Analisis Kebutuhan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diuraikan pada bagian bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara melakukan kegiatan wawancara. Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan I, Sleman, yaitu dengan ibu SR pada tanggal 17 Mei 2014. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan ketersediaan pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mendukung dan mencapai tujuan pembelajaran, sehingga pengembangan perangkat pembelajaran disusun dengan upaya mencapai tujuan seperti yang diharapakan dalam kurikulum 2013. 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman pada tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 , Sleman akan dijelaskan setiap butir. 59 Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru mengenai Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa mereka memahami Kurikulum SD 2013 sejauh yang diterima dan diberikan dari pemerintah. Guru memahami kurikulum SD 2013 merupakan kurikulum yang utuh atau holistic yakni menggunakan pendekatan saintifik, tematik integratef, dan penilaian autentik. Namun, sebagian besar guru yang memahami kurikulum 2013, karena mereka telah mengikuti sosialisasi kurikulum 2013. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indiaktor dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa mereka memahami bahwa penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran harus terdiri dari 4 aspek yakni aspek spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru juga memaparkan bahwa karakter dan keterampilan juga sangat penting untuk menilai kemandirian siswa. Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang memiliki keterkaitan antara muatan pelajaran yang satu dengan yang lain. Dalam proses pembelajaran antar muatan sangat halus sehingga tidak terlalu tampak bahwa dalam proses pembelajaran tersebut terdapat berbagai muatan pelajaran. Guru tersebut juga menjelasakan bahwa siswa SD itu masih belajar secara keseluruhan dan mengurangi rasa beban siswa 60 pada muatan tertentu. Guru tersebut memberikan contoh anak-anak sebagian besar memiliki rasa takut dalam belajar matematika tetapi dengan menggunakan pendekatan tematik integratif anak-anak tidak menyadari adanya muatan matematika karena sejak awal sudah dikemas dengan menarik, dalam proses ini juga guru memaparkan bahwa yang paling dibutuhkan dari seorang guru adalah pandai dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru tersebut juga memaparkan bahwa pendekatan saintifik meliputi 5 langkah yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Selain itu, menurut guru penggunaan 5 langkah ini dalam pembelajaran tidak harus berurutan, intinya dalam setiap kegiatan pembelajaran memuat 5 langkah pendekatan saintifik tersebut karena menurut guru pembelajaran dapat berhasil jika kelima langkah atau aspek ini di pakai. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik.Guru tersebut memberikan jawaban bahwa penilaian autentik adalah penilaian secara keseluruhan yaitu setiap menilai harus mencakup semua aspek yakni spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru tersebut juga menjelaskan dalam penilaian autentik terdapat dua penilaian yakni penilaian proses dan hasil dan penilaian tersebut harus berkesinambungan karena tiap KD dalam kurikulum 2013 61 tidak hanya dihabiskan dalam sekali pertemuan. Guru tersebut masih sangat merasa kesulitan mengenai penilaian otentik pada Kurikulum SD 2013 menurut guru terebut penilaian yang cukup sulit itu terdapat pada aspek spiritual dan sosial. Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru tersebut sangat memerlukan contoh-contoh rubrik penilain yang lebih efektif. Guru tersebut memaparkan bahwa mereka sangat memahami penilaian otentik tetapi dalam pelaksanaanya mereka juga menemukan kesulitan karena keterbatasan SDM dan mereka belum mahir dalam melakukan penilaian dengan penilaian otentik. Selain itu kesulitan yang dihadapi guru tersebut berkaitan dengan penilaian otentik karena jumlah siswa. Guru tersebut memberikan contoh jumlah kelas IV ada 40 orang dengan demikian guru harus menilai 40 siswa yang mencakup 4 aspek pada setiap muatan, maka ini merupakan hal yang cukup sulit. Guru menjelaskan mereka sangat membutuhkan penilaian yang efektif atau mudah untuk dijalankan. Selain itu guru juga memaparkan bahwa sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran menjadi lebih baik. Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran.Menurut guru tersebut pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Guru menjelaskan dengan adanya pendidikan karakter siswa itu diimbangi dengan karakter yang baik selain 62 pengetahuan yang dia dapat dengan demikian siswa memiliki karakter yang kuat saat melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Guru juga menjelaskan dengan karakter yang baik siswa mampu menggunakan pengetahuannya dengan baik pula. Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru menjelaskan karakter itu terdiri dari 18 karakter pilar bangsa namun guru kurang mengetahui kedelepan belas karakter tersebut. Guru juga menjelaskan dalam mengajar dia kurang menggunakan pedoman 18 karakter tersebut, menurutnya karakter yang baik itu sesuatu yang baik dan pantas untuk diajarkan kepada siswa. Oleh karena itu, dia mengajar tidak berpatokan pada pedoman permendikbud namun sikap baik yang cocok atau sesuai dengan konteks pembelajaran. Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan- kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran lebih khusus pada instrumen penilaian. Guru belum menemukan penilaian yang cocok untuk digunakan. Guru menjelaskan saat diklat mereka hanya diberikan teori tetapi untuk praktek di lapangan belum maksimal. Guru juga mengalami kesulitan karena jumlah murid yang banyak. Guru mengatakan “ mungkin butuh waktu 5 tahun agar kurikulum 2013 tersebut menyatu dengan jiwa saya “. 63 Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah namun hanya semampu mereka. Salah satu yang banyak tersedia adalah penilaian rubrik produk tetapi yang masih minim dan cukup sulit ialah penilaian rubrik sikap atau karakter. Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada saat diklat atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung, guru juga mengatakan bahwa yang paling dibutuhkan dari perangkat pembelajaran adalah penilaian. Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri- ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Guru tersebut menjelaskan RPPTH itu dibuat setiap hari. Guru juga tidak menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH yang dibutuhkan tetapi guru tersebut memaparkan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi belum mengetahui mengenai kebenarannya. Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu 64 pada Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk mohon diberikan contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran terutama perangkat penilaian otentik dan pengisian rapor. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah cukup memahami Kurikulum SD 2013. Guru memang mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku tetapi masih mengembangkannya sesuai dengan kemampuannya. Pemahaman guru mengenai pendekatan tematik integratif dan saintifik juga belum begitu mendalam. Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran ialahpenilaian otentik, SDM, sarana dan prasarana dan jumlah siswa. Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 tetapi masih menemukan kesulitan. Guru masihsangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran efektif dan mudah dijalankan. Guru merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan penilaian sikap spiritual.

B. Deskripsi Produk awal