Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama pembawa kartu-kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok
pembawa isi jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai. Posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U. Kelompok pertama dan
kedua belajar saling berhadapan. Jika masing-masing kelompok sudah berada di posisi yang telah
ditentukan, guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka bertemu,
mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi.
Pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan- jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok ini kemudian membaca
apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok. Kelompok pertama dan kelompok kedua bersatu menjadi kelompok penilai. Kelompok penilai
pada sesi pertama dipecah menjadi dua, sebagian anggota memegang kartu pertanyaan sebagian memegang kartu jawaban. Mereka dalam bentuk
huruf U. Kegiatan seperti contoh yang pertama.
C. Make-A Match
Langkah-langkah penerapan metode Make A Match sebagai berikut : 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soaljawaban.
13
3. Tiap siswa memikirkan jawabansoal dari kartu yang dipegang. 4. Tiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa
latin ilmiah. 5. Setiap siswa dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin. 6. Jika siswa tidak dapat mencocokan kartunya dengan kartu temannya
tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.
9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
D. KeaktifanBBelajar
Menurut Sardiman 2003 : 98 Keaktifan Belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental yang berbuat dan berfikir sebagai suatu
rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
14
Keaktifan belajar adalah segala aktifitas yang dilakukan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar disekolah yang mempengaruhi tingkat
kemajuan dalam perkembangan sikap kecakapan minat dan penyesuaian diri dalam hal belajar aktif Baharudin, 2008 : 13 .
Keaktifan belajar adalah siswa juga mempengaruhi pada hasil belajar siswa. Karena baik keaktifan siswa maupun hasil belajar siswa merupakan
unsur dasar yang penting untuk keberhasilan dalam proses kegiatan pembelajaran.
Kelima hasil belajar merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa :
1.
Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilikan informasi
verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan.
2.
Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi jamak, konsep konkret dan terdefinisi, dan prinsip.
3.
Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah,
4.
Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
15
5.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.
E. MotivasiBBelajar 1. PengertianBMotivasi