Berbeda dengan pendapat-pendapat tersebut, Slamet Saksono 1997:93 menyatakan bahwa prestasi kerja adalah kemampuan dari
seorang karyawan dalam usahanya untuk mewujudkan cita-cita yaitu mencapai kesuksesan dalam bekerja.
John Suprihanto 1988:7, prestasi kerja adalah hasil pekerjaan dari seorang karyawan dalam jangka waktu tertentu dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan seperti : standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Dengan dasar pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja atau ukuran sukses yang telah
dicapai karyawan dengan menggunakan ukuran tertentu dan dalam kurun waktu tertentu.
b. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian adalah suatu proses yang penting untuk melaporkan prestasi dan kemajuan dalam suatu periode waktu untuk membantu
dasar pertimbangan suatu tindakan. Sedangkan, penilaian prestasi kerja memastikan bahwa para manajer dan bawahan menyadari apa yang
perlu dikerjakan untuk memperbaiki prestasi kerja. Menurut John Suprihanto 1988:7, penilaian prestasi kerja adalah
suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing
secara keseluruhan. Sedangkan menurut Elizur 1991:3,penilaian
prestasi kerja adalah suatu metode untuk membandingkan berbagai pekerjaan
dengan menggunakan prosedur-prosedur formal dan sistematis untuk menentukan suatu tingkat pekerjaan dan memberikan
dasar untuk suatu sistem upah yang adil.
c. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Tujuan penilaian prestasi kerja menurut John Suprihanto 1988:8, adalah :
1 Mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin.
2 Untuk digunakan sebagai dasar perencanaan bidang personalia, khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu, dan
hasil kerja. 3 Mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan dari bidang
personalia khususnya prestasi karyawan dalam bekerja. 4 Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan
karyawan seoptimal mungkin, sehingga antara lain dapat diarahkan jenjang karirnya atau perencanaan karir, kenaikan pangkat, dan
kenaikan jabatan. 5 Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara
atasan dan bawahan. 6 Secara pribadi, bagi karyawan dapat mengetahui kekuatan dan
kelemahan masing-masing
sehingga dapat
memacu