JenisBPenelitian IndikatorBKeberhasilan Penerapan model pembelajaran komperatif metode Make-a Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang.

BABBIII METODEBPENELITIAN

A. JenisBPenelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas classroom action research. Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk menekankan kelas sebagai setting dari penelitian. Dalam konteks penelitian 25 kelas lebih ditekankan pada bagaimana ketrampilan teknik yang dimiliki guru bisa menggali informasi untuk kepentingan perbaikan pembelajaran.

B. RencanaBPenelitian

1. Variabel Penelitian a. Keaktifan adalah dorongan dasar atau dorongan dari hati kita pribadi yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. b. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan c. Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid, Kabupaten Magelang jumlah siswa 34 orang. 3. Tempat Penelitian SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang. Penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada 26 sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis. 4. Waktu Penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan peneliti menentukan menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan mulai bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester II tahun pelajaran 20112012 mulai dari siklus I sampai siklus II. 5. Objek Penelitian Motivasi, keaktifan dan hasil belajar. JadwalBPenelitian No. Kegiatan Januari Februari Maret 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penulisan dan pengajuan proposal √ √ √ √ No. Kegiatan Januari Februari Maret 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2. Persiapan penelitian √ 3. Pelaksanaan penelitian √ √ √ 4. Pembuatan laporan √ √ √ 5. Pengumpulan laporan √ C. ProsedurBPenelitian 1. Prosedur penelitian ini dilakukan dalam 1 dan 2 siklus. a. Perencanaan. 27 Meliputi menyiapkan materi pelajaran, penentuan model pembelajaran, merencanakan program pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan RPP, penyusunan modul, kartu – kartu yang berisi soal dan jawaban permainan kartu pasangan, soal post tes, lembar pengamatan untuk penilaian aktivitas siswa. b. Tindakan Action Kegiatan mencakup : berupa kegiatan pembelajaran. 1 Siklus I meliputi : a Pendahuluan : a Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan b Guru menjelaskan tentang Make-A Match mencari pasangan yang akan digunakan dalam pembelajaran b Kegiatan pokok : a Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi kartu soal dan kartu jawaban. b Setiap siswa mendapat satu buah kartu. c Tiap siswa memikirkan jawaban soal dari kartu yang dipegang. d Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya soal jawaban e Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point. 28 f Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. g Evaluasi h Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran c Penutup : a Guru bersama siswa bersama menyimpulkan. b Guru memberi pesan moral agar anak meningkatkan belajar. 2 Siklus II meliputi : a Pendahuluan : a Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan b Guru menjelaskan tentang Make-A Match mencari pasangan yang akan digunakan dalam pembelajaran b Kegiatan pokok : a Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi kartu soal dan kartu jawaban. b Setiap siswa mendapat satu buah kartu. c Tiap siswa memikirkan jawaban soal dari kartu yang dipegang. d Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya soal jawaban e Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point. 29 f Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. g Evaluasi h Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran c Penutup a Guru bersama siswa bersama menyimpulkan. b Guru memberi pesan moral agar anak meningkatkan belajar. Secara operasional penelitian tindakan yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. KegiatanBpraBpenelitian

a. Observasi pada guru Salah satu bentuk instrumen observasi adalah observasi anekdoktal. Observasi terhadap guru meliputi kegiatan pra pembelajaran melakukan apersepsi dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, kegiatan ini penguasaan materi pelajaran, pemanfaatan media sumber belajar, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan hasil belajar, penggunaan bahasa, dan kegiatan penutup melakukan refleksi, rangkuman, tindak lanjut setelah pembelajaran. b. Observasi pada siswa Observasi anekdot terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik. Masing-masing 30 individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati pada saat pembelajaran siswa siap mengikuti proses pembelajaran, kegiatan inti siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa menanggapi pembahasan pembelajaran, siswa mencatat hal-hal penting, kegiatan penutup siswa mengerjakan tugas dengan baik, secara pribadi maupun dalam kelompok. c. Observasi pada kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, observasi demikian dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas.

2. ObservasiBdanBMonitoring

Observasi dan monitoring dilakukan bersama ketika pembelajaran pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan ini tidak dilakukan oleh peneliti sendiri yang bertindak sebagai guru tetapi bekerja sama dengan guru bidang studi IPS yang berperan sebagai observer pengamat yang bertugas mengamati keaktifan siswa dalam kerjasama dalam kelompok dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.

3. Refleksi

31 Data hasil observasi berupa data kuantitatif yang berupa penguasaan materi nilai post test dan tanggapan proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan penelitian tindakan kelas. Karena dengan adanya suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapatkan suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Data yang diperoleh dari hasil observasi, selanjutnya didiskusikan antara guru bidang studi dengan peneliti untuk mengetahui : a. Apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana. b. Kemajuan apa yang dicapai siswa, terutama dalam hal peningkatan motivasi, keaktifan dan hasil belajar siswa. Jika setelah refleksi terdapat masalah, dilakukan tindakan lanjutan yang meliputi perencanaan, tindakan dan observasi, sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tercapainya hasil yang optimal.

