Tabel III. Besar Skor untuk Tanggapan Pernyataan Aspek Sikap dan Tindakan Tanggapan Pernyataan
Aspek Sikap dan Tindakan Skor Pernyataan
Favorable Skor Pernyataan
Unfavorable
Sangat setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
Pertanyaan favorable merupakan pernyataan yang bersifat mendukung atau mengatakan hal-hal positif tentang obyek. Sebaliknya, pernyataan unfavorable berisi
pernyataan yang bersifat tidak mendukung atau mengatakan hal-hal negative terhadap obyek.
F. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang digunakan adalah masyarakat kelurahan Terban, Kota Yogyakarta yakni kaum wanita usia lanjut dengan tingkat pendidikan minimal SD,
bisa membaca dan menulis yang masuk dalam kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK kelurahan Terban. Kriteria eksklusi subyek meliputi :
masyarakat yang sedang menempuh pendidikan yang berkaitan dengan ilmu kesehatan Sekolah Menengah Farmasi, dokter, dokter gigi, dokter hewan, perawat,
ahli gizi, apoteker, analis kesehatan, dan bidan, serta masyarakat yang telah memperoleh informasi mengenai antibiotika dari pendidikan non formal penyuluhan,
seminar, khursus, iklan, membaca buku kesehatan.
G. Tata Cara Penelitian
1. Analisis situasi
Tahap ini
dilakukan dengan
mengumpulkan informasi
mengenai kemungkinan diadakannya penelitian.
2. Perijinan
Proses perijinan dimulai dengan memasukan permohoan ijin dan proposal penelitian ke kantor Walikota kota Yogyakarta, Kemudian surat ijin yang telah
dikeluarkan oleh Kantor Walikota diteruskan ke kelurahan Terban.
3. Penyusunan kuesioner
Pembuatan kuesioner dilakukan dengan membuat 40 pernyataan dengan rincian sebagai berikut bisa dilihat pada tabel I.
4. Validasi instrumen
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi Content Validity.Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
isi tes dengan analisis rasional atau melalui Professional Judgement. Dalam peneletian ini ahli yang dimaksud adalah apoteker sehingga nilai yang akan diukur
tidak keluar dari batasan tujuan. Validitas isi yang dicapai oleh tes tergantung pada penilaian subjektif
individual.Hal ini dikarenakan validitas isi tidak memerlukan perhitungan statistik namun menggunakan analisis rasional. Validitas ini didasarkan pada penilaian ahli
bidang tersebut Azwar, 2012.
5. Uji pemahaman bahasa
Uji bahasa kuesioner dilakukan dengan mengujikan kuesioner yang sudah dibuat kepada 30 orang dengan kriteria inklusi yang di tetapkan yaitu, pendidikan
terakhir minimal SD, jenis kelamin wanita, usia lanjut, dan tidak bekerja pada bidang kesehatan, namun uji pembahsan ini tidak boleh dilakukan di lokasi
penelitian. Proses pengujian bahasa ini dilakukan di Desa Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Uji pemahaman bahasa ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman responden terhadap maksud atau tujuan pernyataan yang dibuat oleh peneliti, hasil uji pemahaman bahasa diketahui bahwa bahasa yang digunakan
dalam kuesioner tersebut dapat dimengerti oleh responden.
6. Uji reliabilitas instrumen
Pengukuran realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisian alpha α dari Cronbach alpha and pearson likert sikap dan tindakan
didapatkan hasil dan point biserial pengetahuan. Dari hasil pengukuran didapatkan hasil untuk aspek
pengetahuan α=0,78, kemudian untuk aspek sikap α=0.75 sedangkan untuk aspek tindakan didapatkan hasil
α=0.67. Suatu variabel dikatakan reliabel jika jika memberi nilai koefisien Cronbach Alpha0,60 sehingga dapat
disimpulkan instrument penelitian ini cukup reliabel untuk digunakan Budiman dan Riyanto, 2013.
7. Rekrutmen
Pada penelitian ini rekrutmen responden dilakukan dengan metode non probability sampling yaitu purposive sampling. Untuk lingkup penelitian sosial,
pengujian instrumen sebaiknya melibatkan 30-40 responden Effendi dan Tukiran, 2012. Atau minimal 50 orang Supratiknya, 2014.
8. Penyebaran kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara memberi kuesioner sebelum pemberian seminar pre intervensi dan setelah pemberian seminar post intervensi
kepada responden. Pada pengambilan data ditentukan besar sampel sebanyak 50 orang untuk mengantisipasi kemungkinan responden yang tidak memenuhi kriteria
inklusi. Dari 50 responden yang diundang yang ikut dalam penelitian ini sebanyak 35 orang, dan 33 responden memenuhi kriteria inklusi.
