Buku Guru Kelas VII SMP 68
adalah pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinaannya dengan Batsyeba. Daud meminta belas kasihan Tuhan karena ia tahu bahwa ia telah berdosa. Ia
sadar bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosanya. Ia tahu bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang penuh rahmat ayat 3. Walau Daud juga bersalah kepada Uria,
suami Batsyeba, tetapi ia mengerti bahwa yang terutama adalah ia berdosa kepada Allah. Keberdosaannya membuat ia sadar bahwa ia memang mempunyai natur yang berdosa ayat
7. Sebab itu ia rela menerima hukuman dari Allah yang adalah adil. Daud kemudian memohon supaya Allah membasuh dia. Daud juga meminta supaya
hatinya ditahirkan dan batinnya diperbarui. Ini sejalan dengan nubuat para nabi mengenai karya keselamatan yang akan Allah kerjakan. Perkataan Daud agar Allah tidak mengambil
Roh-Nya yang kudus dari dirinya merupakan permohonan supaya Allah jangan menolak dia menjadi raja seperti yang telah Allah lakukan pada Saul. Untuk itu Daud berjanji akan
mengajarkan jalan Tuhan kepada orang-orang lain untuk membawa mereka ke dalam pertobatan setelah Allah memulihkannya. Ia kemudian memohon supaya Allah melepaskan
dia dari hutang darah tersebut. Daud sadar bahwa bukan darah kambing dan domba yang menghapuskan dosanya, tetapi hanya Allah yang dapat menghapuskan dosa jika ia datang
kepada Allah dengan hati yang hancur. Pertobatan Daud dari dosa yang begitu mengerikan dan pengampunan Allah yang begitu
ajaib menunjukkan bahwa tidak ada dosa apapun yang dapat memisahkan manusia dari kasih Allah jika ia sungguh-sungguh bertobat. Karena itu jangan ragu untuk meminta ampun
kepada Tuhan atas semua dosa kita, bagaimanapun najisnya.
3. 1 Yohanes 1:9
Dunia dalam bagian Alkitab ini kadang-kadang berarti alam semesta atau seluruh bumi, tetapi umumnya manusia yang bercita-cita serba jasmani dan duniawi mengabaikan nilai-
nilai abadi dan menolak Injil. Yesus Kristus adalah Terang yang sesungguhnya. Memang ada terang palsu, yang seolah-olah menerangi kita, tetapi akhirnya mengabaikan kita di
dalam kegelapan. Sebenarnya nabi-nabi Israel menyebutkan Taurat Musa sebagai Terang Dunia, maka orang Yahudi yang membaca nas ini ditantang memilih, apakan Yesus atau
Taurat Musa sebagai Terang Dunia. Yang lama dan yang baru, yaitu Taurat dan Tuhan Yesus, dikontraskan dalam ayat ini.
Dalam bagian ini, Yohanes membahas penjelmaan Tuhan Yesus dan juga Yohanes menguraikan hal menerangi setiap orang. Ada dua kemungkinan untuk tafsiran ungkapan
menerangi setiap orang. Kalau ungkapan setiap orang diartikan secara harfiah, maka nas ini menunjuk pada apa yang diajarkan di dalam Mazmur 19:1-6 “Langit menceritakan
kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan.” Kemungkinan yang kedua adalah bahwa Terang yang sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus, sudah ada di bumi,
dan manusia dibagi dua oleh karena Dia telah datang. Manusia terpaksa harus bersikap
Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti 69
pro atau kontra. Dunia ini sudah didatangi oleh Terang, dan Terang itu menyatakan sikap hati setiap orang. Ada yang menerima Dia, dan ada yang menolak Dia. Ada yang datang
kepada Terang itu, dan ada yang membenci Dia. Nampaknya tafsiran ini lebih sesuai dengan pola pikir yang ada dalam Injil Yohanes, misalnya dalam pasal 3:19-21; 7:12-13,
30-31, 42-44; dan 9:39-41.
D. Kegiatan Pembelajaran
Pengantar
Pada bagian pengantar siswa diberi kesempatan untuk menceritakan apa yang mereka alami jika mereka melakukan kesalahan pada orang tua atau gurunya. Bertolak dari kegiatan
ini, guru dapat membandingkannya ketika pendalaman materi tentang dosa dan pertobatan. Jika siswa bersalah terhadap orang tua atau guru, mereka tidak luput dari hukuman.
Demikian pula Allah, Ia sangat kecewa karena manusia memberontak terhadap-Nya.
Kegiatan 1
Kegiatan 1 merupakan kelanjutan dari Pengantar. Siswa menyanyikan lagu “Meski Tak Layak Diriku.” Sumber : KJ 27. Sambil menghayati lagu ini, siswa diharapkan
menghayati secara mendalam topik yang dibahas bahwa manusia berdosa tetapi dikasihani oleh Allah. Bukan hanya menghayati lagu, tetapi siswa diminta untuk menceritakan isi
lagu, dan guru membimbing siswa untuk mengkaitkan lagu ini dengan topik mengenai pertobatan.
Kegiatan 2
Dalam permainan peran mengenai kisah Adam dan Hawa, guru membimbing siswa supaya memberikan penekanan pada beberapa bagian penting dari kisah ini. Misalnya,
dialog antara Allah dan Adam, hendaknya diberi penegasan, terutama ketika Allah mencari dan memanggil Adam, kemudian Adam mengadu bahwa Hawa yang membawa buah
itu padanya. Hawa mengatakan ular yang menipunya, lalu bagaimana Allah menyatakan hukuman bagi mereka. Di akhir pementasan, minta siswa memberikan simpulan atas
pengamatan terhadap kisah ini.
Kegiatan 3 Pendalaman Materi.
Pada kegiatan ini guru menggunakan kesempatan untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembahasan tentang dosa dan pertobatan ini merupakan materi yang penting bagi remaja
jenjang SMP. Guru dapat memberikan contoh dari kehidupan sehari-hari siswa ketika