum berdoa, berdamailah dulu dengan saudaramu. Kasihilah musuhmu dan berdoalah
bagi mereka yang menganiaya kamu, supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan
menurunkan hujan bagi orang yang jahat dan orang yang benar Matius 5:43-45.
9. Mengampuni Orang Lain
Salah satu nilai kristiani yang amat penting yang diajarkan oleh Yesus adalah mengampuni orang lain. Yesus mengatakan: Jika kamu mengampuni mereka yang bersalah kepada kamu,
Bapamu di sorga akan mengampuni kamu. Tetapi jika kamu tidak mengampuni orang, Bapa mu di Sorga tidak akan mengampuni kesalahanmu Matius 6:14-15.
Allah di dalam Yesus Kristus telah mengampuni serta menebus dosa-dosa kita, karena itu kita wajib saling mengampuni dengan cara yang sama. Yaitu, memiliki kerelaan dan
ketulusan hati untuk mengampuni sesama kita. Referensi Alkitab: Matius 5:7; 18:21-35; Markus 11:25; Lukas 17:3-4; Kolose 3:12-14 dan Efesus 4:32.
Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai kristiani dalam hidup?
Nilai-nilai kristiani tidak secara otomatis menjadi pembiasaan hidup jika tidak dilatih dan dibiasakan. Semua nilai itu bersumber dari Alkitab. Untuk itu tiap orang yang bertekun
membaca Alkitab dan berdoa akan terbantu untuk memahami dengan baik nilai-nilai itu serta menerapkannya dalam hidup. Di samping itu, kita membutuhkan tokoh yang baik
yang dapat dijadikan teladan kehidupan.
C. Penjelasan Bahan Alkitab
Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada siswa.
1. Injil Matius 5:3-10
Kata “berbahagia” ini menunjuk kepada kesejahteraan semua orang yang karena hubungan mereka dengan Kristus dan Firman-Nya, menerima Kerajaan Allah, yang
meliputi kasih, perhatian, keselamatan, dan kehadiran Allah. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jikalau kita ingin menerima berkat-berkat
Kerajaan Allah; kita harus dituntun oleh cara dan nilai Allah yang dinyatakan dalam Alkitab dan bukan oleh cara dan nilai dunia ini. Syarat yang pertama adalah “miskin di hadapan
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 151
Allah”. Kita harus sadar bahwa kita tidak dapat memenuhi kebutuhan rohani kita sendiri; kita membutuhkan hidup, kuasa, dan kasih karunia yang datang dari Roh Kudus untuk
mewarisi Kerajaan Allah. “Berdukacita” artinya merasa sedih atas kelemahan kita sendiri karena tidak mampu
memenuhi standar kebenaran Allah dan kuasa kerajaan-Nya Matius 5:6; 6:33. Mereka yang berdukacita terhibur ketika menerima “kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh
Roh Kudus” Roma 14:17 dari Allah Bapa. “Yang lemah lembut” adalah mereka yang rendah hati dan patuh kepada Allah. Mereka
berlindung pada-Nya dan kehidupan mereka diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. Mereka lebih memperhatikan pekerjaan Allah dan umat Allah daripada hal-hal yang mungkin
terjadi pada diri mereka Mzm. 37:11. Orang yang lemah lembut inilah yang akhirnya akan memiliki bumi dan bukan mereka yang merampasnya dengan kekerasan.
Orang yang lapar dan haus akan kebenaran: ayat ini termasuk salah satu ayat yang terpenting dalam Khotbah di Bukit.
Syarat dasar dari semua kehidupan saleh adalah “lapar dan haus akan kebenaran” bd. Mat. 6:33. Lapar semacam itu tampak dalam diri Musa Kel. 33:13,18, pemazmur
dan Rasul Paulus Filipi 3:10. Kondisi rohani orang Kristen seumur hidup mereka akan bergantung pada rasa lapar dan dahaga mereka akan kebenaran.
Berbahagialah orang yang murah hati. “Yang murah hatinya” penuh belas kasihan dan rasa iba terhadap orang menderita, baik karena dosa maupun karena dukacita. Orang
yang murah hati itu sungguh ingin mengurangi penderitaan itu dengan menuntun orang itu kepada Kristus sehingga ia dapat menerima kasih karunia dan pertolongan Allah bd.
Matius18:23-35; Lukas10:30-37; Ibrani 2:17. Dengan menunjukkan kemurahan kepada orang lain, kita sendiri “akan beroleh kemurahan”.
Berbahagialah orang yang suci hatinya. “Yang suci hatinya” adalah mereka yang telah dibebaskan dari kuasa dosa oleh kasih karunia Allah dan kini berusaha tanpa tipu daya
untuk menyenangkan hati Allah dan memuliakan Dia dan menjadi sama seperti Dia. “Yang membawa damai” adalah orang-orang yang telah diperdamaikan dengan Allah.
Mereka berdamai dengan Allah karena salib Roma 5:1; Efesus 2:14-16 Mereka kini berusaha melalui kesaksian dan kehidupan mereka untuk menuntun orang lain, termasuk
musuh-musuhnya, agar berdamai dengan Allah. Penganiayaan akan menimpa semua orang yang berusaha untuk hidup sesuai dengan
Firman Allah demi kebenaran.