membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
2.1.2.2 Keterampilan Mendengarkan di SD
Menurut Nurjamal 2011:2, pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SD meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yaitu 1 mendengarkan, 2
berbicara, 3 membaca, dan 4 menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut berkaitan satu sama lain. Artinya, aspek yang satu berhubungan erat,
saling bergantung, dan tidak dapat dipisahkan dengan aspek yang lain. Keempat aspek keterampilan berbahasa itu lazim disebut catur tunggal keterampilan
berbahasa atau empat serangkai keterampilan berbahasa karena hubungannya yang sangat erat. Keempat keterampilan berbahasa tersebut diajarkan di sekolah.
Hal itu dilaksanakan agar penguasaan bahasa siswa menjadi lebih baik dan memudahkan mereka dalam menguasai materi pelajaran.
Ketereampilan mendengarkan adalah salah satu keterampilan berbahasa yang paling utama karena dari keterampilan ini kemudian siswa mampu
memproduksi bahasa
.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan mendengarkan dikembangkan dalam kegiatan, misalnya mendengarkan petunjuk.
Berawal dari keterampilan mendengarkan inilah kemudian siswa dapat memproduksi sebuah karya kreativitas berbahasa atau bersastra. Oleh karena itu
peneliti akan mengembangkan keterampilan mendengarkan. Keterampilan mendengarkan mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
mendengar dan menyimak. Dalam Kamus Bahasa Indonesia 2011:92, mendengar adalah dapat menangkap suara atau bunyi dengan telinga. Dalam
Kamus Bahasa Indonesia 2011:92, mendengarkan adalah memperhatikan
sesuatu dengan sungguh-sungguh, memasang telinga baik-baik untuk mendengar, mengindahkan, dan menurut. Dalam Kamus Bahasa Indonesia 2011:498,
menyimak adalah memperhatikan atau mendengarkan baik-baik hal yang dibaca atau diucapkan orang, meninjau atau memeriksa dengan teliti.
Menurut Anderson dalam Tarigan, 2008:30, menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Secara
lebih luas menurut Tarigan 2008:31, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menurut Sutari dkk 1998:17, faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang
disimaknya, sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan.
Dari beberapa pengertian tersebut, terdapat persamaan dan perbedaan antara mendengarkan dan menyimak. Persamaannya yaitu keduanya merupakan
kegiatan menggunakan indra pendengaran untuk memperhatikan sesuatu yang disampaikan oleh orang lain dengan penuh perhatian dan kesengajaan.
Perbedaannya terletak
pada tingkat
pemahamannya. Dalam
kegiatan mendengarkan tingkat pemahaman, apresiasi, dan interpretasi belum dilakukan.
Sebaliknya, dalam kegiatan menyimak tingkat pemahaman, apresiasi, dan interpretasi sudah dilakukan.
Ketika mendengarkan ada beberapa kiat yang perlu kita perhatikan. Berikut ini akan dipaparkan kiat yang perlu kita perhatikan ketika mendengarkan.
Menurut Yamin 2007:189, kiat-kiat yang perlu diperhatikan dalam mendengarkan yaitu 1 ada keseriusan dan keinginan untuk mengetahui suatu
informasi; 2 kesiapan mental dan fisik untuk mendengarkan; 3 menghindari gangguan-gangguan yang datang; 4 mencari gagasan pokok pembicaraan dan
kata kunci dari informasi yang disampaikan guru; 5 memperhatikan petunjuk dan contoh yang diberikan guru di depan kelas; 6 mencatat istilah-istilah yang
penting; 7 membiasakan dengan kata-kataistilah-istilah yang baru; 8 mengajukan pertanyaan kepada guru, ketika pendengaran kita samar-samar atau
membingungkan, dan 9 menghindari bercakap-cakap ketika kita mendengarkan. Dari beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan pengertian
mendengarkan yaitu kegiatan menggunakan indra pendengaran dengan penuh perhatian dan kesengajaan untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh
pembicara. Seseorang akan berusaha mematuhi apa yang didengar melalui kegiatan mendengarkan. Berdasarkan hal tersebut, nilai karakter dapat ditanamkan
dalam diri siswa melalui kegiatan mendengarkan. Dalam penelitian ini tugas mendengarkan yang diberikan adalah membuat gambardenah berdasarkan
penjelasan yang didengar. Siswa diharapkan mampu bertanggung jawab dalam mendengarkan penjelasan yaitu menulis informasi penting, membuat denah
berdasarkan penjelasan, dan menceritakan kembali denah yang telah dibuat.
2.1.3 Pengembangan Bahan Ajar Mendengarkan di SD Berbasis Karakter