BABBI PENDAHULUAN
A. LatarBBelakangBMasalah
Di sekolah masih sering kita jumpai proses pembelajaran yang menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber informasi, sehingga di kelas
siswa hanya diam, duduk, mendengarkan, menghafal, mencatat semua informasi yang disampaikan oleh guru. Proses seperti ini membuat siswa
kurang termotivasi untuk aktif dan kurang bisa mengembangkan diri serta sukar untuk benar-benar memahami materi karena siswa cepat lupa.
Proses pembelajaran yang baik hendaknya memposisikan siswa sebagai subjek yang aktif dalam mencapai informasi, sedangkan guru sebagai
fasilitator yang mengorganisir belajar ke dalam bentuk yang mudah dipahami oleh siswa. Jadi informasi yang didapat siswa dapat lebih mudah diterima
oleh siswa. Saat pembelajaran IPS yang didominasi dengan menggunakan metode
ceramah ternyata aktifitas selama proses pembelajaran tidak muncul secara maksimal, karena pembelajaran berpusat pada guru. Oleh karena itu keaktifan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sangat kurang, guru seharusnya senantiasa menggunakan berbagai pendekatan, metode, strategi dan tehnik
yang dapat merangsang keaktifan siswa sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh potensi dalam dirinya.
1
Kenyataannya guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran selain itu siswa
cenderung tidak memperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga hasil belajar siswa menjadi tidak maksimal. Terbukti dengan data dan informasi
yang diperoleh penulis saat observasi pada kelas VIII A SMP Muhamadiyah Mungkid dengan total siswa 34.
Data tersebut sebagai berikut : Tabel 1.1. Pengamatan keaktifan siswa di kelas
No. Aktifitas
Jumlah Presentase
1. Siswa tertarik dan antusias pada materi
pembelajaran 10
29,4
2. Siswa bertanya kepada guru
6 17,65
3. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
dengan tepat 12
35,29
4. Siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran
22 64,71
5. Siswa menggangu teman lain
6 17,65
6. Siswa mondar mandir di kelas
4 11,65
7. Siswa mengantuk saat pembelajaran
12 35,29
Sumber : hasil pra observasi 2012 Berdasarkan hasil observasi tersebut penulis menemukan beberapa
metode yang digunakan oleh guru yaitu ceramah tidak mampu mengaktifkan siswa sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik pada materi
pembelajaran. Hasilnya siswa mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran IPS yang materi tentang pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem
perekonomian Indonesia pada siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 2012. Yang banyak
hafalan, metode ceramah yang digunakan oleh guru untuk belajar dan hasil
2
belajar siswa tidak mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan minimal untuk pelajaran IPS di SMP Muhammadiyah Mungkid adalah 67. Diantara jumlah
siswa 34 siswa yang tuntas 7, siswa tidak tuntas 27, tidak ikut ulangan 0 dan nilai rata-rata 58,80 Sumber hasil observasi 2011.
Untuk menyelesaikan masalah kurangnya aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS peneliti dalam PTK yang dibuatnya
mengambil judul “Penerapan model pembelajaran kooperatif metode Make-A Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas
VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011 2012”.
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar di SMP Muhamadiyah Mungkid adalah sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran atau metode pembelajaran masih menggunakan cara tradisional konvensional.
2. Media pembelajaran jumlahnya terbatas tidak mencukupi kebutuhan pembelajaran, sehingga dalam mengajar guru menggunakan media yang
sederhana atau belum menggunakan produk teknologi dan informasi.
3. Faktor siswa. a. Siswa kurang semangat dalam mengikuti pelajaran di kelas, terutama
pada jam pelajaran terakhir. b. Kurangnya minat belajar siswa
3
c. Input siswa yang rendah d. Latar belakang siswa sebagian besar dari kalangan ekonomi rendah
dan keluarga broken home. 4. Faktor guru
Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan materi, sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi
monoton dan tidak menyenangkan. Berdasarkan fenomena tersebut di atas, guru idealnya merubah metode mengajar yang dirasa kurang efektif.
B.
BatasanBMasalahBBBBBBBBBB
Adanya beberapa masalah yang terkait dengan pembelajaran IPS Ekonomi di kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid, Penerapan model
pembelajaran Make-A Match untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa masih rendah. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka peneliti akan mengadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Make A Macth.
C. RumusanBMasalah