G. Tata Cara Penelitian
1. Analisis situasi
Tahap ini
dilakukan dengan
mengumpulkan informasi
mengenai kemungkinan diadakannya penelitian.
2. Perijinan
Proses perijinan dimulai dengan memasukan permohoan ijin dan proposal penelitian ke kantor Walikota kota Yogyakarta, Kemudian surat ijin yang telah
dikeluarkan oleh Kantor Walikota diteruskan ke kelurahan Terban.
3. Penyusunan kuesioner
Pembuatan kuesioner dilakukan dengan membuat 40 pernyataan dengan rincian sebagai berikut bisa dilihat pada tabel I.
4. Validasi instrumen
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Content Validity.Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
isi tes dengan analisis rasional atau melalui Professional Judgement. Dalam peneletian ini ahli yang dimaksud adalah apoteker sehingga nilai yang akan diukur
tidak keluar dari batasan tujuan. Validitas isi yang dicapai oleh tes tergantung pada penilaian subjektif
individual.Hal ini dikarenakan validitas isi tidak memerlukan perhitungan statistik namun menggunakan analisis rasional. Validitas ini didasarkan pada penilaian ahli
bidang tersebut Azwar, 2012.
5. Uji pemahaman bahasa
Uji bahasa kuesioner dilakukan dengan mengujikan kuesioner yang sudah dibuat kepada 30 orang dengan kriteria inklusi yang di tetapkan yaitu, pendidikan
terakhir minimal SD, jenis kelamin wanita, usia lanjut, dan tidak bekerja pada bidang kesehatan, namun uji pembahsan ini tidak boleh dilakukan di lokasi
penelitian. Proses pengujian bahasa ini dilakukan di Desa Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Uji pemahaman bahasa ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman responden terhadap maksud atau tujuan pernyataan yang dibuat oleh peneliti, hasil uji pemahaman bahasa diketahui bahwa bahasa yang digunakan
dalam kuesioner tersebut dapat dimengerti oleh responden.
6. Uji reliabilitas instrumen