4. EvaluasiB

Setelah ketiga tahap tersebut dilaksanakan, tahap terakhir sebagai penentu hasil belajar maka dilakukan evaluasi. Tahap ini merupakan proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan diantara dialog awal, perencanaan tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan proses yang terkait secara sistematis dan berkesinambungan. Evaluasi ditujukan pada penemuan bukti adanya peningkatan hasil belajar IPS 32 Ekonomi siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid tahun pelajaran 20112012.

D. InstrumenBPenelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri dari tes tertulis dan observasi.

1. TesBTertulis

Untuk mencari data hasil belajar siswa Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 2006:150.

2. Observasi

Untuk mencari data keaktifan siswa

a. KeaktifanBSiswa

Lembar Observasi No Nama Siswa Indikator Memperhatikan dan mendengarkan Membaca Materi Kemampuan Menjawab Pertanyaan Kerjasama Dengan Pasangannya Jumlah Skor 33 Lembar observasi digunakan sebagai lembar penilaian aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang proses pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan.

b. MotivasiBBelajar

Tabel 3.1. Motivasi Belajar Operasional Variabel Variabel Aspek Indikator Nomor Butir Motivasi belajar Motivasi Intrinsik 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil Positif Negatif 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan Motivasi Ekstrinsik 4. Adanya penghargaan dalam belajar 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif E. TeknikBPengumpulanBData Pada penelitian ini data diperoleh melalui beberapa cara yaitu : 1. Tes tertulis untuk mencari data hasil belajar siswa 2. Observasi, digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa Aktivitas Siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pengambilan data 34 dilakukan dengan pengamatan langsung di kelas mengenai kondisi siswa. Hasil observasi dicatat pada lembar yang berupa : a. Sistem penilaian aktivitas siswa No Nama Siswa Indikator Memperhatikan dan mendengarkan Membaca Materi Kemampuan Menjawab Pertanyaan Kerjasama Dengan Pasangannya Jumlah Skor b. Sistem penilaian motivasi belajar siswa Tabel 3.2. Operasional Variabel Variabel Aspek Indikator Nomor Butir Motivasi belajar Motivasi Intrinsik 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil Positif Negatif 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan Motivasi Ekstrinsik 4. Adanya penghargaan dalam belajar 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 35 3. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa kognitif yang dilakukan setelah tindakan dengan model pembelajaran Make-A Match. Tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda dan uraian yang harus diselesaikan siswa pada waktu yang telah ditentukan. Pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan pada tiap akhir siklus dengan instrumen yang sudah di uji cobakan dan dianalisis, kemudian penskoran selanjutnya skor diubah menjadi nilai.

F. IndikatorBKeberhasilan

Tabel 3.3. Indikator Keberhasilan Indikator Keberhasilan Kondisi Awal Siklus I Siklus II Instrumen Keaktifan siswa Siswa tertarik dan antusias pada materi pembelajaran 10 20 24 Lembar pengamatan Jumlah siswa yang bertanya pada guru 6 15 20 Lembar pengamatan Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru dengan tepat 12 20 24 Lembar pengamatan Jumlah siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran 22 15 4 Lembar pengamatan Jumlah siswa mengganggu teman lain 6 4 2 Lembar pengamatan Siswa mondar mandir di kelas 4 3 2 Lembar pengamatan Jumlah siswa yang 12 7 2 Lembar 36 mengantuk dan melamun saat pembelajaran pengamatan Hasil belajar Jumlah siswa yang tuntas siswa dikatakan tuntas jika mendapat nilai ≥ 67 7 20 24 Tes tertulis Data kondisi awal tentang keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti. Sedangkan data kondisi awal tentang hasil belajar diperoleh dari hasil pra siklus. Untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan indicator sebagai berikut : 1. Pada akhir siklus, untuk hasil belajar kognitif siswa mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar ≥ 75, untuk aktifitas siswa sebesar ≥ 75 dan motivasi belajar siswa ≥ 75 pada pokok bahasan pelaku- pelaku ekonomi pada system perekonomian Indonesia. 2. Setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Make-A Macth hasil belajar siswa pada pokok bahasan pelaku-pelaku ekonomi pada sistem perekonomian Indonesia meningkat. BABBIV 37 GAMBARANBUMUM

A. SejarahBBerdirinyaBSMPBMuhammadiyahBMungkid

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII MTS Muhammadiyah Waru Ta

0 2 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII MTS Muhammadiyah Waru Tah

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS 1X C SMP NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010

0 1 17

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MACTH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII A SMP Penerapan Strategi Make A Match Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII A Di SMP Ta’mirul Islam Surakarta Tahun

0 1 17

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL ... 1 SM

0 0 8

Penerapan model pembelajaran komperatif metode Make-a Match untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Muhammadiyah Mungkid Kabupaten Magelang - USD Repository

0 0 155