Sifat fisik sabun cair

4. Sifat fisik sabun cair

a. Viskositas Viskositas adalah tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin tinggi viskositas semakin besar tahanannya Martin, Swabrick, dan Cammarata, 1993. Viskositas ditunjukkan dengan persamaan : η : Viskositas σ : Gaya geser shearing stress γ : Kecepatan geser shearing rate Peningkatan gaya geser akan berbanding lurus dengan peningkatan viskositas. Hal ini berlaku untuk senyawa yang termasik tipe Newtonian. Martin, Swabrick, dan Cammarata, 1993. Pada tipe non- Newtonian, viskositas tidak berbanding lurus dengan kecepatan gaya geser. Yang termasuk tipe non-Newtonian antara lain plastis, pseudoplastis, dan dilatan Lieberman, Rieger, dan Banker, 1996. Tipe pseudoplastis menunjukkan penurunan viskositas seiring meningkatnya kecepatan gaya geser. Dalam suatu larutan, molekul dengan berat molekul besar serta struktur panjang akan salaing terpilin dan terperangkap bersama-sama dengan solven yang tidak bergerak. Gaya geser menyebabkan molekul terbebas dan menyusun diri secara terarah kemudian mengalir. Dengan demikian molekul akan memiliki sedikit tahanan untuk mengalir dan viskositas akan menurun Aulton, 1988. b. pH Menurut Walters dan Roberts 2008 pH kulit manusia ialah sekitar 4,5-6,5. pH yang terlalu asam dapat mengiritasi kulit, sedangkan apabila terlalu basa, dapat menyebabkan kulit kering. Dari hal tersebut maka sediaan yang berkaitan dengan kulit manusia perlu disesuaikan dengan pH kulit tersebut. c. Ketahanan busa Busa adalah dispersi koloid gas di dalam cairan. Adanya perbedaan densitas antara gelembung gas dan medium, sistem akan dengan cepat memisah menjadi dua lapisan dan gelembung gas akan naik ke atas. Adanya surfaktan akan mengurangi tegangan antarmuka sehingga dispersi gas dalam cairan akan terjadi dengan mudah Tadros, 2005. Ketahanan busa adalah kemampuan busa untuk mempertahankan parameter utamanya ukuran gelembung, kandungan cairan, dan volume total busa dalam keadaan konstan selama waktu tertentu Exerowa,1998. Untuk melihat ketahanan busa dilakukan dengan cara membusakan sabun cair dengan konsentrasi 1 selama 2 menit, dengan kecepatan konstan. Busa yang terjadi diukur lalu didiamkan 5 menit kemudian diukur kembali. Persen selisih busa antara menit ke-0 dan ke-5 menunjukkan ketahanan busa. Semakin kecil selisih tinggi busa menunjukkan ketahanan busa yang semakin baik.

D. Cocoamidopropyl betaine