Buku Guru Kelas VII SMP 50
1. Kolose 3:13
Dalam bacaan ini Paulus memaparkan kehidupan lama dan kehidupan baru yang sungguh-sungguh kontras, tidak ada sifat dan perilaku yang dapat berjalan seiring, maka
yang lama harus ditinggalkan dan yang baru menggantikannya. Bagaimana Paulus memaparkan aplikasi hidup kekristenan yang sesungguhnya menjadi cermin bagi orang
Kristen ? Yaitu kehidupan lama berpusat pada diri sendiri dan bersifat duniawi, sedangkan kehidupan baru berpusat pada Kristus dan bersifat kasih, dalam kasih itulah jemaat diminta
untuk saling mengampuni dan memiliki hati penuh pengampunan.
2. Efesus 4:32
Menjalani kehidupan Kristen bukan sekadar menaati sejumlah larangan. Kehidupan Kristen juga berarti mengembangkan sejumlah kebajikan yang positif. Hendaklah
kamu ramah. Kata kerjanya di sini berarti teruslah membuktikan keramahanmu. Kasih mesra. Terjemahan Inggrisnya tenderhearted, harfiah: berhati lembut sangat baik. Di
dalam bahasa Yunani klasik kata ini mengacu pada organ-organ tubuh dari rongga dada manusia, khususnya jantung, paru-paru dan hati; yang berbeda dengan organ-organ tubuh
lainnya. Saling mengampuni. Satu-satunya cara yang membuat kita dapat mengampuni ialah melalui pengampunan yang kita sudah terima karena Kristus. Sebagaimana kasih
Allah menghasilkan kasih kita, demikian pula kesadaran kita tentang pengampunan Allah menghasilkan pengampunan kepada orang lain bdg. 1 Yoh. 4:19.
3. Yohanes 3:16
Ayat ini mengungkapkan isi hati dan tujuan Allah dalam menyelamatkan manusia. Kasih Allah cukup luas untuk menjangkau semua orang, yaitu “dunia ini.” Allah “mengaruniakan”
Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa di atas kayu salib. Pendamaian mengalir dari hati Allah sendiri yang penuh kasih. Korban Kristus bukan sesuatu tindakan yang terpaksa
dilakukan oleh Allah. Percaya dalam bahasa Yunani: pisteuo mengandung tiga unsur utama berikut ini:
1. Keyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Ia adalah juru selamat umat manusia.
2. Persekutuan yang menyangkal diri dan ketaatan kepada Kristus. 3. Kepercayaan penuh di dalam Kristus bahwa Ia mampu dan bersedia menuntun
saudara hingga keselamatan kekal dan persekutuan dengan Allah di sorga. Kata “binasa” merupakan kata yang sering dilupakan dalam Yohanes 3:16 ini. Kata
ini tidak menunjuk kepada kematian jasmani, tetapi kepada hukuman kekal yang begitu mengerikan.
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 51
“Hidup kekal” adalah karunia yang dianugerahkan Allah kepada kita pada saat kita dilahirkan kembali. “Kekal” bukan saja mengacu kepada keabadian, tetapi juga kepada
kualitas kehidupan ini; suatu jenis kehidupan yang ilahi. Kehidupan yang membebaskan kita dari kuasa dosa dan Iblis serta meniadakan yang duniawi di dalam diri kita supaya
kita dapat mengenal Allah.
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Melalui pendalaman terhadap cerita, siswa dibimbing untuk memahami bahwa tidak mudah untuk mengampuni orang lain. Namun bercermin dari sikap Gordon Wilson, siswa
dimotivasi untuk mampu mengampuni orang lain. Pada pertanyaan nomor tiga dalam kegiatan satu, guru mendengar dengan saksama apakah yang menjadi sikap siswa. Jika ada
yang berkeras tidak mau mengampuni karena berbagai alasan, maka guru dapat memberikan pencerahan dengan mencontoh sikap Yesus yang mati di kayu salib menggantikan manusia.
Yesus menghadapi kematian yang amat mengerikan demi menebus manusia, maka sudah selayaknya orang beriman mau dan mampu mengampuni sesama.
Kegiatan 2
Kegiatan 2 merupakan pendalaman materi di mana guru memberikan pemaparan materi namun dapat diselingi dengan dialog supaya pembelajaran menarik dan komunikatif.
Setelah pemaparan, ada tiga poin yang harus didiskusikan siswa. Mintalah mereka mendaftarkan sejumlah godaan yang mereka hadapi, misalnya godaan untuk nonton TV
sepanjang waktu dan mengabaikan belajar, menyakiti teman dan lain lain. Amat penting bagi guru untuk mendengarkan bagaimana siswa menghadapi berbagai godaan sehingga
guru dapat membimbing siswa bersikap yang benar. Guru dapat minta siswa menuliskan ataupun mengemukakan apa godaan terbesar yang mereka hadapi. Di zaman kini, di
kalangan siswa menyontek hampir menjadi hal yang lumrah. Pembahasan ini dapat dipakai guru untuk mengajarkan kejujuran dalam belajar dan membangun sikap antipati terhadap
menyontek. Akan ada topik mengenai hati nurani dan disiplin dan kegiatan ini menjadi fondasi bagi siswa untuk memperkuat pembentukan karakternya yang akan dipertajam
dalam pembahasan yang telah disebutkan.
Kegiatan 3
Guru melengkapi diri dengan tafsiran sehingga dapat membimbing siswa. Penjelasan bagian Alkitab dapat dijadikan acuan dalam meluruskan pemikiran siswa. Rupanya Yesus
muak terhadap mereka yang memandang dirinya benar dan sibuk menghakimi sesama padahal diri mereka sendiri adalah orang berdosa. Karena itu, ketika mereka membawa