Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

karyawan yang mempunyai prestasi kerja rendah tidak ada, dan karyawan yang mempunyai prestasi kerja sangat rendah ada 2 orang 5.

B. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel, apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas digunakan nilai Kolmogorov-Smirnov. Dalam perhitungan ini dibantu dengan bantuan komputer SPSS versi 16.0. Kriteria pengujian normalitas yaitu bila probabilitas ρ yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel tidak normal. Sebaliknya, bila angka probabilitas ρ yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel normal. Tabel V. 7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tot_Kep Tot_Kom Tot_Pres N 40 40 40 Normal Parameters a Mean 37.42 24.75 26.38 Std. Deviation 4.248 3.992 3.477 Most Extreme Differences Absolute .128 .175 .097 Positive .101 .105 .079 Negative -.128 -.175 -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .808 1.107 .615 Asymp. Sig. 2-tailed .531 .173 .844 a. Test distribution is Normal. b Calculated from data. Berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diatas, untuk ketiga variabel yaitu variabel kepuasan kerja, pemberian kompensasi dan prestasi kerja karyawan diketahui probabilitas masing-masing variabel sebesar 0,531, 0,173, dan 0,844. Oleh karena angka probabilitas ketiga variabel lebih besar 0,05; maka dapat disimpulkan bahwa distribusi ketiga variabel di atas adalah normal.

2. Uji Hipotesis a. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Prestasi Kerja Karyawan

Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan Perusahaan Kayu Jati Agung, digunakan uji korelasi bivariat dan dilanjutkan dengan uji regresi sederhana, apabila dari hasil uji korelasi bivariat diketahui ada hubungan yang positif dan signifikan.. 1 Perumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan. Ha: Ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan. 2 Dasar pengambilan keputusan a Dengan menbandingkan angka korelasi dengan 0,5 : Jika angka korelasi 0,5, maka korelasi cukup kuat Jika angka korelasi 0,5, maka korelasi lemah b Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan : Probabilitas 0,05 maka Ho diterima Probabilitas 0,05 maka Ho ditolak 3 Hasil Analisis Data Hasil analisis data dari pengujian hipotesis pertama ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS 16. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah korelasi bivariat dan dilanjutkan dengan regresi linear sederhana, yaitu untuk menentukan hubungan secara fungsional dan pengaruh antara variabel kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan. Berikut ini disajikan outputhasil analisis korelasi dalam bentuk tabel beserta penjelasannya : Tabel V.8 Correlations Tot_Kep Tot_Pres Tot_Kep Pearson Correlation 1 .619 Sig. 2-tailed .000 N 40 40 Tot_Pres Pearson Correlation .619 1 Sig. 2-tailed .000 N 40 40 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Natalina Premastuti Brataningrum 2008:63, mengemukakan bahwa berkenaan dengan besaran angka korelasi, rentang nilai korelasi -1 dan +1 menunjukkan korelasi sempurna, sementara 0 menunjukkan tidak terdapat korelasi. Sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun, bisa dijadikan pedoman sederhana bahwa angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0,5 korelasinya rendah. Berdasarkn hasil output di atas, diperoleh besaran angka korelasi sebesar +0,619 . Angka korelasi sebesar +0,619 lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa korelasi antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja cukup kuat. Selain itu, dengan melihat angka probabilitas, diketahui angka probabilitas sebesar 0,000. Besaran angka probabilitas kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja, dan hubungan tersebut cukup kuat, karena nilai koefisien korelasinya berada di atas 0,5. Nilai korelasi adalah positif, yang berarti semakin bagus kepuasan kerja seorang karyawan, maka diperkirakan prestasi kerja karyawan tersebut juga akan semakin bagus, demikian sebaliknya. Oleh karena hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja, maka peneliti hendak melanjutkan ke uji regresi sederhana untuk mengetahui besarnya pengaruh dari kepuasan kerja terhadap prestasi kerja. Berikut ini disajikan outputhasil analisis regresi sederhana dalam bentuk tabel beserta penjelasannya : Tabel V.9 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .619 a .383 .367 2.766 a. Predictors: Constant, Tot_Kep b. Dependent Variable: Tot_Pres Pada tabel di atas ditunjukkan output mengenai model summary. Besarnya korelasi antara kepuasan kerja dan prestasi kerja karyawan sebesar 0,619. Koefisien kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 0,383. Koefisien determinasi yang sudah disesuaikan sebesar 0,367 dan standar kesalahan estimasi sebesar 2,76. Berdasarkan koefisien korelasi r hitung sebesar 0,619 r tabel 0,320 dengan n=38 dan derajat kepercayaan 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang positif antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Korelasi positif + berarti bahwa jika variabel kepuasan kerja mengalami kenaikan maka variabel prestasi kerja karyawan juga akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya. Koefisien determinasi sebesar 0,383 menunjukkan bahwa variasi prestasi kerja karyawan Y dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan