Paired-Samples t-test Uji t Sampel Berpasangan

Tabel 6. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima Menurut Sukardjo Interval Skor Kriteria X 4,21 Sangat baik 3,40 X ≤ 4,21 Baik 2,60 X ≤ 3,40 Cukup 1,79 X ≤ 2,60 Kurang X ≤ 1,79 Sangat Kurang

2. Paired-Samples t-test Uji t Sampel Berpasangan

Uji t sampel berpasangan adalah prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-rata pretest dan posttest. Uji t untuk dua kelompok berpasangan untuk pretest dan posttest dengan menggunakan program SPSS 16. Setelah diperoleh hasil dari uji t untuk dua kelompok berpasangan untuk pretest dan posttest, maka untuk melakukan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan prosedur, uji selisih rata-rata. a. Hipotesis Ho : Rata-rata nilai posttest = pretest Ha : Rata-rata nilai posttest pretest b. Statistik uji : uji t c. α = 0,05 d. Ho ditolak jika probabilitas α = 0,05

BAB IV PELAKSANAAN DAN DATA ANALISIS

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Sebelum Penelitian

Peneliti mencari beberapa siswa yang memiliki inteligensi matematis- logis dominan di kelas III SD Kristen Kalam Kudus. Pertama, peneliti ingin mengetahui seberapa tinggi inteligensi matematis-logis yang dimiliki setiap siswa. Salah satunya, dengan cara mengumpulkan data lewat dokumen yang berupa ledger nilai rapor kelas III semester 1 tahun ajaran 2013-2014. Pengumpulan data lewat dokumen berupa ledger nilai rapor dilakukan untuk menentukan siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan. Siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan selalu mendapat nilai matematika yang tinggi. Sehingga, peneliti menganalisis nilai matematika untuk menemukan siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan. Sehingga diperoleh 8 siswa yang mendapatkan nilai diatas 80 dengan kategori tinggi. Jadi, dari hasil dokumentasi berupa ledger nilai rapor tersebut, ada 8 siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan dan ditemukan 1 siswa berprestasi rendah yang mendapat nilai matematika cukup baik tetapi nilai IPS di bawah KKM dengan nilai 67. Peneliti menemukan bahwa kenyataannya semua siswa yang memiliki inteligensi matematis-logis dominan memiliki nilai IPS lebih rendah dibandingkan nilai matematika dan tidak ada yang mendapat nilai di bawah KKM untuk setiap mata pelajaran.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan berbicara bahasa Indonesia kelas V SD Kristen Kalam Kudus Yogyakarta.

0 1 170

Pengembangan modul bimbingan belajar IPS berbasis inteligensi matematis logis pada siswa berprestasi rendah kelas III DI SD Kristen Kalam Kudus Yogyakarta

0 0 167

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KRISTEN KALAM KUDUS TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 175

Pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan berbicara bahasa Indonesia kelas V SD Kristen Kalam Kudus Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Pengembangan modul bimbingan belajar PKn berbasis kecerdasan linguistik pada siswa berprestasi rendah di kelas III SD Kanisius Gayam I Yogyakarta - USD Repository

0 0 132

Pengembangan modul bimbingan belajar matematika berbasis kecerdasan interpersonal pada siswa berprestasi rendah di kelas V SD Kristen Kalam Kudus Yogyakarta - USD Repository

0 0 265

Pengembangan modul bimbingan belajar ipa berbasis kecerdasan musikal pada siswa berprestasi rendah kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta - USD Repository

0 0 177

Pengembangan modul bimbingan belajar matematika berbasis kecerdasan naturalis pada siswa berprestasi rendah kelas III A di SDN Percobaan 3 Pakem - USD Repository

0 0 182

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS KECERDASAN KINESTETIK- BADANIPADA SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 176