Ekstraksi lengkuas Formulasi sediaan sabun cair

F. Tata Cara Penelitian

1. Ekstraksi lengkuas

a. Pembuatan ekstrak kental lengkuas Serbuk lengkuas diektraksi sebanyak 80 gram dengan 800 ml etanol 96 pada suhu ruangan selama 24 jam. Ekstrak disaring dengan menggunakan kertas saring sebanyak dua kali. Filtrat yang tertinggal diektstrak kembali dengan 800 ml etanol 96 pada suhu ruangan selama 24 jam dan disaring kembali dengan menggunakan kertas saring sebanyak dua kali. Hasil penyaringan dicampur kemudian pelarut diuapkan dengan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak kental dengan bobot tetap. Ekstrak disimpan hingga digunakan pada proses berikutnya dalam lemari pendingin. b. Uji potensi antibakteri ekstrak kental lengkuas Ekstrak kental lengkuas yang didapatkan diencerkan menjadi larutan ekstrak rimpang lengkuas dengan variasi konsentrasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Media Muller-Hinton Agar steril disiapkan. Suspensi bakteri uji Staphylococcus epidermidis 3x10 8 CFUmL diinokulasikan merata pada media dengan metode streak plate. Lubang sumuran dibuat sejumlah 4 lubang sumuran pada masing-masing media dengan setiap sumuran berisi larutan ekstrak rimpang lengkuas dengan konsentrasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, etanol 96 sebagai kontrol negatif, dan ekstrak kental lengkuas sebagai kontrol positif, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Diameter zona hambat yang terbentuk diukur dengan menggunakan penggaris dan dicatat.

2. Formulasi sediaan sabun cair

a. Desain formula Formula yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada formula sabun cair pada penelitian yang dilakukan Anggraeni 2011. Tabel II. Formula acuan Anggraeni, 2011 Bahan Jumlah gram Gliserin 33,0 Cocoamidopropyl betaine 33,0 Sodium lauryl sulfate 40,0 Natrium klorida 12,0 Aqua Demineralisata Ad 400,0 Fragrance 3 Asam sitrat q.s pH 4,5-6,5 Modifikasi pada formula tersebut, yaitu dengan perubahan jumlah cocoamidopropyl betaine dan gliserin, serta penambahan gelatin sehingga didapatkan formula sebagai berikut : Tabel III. Formula sabun cair ekstrak rimpang lengkuas Bahan Jumlah gram F1 Fa Fb Fab Ekstrak rimpang lengkuas 5 5 5 5 Giliserin 7 7 10 10 Cocoamidopropyl betaine 7 10 7 10 Gelatin 3 3 3 3 Sodium lauryl sulfate 10 10 10 10 Aqua Demineralisata 70 70 70 70 Fragrance 3 3 3 3 Asam sitrat q.s q.s q.s q.s Keterangan : F 1 : Formula dengan cocoamidopropyl betaine level rendah, dan gliserin level rendah F a : Formula dengan cocoamidopropyl betaine level tinggi dan gliserin level rendah F b : Formula dengan cocoamidopropyl betaine level rendah, dan gliserin level tinggi F ab : Formula dengan cocoamidopropyl betaine level tinggi dan gliserin level tinggi b. Pembuatan sediaan sabun cair Bagian A : Sebagian aqua demineralisata dimasukkan ke dalam beaker glass kemudian dipanaskan pada suhu 50°C. Sodium lauryl sulfate ditambahkan pada beaker glass tersebut sambil diaduk dengan magnetic stirrer dengan kecepatan 500 rpm hingga terbentuk larutan. Bagian B : Sisa aqua demineralisata digunakan untuk melarutkan gelatin. Larutan gelatin tersebut ditambahkan pada bagian A, kemudian diaduk hingga membentuk campuran yang homogen. Bagian C : Cocoamidopropyl betaine dan gliserin ditambahkan secara berturut-turut, ke dalam bagian B kemudian diaduk hingga membentuk campuran yang homogen. Ekstrak rimpang lengkuas ditambahkan pada campuran tersebut dan diaduk kembali hingga homogen. Asam sitrat ditambahkan kemudian pH sediaan diukur menggunakan indikator pH universal, hingga sediaan memiliki pH 4,5-6,5. Campuran diaduk hingga homogen, kemudian didinginkan lalu ditambahkan fragrance.

3. Evaluasi sediaan sabun cair