9. Pengumpulan data
Kuesioner untuk pre intervensi dikumpulkan pada pertemuan pertama sebelum dilakukan intervensi atau seminar, kemudian pemberian post intervensi
sesaat setelah selesai pemberian intervensi, 1 bulan setelah diberi intervensi, dan 2 bulan setelah diberi intervensi. Peneliti akan langsung mendatangi responden ke
rumah masing-masing atau mengumpulkan di balai pertemuan desa untuk mengisi kuesioner post test.
10. Manajemen data
Untuk menjamin keakuratan data, dilakukan beberapa kegiatan proses manajemen data yaitu :
a. Editing
Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan kelengkapan jawaban dari responden dan pemilihan yang memenuhi kriteria inklusi.Kuesioner yang telah diisi dan
dikembalikan responden,tidak semua digunakan dalam analisis data. Hanya kuesioner yang telah terisi lengkap dan kesioner dengan responden yang memenuhi kriteria
inklusi. b.
Processing Pada tahap ini pengolahan data dilakukan dengan cara memasukkan angka
dari setiap aitem pernyataan yang dijawab oleh responden, kemudian dilakukan pengelompokkan aitem pernyataan. Pengelompokkan aitem pernyataan dalam
kuesioner berdasarkan pada variabel-variabel yang akan diteliti. Setelah itu dilakukan pemindahan isi data dari kuesioner ke program komputer.
c. Perhitungan data
Data yang sudah dimasukkan ke program komputer excel dan microsoft word dan R dicek atau diperiksa kembali kebenaranny
H. Analisis Hasil
a. Scoring
Setelah responden menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, peneliti melakukan pengkodean data dengan cara scoring yaitu dengan
memberikan skor pada jawaban. Bisa dilihat pada tabel II dan tabel III. b.
Uji normalitas data Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahuai apakah data yang diambil
sudah terdistribusi normal atau tidak. Terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata dan
median, data yang mempunyai distribusi normal berarti mempunyai sebaran yang
normal dengan profil data semacam ini maka data tersebut dapat mewakili populasi. Jika data tidak berdistribusi tidak normal, maka dignakan statistik non-parametrik.
Pada penilitian ini uji normalitas data yang dipakai adalah Uji Shapiro-Wilk. Dalam uji normalitas hipotesis null-nya H
adalah “data yang terdistribusi normal” dan hipotesis alternatifnya H
1
adalah “data yang tidak terdistribusi normal”. Penelitian ini menggunakan taraf kepercayaan 95 sehingga jika nilai p p-value
kurang dari 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima sedangkan jika nilai p p-value tidak kurang dari 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. Uji normalitas data pada penelitian ini didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel IV. Hasil uji normalitas Variabel
Uji Normalitas
p value Pre
intervensi Post
intervensi 1 Post
intervensi 2 Post
intervensi 3 Pengetahuan
0,07 0,00
0,00 0,00
Sikap
0,01 0,00
0,05 0,14
Tindakan 0,02
0,00 0,61
0,05
normal
Dari tabel di atas, hasil uji normalitas pengetahuan, sikap dan tindakan menunjukan bahwa variable tersebut memiliki nilai signifik
asi ρ 0,05 data tidak terdistribusi normal kecuali pada hasil pre intervensi pengetahuan, post intervensi 3
pada bagian sikap, post intervensi 2 dan 3 pada bagian tindakan dengan nilai signifikasi ρ 0,05 data terdistribusi normal.
c. Uji hipotesis
Uji Hipotesis dilakukan menggunakan uji T-berpasangan jika data terdistribusi normal. Apabila data tidak terdistribusi normal maka dilakukan uji
Wilcoxon Dahlan, 2013. Pada penelitian ini uji Hipotesis dilakukan menggunakan uji Wilcoxon dengan menggunakan program R 3.1.2. Nilai p-value menentukan hasil
pengujian yang dilakukan bermakna atau tidak. Hasil dikatakan signifikan jika nilai
p-value0,05. I.
Kuesioner Siap Pakai
Kuesioner siap pakai merupakan kuesioner utuh yang tersusun atas domain pengetahuan, sikap dan tindakan yang telah valid secara konten dan reliabel. Pada
kuesioner siap pakai ini juga telah disusun untuk dapat langsung diberikan kepada responden penelitian. Selain berisi aitem-aitem masing-masing domain, terdapat pula
judul penelitian, petunjuk pengerjaan kuesioner, serta data diri responden demi mendukung kesiapan kuesioner ini sebagai alat ukur siap pakai.
J. Pelaksanaan Intervensi Seminar