Buku Guru Kelas VII SMP 58
dari berbagai bangsa yang percaya kepada-Nya menjadi murid-Nya, tandanya adalah melalui baptisan dan mereka pun menerima anugerah keselamatan. Jadi, unsur percaya
amat penting dalam baptisan, yaitu hanya orang yang percaya kepada Kristus yang akan menerima baptisan kudus mereka yang percaya dan bertobat.
4. Baptis Percik atau Selam?
Sejak beberapa waktu yang lalu, banyak terjadi perdebatan mengenai cara baptisan mana yang lebih alkitabiah, namun Alkitab tidak pernah memberikan penekanan pada
cara baptis tertentu, Alkitab lebih memberikan penekanan pada arti baptisan. Yang paling penting bukan cara dibaptis melainkan makna baptisan itu sendiri. Guru perlu memberikan
penegasan mengenai cara baptisan sehingga tidak menimbulkan perdebatan yang tidak bermakna, bahwa yang terpenting adalah makna baptisan bukan cara baptisan.
C. Penjelasan Bahan Alkitab
Penjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan Bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada siswa.
1. Roma 6:1-6 Mati dan Bangkit Bersama Kristus
Bagi orang Kristen baptisan melambangkan kematian dan kebangkitan orang percaya bersama dengan Kristus. Sebagaimana Kristus telah bangkit dari antara orang mati,
demikian pula kita yang memiliki iman yang sejati di dalam Dia akan hidup dalam hidup yang baru Roma 6:5.
Manusia lama: istilah ini menunjuk kepada manusia yang belum diperbarui, keadaan seseorang sebelumnya, kehidupan yang di dalam dosa. Manusia lama ini sudah disalibkan
yaitu, dimatikan dengan Kristus disalib supaya orang percaya dapat menerima hidup baru dalam Kristus dan menjadi orang yang baru bd. Galatia 2:20.
“Tubuh dosa,” istilah ini menunjuk kepada tubuh manusia yang dikuasai oleh keinginan- keinginan berdosa. Kini perbudakannya kepada dosa sudah dipatahkan bd. 2 Korintus
5:17; Efesus 4:22; Kolose 3:9-10. Sejak saat ini, orang percaya tidak boleh membiarkan cara hidup yang lama menguasai hidup dan tubuh mereka lagi 2 Korintus 5:17; Efesus
4:22; Kolose 3:9-10.
2. Kisah Para Rasul 19:4
Murid-murid ini belum mendengar tentang Pentakosta. Mereka hanya mengenal pemberitaan Yohanes Pembaptis–bahwa orang harus menerima baptisan pertobatan
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 59
untuk menantikan Dia yang akan datang, yaitu Yesus. Bagian Alkitab ini menegaskan
kembali baptisan Yohanes yang merupakan baptisan pertobatan sedangkan baptisan dalam nama Yesus adalah baptisan oleh Roh Kudus. Namun perlu diingat bahwa penjelasan ini
mengandaikan adanya dua macam praktik baptisan yang membuat orang mempraktikkan baptisan ulang. Baptisan adalah sekali seumur hidup apapun caranya, percik atau selam.
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Bagian pengantar dan Kegiatan 1 saling berkaitan. Pada bagian pengantar ada beberapa kegiatan yang dilakukan siswa: mempelajari gambar baptisan yang ada dalam buku siswa,
atau siswa dapat bermain peran mengenai baptisan, dilanjutkan dengan Kegiatan 1, yaitu siswa menceritakan kapan mereka dibaptis dan siapa yang membaptisnya. Apa kata orang
tua tentang arti baptisan. Kemungkinan ada orang tua yang sudah lupa apa arti baptisan atau bahkan tidak tahu sama sekali. Bagian ini merupakan penyegaran bagi orang tua untuk
kembali mendalami iman Kristen. Siswa diminta mempresentasikan hasil temuan mereka dari berbagai sumber atau
wawancara dengan pendeta atau majelis setempat mengenai arti baptisan, tujuan baptisan, dan syarat orang menerima baptisan. Guru dapat menambahkan mengenai syarat baptisan
misalnya, orang tuawali sudah dibaptis, sidi dan menikah di gereja dan lain lain.
Kegiatan 2
Kegiatan 2 merupakan kesempatan bagi guru untuk memberikan pencerahan pada siswa mengenai baptisan melalui pendalaman materi. Guru dapat memberikan penekanan
penting pada arti baptisan. Di kalangan tertentu, cara baptisan amat penting, yaitu ada yang menganut baptisan cara selam dan ada yang menganut baptisan cara percik. Karena
itu guru harus memberikan pencerahan pada siswa bahwa yang terpenting adalah makna baptisan bukan cara baptisan. Tiap gereja melaksanakan aturan sesuai dengan alirannya
masing-masing.
Kegiatan 3
Pada kegiatan 3 siswa melakukan diskusi dari bahan Alkitab yang tersedia, sebagian sudah disinggung dalam pembahasan. Kitab 2 Raja-raja 5:1-14, bercerita tentang Naaman