Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan merupakan proses yang akan selalu dikembangkan atau ditingkatkan pada suatu bangsa, sesuai dengan kehidupan globalisasi yang dimana semakin menuntut setiap individu untuk melakukan proses pendidikan menjadi lebih baik dan lebih bermutu. Hal ini berdasarkan apa yang tertuang dalam kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah, yaitu kurikulum 2013. Pada Kurikulum 2013, hal utama yang ingin dikembangkan adalah karakter setiap idividu yang pada saat sekarang ini sedang merosot. Menurut Sanjaya 2008:22, kurikulum merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Guru menjadi tumpuan bagi pengembangan suatu kurikulum agar pada pelaksanaan kurikulum tersebut dapat berhasil atau dapat berjalan dengan baik. Menurut Kurinasih 2014:6 suatu perangkat yang dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang akan dapat diusahakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Arifin 2011:4 kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial isimateri yang telah disusun secara ilmiah baik yang terjadi di dalam kelas, dihalaman sekolah maupun di pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya seperti kurikulum 2006, dimana pada kurikulum 2006 penyampaian materi pada 2 proses pembelajaran dilakukan secara terpisah, sedangkan pada kurikulum 2013 proses pembelajaran dilakukan secara holistik atau secara menyeluruh, atau dengan kata lain materi-materi ajar maupun mata pelajaran digabungkan dalam satu kesatuan yang disebut dengan tema. Selain perbedaan materi ajar yang digabungkan dalam bentuk tema pada kurikulum 2013, pada kurikulum 2006 lebih menekankan pada aspek pengetahuan, sedangkan pada kurikulum 2013, proses pembelajaran berjalan lebih utuh atau dibentuk dalam suatu kesatuan bukan hanya pada pengetahuan namun pada aspek karakter, dan aspek keterampilan juga digabungkan menjadi satu. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi lebih seimbang karena bukan hanya salah satu aspek yang ingin dicapai namun pada suatu proses pembelajaran selalu ada aspek-aspek lain yang dapat medukung proses pembelajaran menuju arah yang lebih baik. Dalam setiap kurikulum, selalu menggunakan berbagai pendekatan- pendekatan, hal ini terdapat pula pada kurikulum 2013, yang dimana mengunakan pendekatan tematik sebagai salah satu pendekatan yang cocok dengan kurikulum yang dijalankan. Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep atau hukum melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau proses yang ditemukan. Dalam penerapanya pendekatan saintifik harus melalui lima tahap yaitu, mengamati, menalar, menyimpulkan, mencoba, dan mengkomunikasikan. 3 Pada pendekatan ini, menandakan bahwa, pada kurikulum 2013 yang dimana materi pembelajaran digabungkan menjadi satu kesatuan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati sampai dengan mengkomunikasiakan suatu persoalan. Selain pendekatan santifik yang dipakai, adapula penilaian yang dipakai dalam kurikulum 2013 yaitu penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan penilaian secara menyeluruh atau mengukur semua aspek mulai dari aspek pengetahuan hingga kepribadian. Dengan demikian kurikulum 2013 bukan hanya menggunakan pendekatan saintifik sebagaimana dalam pembelajaran diberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari tahu suatu persoalan namun, dalam proses tersebut guru harus melakukan penilaian yang menyeluruh mulai dari pengetahuan hingga kepribadian siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu SR, tanggal 17 Mei 2014 di SD Negeri Kalasan I. Dalam proses kurikulum 2013 siswa diharapkan mengembangkan sikap karakter pada saat di Sekolah Dasar, hingga melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yang lebih baik. Dalam proses pendidikan karakternya, membutuhkan seorang guru yang bekualitas yang mampu memberikan contoh karakter yang cocok dengan konteks, atau sesuai dengan keadaan siswa ataupun lingkungan sekitarnya. Selain itu pada proses pembelajaran ini membutuhkan perangkat untuk memudahkan proses itu sendiri, perangkat pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah, namun dalam prosesnya menuai kesulitan dimana pada instrumen penilaian belum ditemukan yang cocok. Pada kurikulum 2013, telah disediakan contoh-contoh pembelajarannya, namun dalam hal ini juga dapat menyulitkan, 4 yaitu pada rubrik penilaian karakter yang belum tersedia, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama bagi guru untuk menyediakan atau melakukan penilaian karakter kepada setiap siswa. Selain itu seorang guru harus menyediakan berbagai perangkat pembelajaran seperti RPPTH sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran, yang diamana pada karakteristik RPPTH itu sendiri harus tematik, terpadu atau mengikuti buku pedoman, yang kompetensi dasarnya bersamaan dengan indikator pembelajaran. Proses kurikulum 2013 yang dinilai dapat mengembangkan pendidikan agar mengikuti globalisasi, memiliki berbagai kendala bagi seorang guru dalam penerapannya, yaitu pada penilaian sikap, yang dimana penilaian ini belum tersedia sedangkan dalam penilaiannya harus menggunakan penilaian yang otentik, dengan demikian seorang guru harus membutuhkan waktu yang cukup banyak agar dapat melakukan penilaian yang menyeluruh kepada setiap siswa dalam suatu kelas. Berdasarkan kenyataan tersebut, perangkat pembelajaran menjadi hal yang sangat dibutuhkan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih baik dan bermakna, dimana pada perangkat pembelajaran tersebut memuat rancangan- rancangan yang ingin dilakukan oleh seorang guru atau pendidik dalam melakukan proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian, untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, maka peneliti mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran sebagai pedoman untuk proses pembelajaran bagi guru dan siswa dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Keindahan Alam Negeriku Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ” perangkat pembelajaran ini masih dalam 5 percobaan dan masih membutuhkan kesempurnaan guna mengembangkan proses pembelajaran menjadi lebih baik bagi bangsa dan negara dalam proses pendidikan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur mengembangkan perangkat pembelajaran subtema keindahan alam negeriku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian