Pembelajaran Matematika SMP Deskripsi Teori

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pembelajaran Matematika SMP

Menurut Suwardi 2007:30 pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang dimaksudkan mencakup aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dengan demikian pembelajaran dapat diartikan proses yang dirancang untuk mengubah sesorang, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Sementara itu, menurut Jamil Suprihatiningrum 2012:75 pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana yang memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga metode, media dan peralatan yang diperlukan dalam menyampaikan informasi. Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu siswa agar dapat menerima pengetahuan yang diberikan da membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian tentang beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan 12 dengan berbagai metode agar siswa dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Serta dapat mengembangkan siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Menurut James dan James Erman Suherman, 2001: 18 matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sementara itu, Menurut Gregson 2007: 2, matematika adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menyatakan hubungan suatu hal yang bergantung pada hal yang lain. Misal luas suatu kebun yang berbentuk persegi panjang bergantung pada ukuran panjang dan lebar yang dimiliki oleh kebun tersebut. Fungsi mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan Erman Suherman, 2001:55. Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya. Pembelajaran matematika bagi para siswa, juga merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk 13 memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek abstraksi. Fungsi matematika yang selanjutnya adalah sebagai ilmu atau pengetahuan, dan tentunya pengajaran matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini. Guru disadarkan akan perannya sebagai motivator dan pembimbing siswa. Prinsip belajar matematika NCTM: 2000 yaitu siswa belajar matematika seyogyanya dengan pengertian atau pemahaman secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Sehingga belajar matematika itu merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang dengan berbekal pengalaman dan ilmu yang telah dimiliki. Proses belajar matematika tersebut difasilitasi dengan adanya guru yang mendampingi kegiatan pembelajaran. Menurut Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006, mata pelajaran matematika di SMP bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut. 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsir solusi yang diperoleh. 4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam 14 memelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Pembelajaran matematika SMP merupakan matematika sekolah. Ebbut dan Straker Marsigit, 2009 menyatakan bahwa hakikat matematika sekolah antara lain : “Matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan, matematika adalah kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan; Matematika adalah kegiatan problem solving; Matematika adalah alat komunikasi”. Dari sini dapat kita ketahui bahwa pembelajaran matematika bukan hanya menyampaikan konsep-konsep matematika. Melainkan sebuah kegiatan untuk menulusuri pola, imajinasi, intuisi dan kreativitas. Pembelajaran matematika di sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentuk pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara pengertian-pengertian matematika. Hal ini mendorong guru untuk memilih dan menggunakan strategi, metode, pendekatan, dan teknik yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan strategi dan pendekatan dalam pembelajaran matematika harus mengoptimalisasikan interaksi semua unsur pembelajaran dan keterlibatan seluruh indra siswa. Siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek. Dengan pengamatan, siswa mampu menangkap pengertian suatu konsep. 15 Selanjutnya dengan abstraksi, siswa dilatih untuk membuat perkiraan dan terkaan berdasarkan pengetahuan yang dikembangkan melalui generalisasi. Pola pikir induktif dan deduktif semakin berkembang sehingga siswa mampu memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan matematika. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode agar siswa dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu memudahkan pencapaian pola pikirkonsep matematika dalam menyelesaikan persoalan matematis, serta dapat mengaplikasaikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Karakteristik siswa SMP

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

72 314 377

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII.

5 14 168

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

22 92 268

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL SISWA SMP KELAS VII.

0 1 48

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SMP KELAS VII PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL.

2 10 144

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

0 0 51

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 52

PENGEMBANGAN RPP DAN LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

7 48 463