Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 101
2. Matius 25:31-46
Peristiwa pemisahan ini terjadi setelah masa kesengsaraan besar dan kedatangan Kristus kembali ke bumi tetapi sebelum memulai memerintah bumi ini.
1. Penghakiman ketika itu meliputi pemisahan orang fasik dari orang benar Matius 25:32-33
.
2. Penghakiman itu akan dilandaskan pada perbuatan kasih dan kebaikan terhadap mereka yang menjadi milik Kristus dan yang menderita. Ungkapan kasih dan belas
kasihan ini dianggap sebagai tindakan yang menunjukkan iman dan keselamatan sejati Matius 25:35-46.
3. Orang fasik tidak akan diizinkan untuk memasuki Kerajaan Kristus, tetapi akan langsung dicampakkan ke dalam tempat hukuman kekal Matius 25:41,46 dan
Wahyu 14:11. 4. Orang benar akan mewarisi hidup kekal Matius 25:46.
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
Presentasi hasil wawancara dengan pendeta dan majelis jemaat di gereja masing-masing. Tugas ini dilakukan secara berkelompok atau jika jumlah siswa di kelas hanya 10 orang
atau kurang dari itu, maka dapat dilakukan secara individual. Guru dapat membimbing siswa mempersiapkan wawancara dengan daftar pertanyaan sederhana. Isi wawancara ada
dalam buku siswa. Lihat poin VI mengenai tugas pada pelajaran tujuh.
Kegiatan 2
Bermain peran berdasarkan Injil Lukas 10:25-37, tentang Orang Samaria Yang Murah Hati. Guru membantu mengarahkan siswa berkaitan dengan konsep-konsep tertentu.
Misalnya siapakah sesama manusia dan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang Lewi dan Imam dalam cerita ini. Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Mereka
menganggap orang Samaria adalah orang yang tidak menjalankan aturan agama yang ditetapkan oleh Nabi Musa, karena itu mereka orang yang “najis”. Orang Lewi adalah
keturunan imam-imam yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat Yahudi. Justru orang-orang yang dipandang terhormat dalam masyarakat dan agamalah
yang telah mengabaikan sesama manusia dalam penderitaannya. Justru orang Samaria yang dipandang rendah yang menolong orang yang menderita.
Buku Guru Kelas VII SMP 102
Kegiatan 3
Lagu dalam Kegiatan 3 berpadanan dengan pembahasan bahan Alkitab mengenai proklamasi Yesus bahwa Tahun rahmat Tuhan telah tiba yang terdapat dalam Injil Lukas
4:16-19. Setelah menyanyi, guru dapat mengarahkan siswa bahwa Proklamasi Tahun rahmat Tuhan yang dinyanyikan tadi merupakan tugas yang diberikan bagi tiap orang beriman
di masa lalu maupun masa kini. Oleh karena itu, tiap orang beriman terpanggil untuk mewujudkannya dalam bentuk solidaritas bagi sesama. Guru mengarahkan siswa bahwa
remaja SMP kelas VII pun dapat melayani sesama sesuai dengan usia dan kemampuan. Mereka dapat bersaksi melalui perbuatan hidup yang baik, menolong sesama dan lain
sebagainya.
Kegiatan 4
Guru membimbing siswa untuk meneguhkan prinsip solidaritas bahwa solidaritas merupakan wujud iman kita kepada Yesus. Sebagai bagian dari penghayatan serta penguatan
sikap, siswa membuat refleksi dan slogan. Mereka diminta menulis refleksi mengenai mewujudkan iman dalam bentuk karya nyata bagi sesama. Untuk slogan, dapat ditulis di
atas kertas ataupun spanduk menurut situasi dan kondisi sekolah. Jika siswa mampu secara ekonomi, mereka dapat mencetaknya di atas kain yang baik dan dipajang di kelas. Atau
dapat juga ditulis di kertas karton maupun koran bergantung kreativitas siswa. Biarkan siswa kreatif melakukan menurut idé dan kemampuannya. Upayakan tidak membatasi
kreativitas siswa menurut kemauan guru. Siswa dapat membentuk huruf untuk slogan dari daun-daun kering yang dilem di atas kertas koran. Lem dapat dibuat dari bubur beras atau
sagu, lebih murah dan bahannya ada di hampir seluruh daerah yang terpencil sekali pun.
E. Evaluasi
Evaluasi dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya seluruh indikator. Bentuk penilaian adalah penilaian karya, bentuk penilaian
unjuk kerja dan penilaian tes lisan.