e.
Group processing pemrosesan kelompk Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil
belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Pembelajaran kooperatif terdri dari 6 enam fase yaitu : 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
2 Menyajikan informasi. 3 Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar.
4 Membantu kerja tim dan belajar 5 Mengevaluasi
6 Memberikan pengakuan atau penghargaan.
4. ModelBPembelajaranBBerbasisBMasalah
Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut
adalah belajar penemuan. Proses belajar penemuan meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi.
Hasil belajar dari pembelajaran berbasis masalah adalah peserta didik memiliki keterampilan penyelidikan, mempunyai kemampuan
mengatasi masalah, mempunyai kemampuan mempelajari peran orang dewasa, dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan indipenden.
Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan pembelajaran berbasis masalah harus ditandai oleh keterbukaan, keterlibatan aktif peserta didik,
kebebasan intelektual.
9
B.
Metode-MetodeBPembelajaranBKooperatif 1. Jigsaw
Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan
dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point. Guru menanyakan kepada peseta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik
tersebut. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil.
Kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Jika dalam satu kelas ada 40 orang, maka setiap kelompok
beranggotakan 10 orang. Setelah kelompk asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual
kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari
guru. Berikutnya membentuk kelompok ahli. Jumlah kelompok ahli tetap
4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing- masing kelompok asal. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan
kesempatan kepada mereka berdiskusi. Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal, mereka berdiskusi.
Diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan.
2. Think-Pair-Share
10
Pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru
memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya. Selanjutnya guru meminta peserta didik berpasang-pasangan untuk
berdiskusi. Hasil diskusi dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Kegiatan
ini diharapkan terjadi tanya jawab
3. Numbered Heads Together