Menurut Yamin 2007:189, kiat-kiat yang perlu diperhatikan dalam mendengarkan yaitu 1 ada keseriusan dan keinginan untuk mengetahui suatu
informasi; 2 kesiapan mental dan fisik untuk mendengarkan; 3 menghindari gangguan-gangguan yang datang; 4 mencari gagasan pokok pembicaraan dan
kata kunci dari informasi yang disampaikan guru; 5 memperhatikan petunjuk dan contoh yang diberikan guru di depan kelas; 6 mencatat istilah-istilah yang
penting; 7 membiasakan dengan kata-kataistilah-istilah yang baru; 8 mengajukan pertanyaan kepada guru, ketika pendengaran kita samar-samar atau
membingungkan, dan 9 menghindari bercakap-cakap ketika kita mendengarkan. Dari beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan pengertian
mendengarkan yaitu kegiatan menggunakan indra pendengaran dengan penuh perhatian dan kesengajaan untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh
pembicara. Seseorang akan berusaha mematuhi apa yang didengar melalui kegiatan mendengarkan. Berdasarkan hal tersebut, nilai karakter dapat ditanamkan
dalam diri siswa melalui kegiatan mendengarkan. Dalam penelitian ini tugas mendengarkan yang diberikan adalah membuat gambardenah berdasarkan
penjelasan yang didengar. Siswa diharapkan mampu bertanggung jawab dalam mendengarkan penjelasan yaitu menulis informasi penting, membuat denah
berdasarkan penjelasan, dan menceritakan kembali denah yang telah dibuat.
2.1.3 Pengembangan Bahan Ajar Mendengarkan di SD Berbasis Karakter
Menurut Prawiradilaga 2007:38, bahan ajar adalah format materi yang diberikan kepada pembelajar. Format tersebut dapat dikaitkan dengan media
tertentu, handouts atau buku teks, permainan, dan sebagainya. Secara lebih luas
Majid 2009:173 menjelaskan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Bahan ajar juga merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran.
Tujuan bahan ajar menurut Prastowo 2011:26-27 ada empat yaitu 1 membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu; 2 menyediakan berbagai
jenis pilihan bahan ajar sehingga mencegah timbulnya rasa bosan pada peserta didik; 3 memudahkan peserta dalam melaksanakan pembelajaran; dan 4 kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menarik. Bahan ajar tersebut dikembangkan dengan mengintegrasikan pendidikan
karakter. Nilai karakter yang akan diintegrasikan ke dalam bahan ajar tersebut ada tiga yaitu jujur, tanggung jawab, dan kerjasama. Menurut Zubaedi 2012:138,
pendidikan karakter bukan mata pelajaran baru, standar kompetensi baru, kompetensi dasar baru yang berdiri sendiri. Pendidikan karakter harus
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada, pengembangan diri, dan budaya sekolah serta muatan lokal. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, silabus, dan Rencana Program Pembelajaran RPP yang
sudah ada. Menurut Raka dkk 2011:64, terdapat dua hal yang harus diperhatikan
dalam mengembangkan bahan pelajaran untuk mengembangkan karakter siswa, yaitu memberikan banyak perhatian pada aspek karakter yang ada dalam setiap
mata pelajaran dan mengembangkan substansi yang bermakna melalui pengetahuan
kontekstual. Secara
lebih luas
Hidayatullah 2010:57
mengungkapkan adanya langkah-langkah pengintegrasian pendidikan karakter dalam bahan ajar setiap mata pelajaran yaitu 1 mendeskripsikan kompetensi
dasar KD dari kurikulum yang berlaku; 2 mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang akan diintegrasikan ke dalam bahan ajar; 3 mengintegrasikan nilai-nilai
karakter ke dalam kompetensi dasar yang telah dipilih; 4 melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan metode atau teknik tertentu; 5 menentukan
metode; 6 menentukan evaluasi; dan 7 menentukan sumber belajar. Menurut Raka dkk 2011:60, proses belajar karakter yang berpusat pada
siswa memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk melibatkan diri secara aktif dan mengambil tanggung jawab dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini
guru hanya sebagai fasilitator. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti menyusun bahan ajar yang berisi aktifitas siswa agar siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran yang berkarakter. Jadi pengembangan bahan ajar berbasis karakter dalam penelitian ini
adalah suatu panduan berupa bahan ajar cetak untuk mendukung proses pembelajaran guna membantu siswa dalam menanamkan karakter jujur, tanggung
jawab, dan kerjasama melalui aktifitas siswa. Bahan ajar yang dikembangkan akan dievaluasi. Menurut Cunningsworth 1995:3, ada beberapa unsur untuk
mengevaluasi bahan ajar, yaitu 1 tujuan dan pendekatan aim and objectives, 2 desain dan pengorganisasian desain and organization, 3 isi language content,
4 keterampilan berbahasa skill, 5 topik topic, dan 6 metodologi methodology.
2.1.4 Model Pengembangan Bahan Ajar