Prestasi Belajar Deskripsi Teori

36 Atau apabila diterjemahkan kedalam bahasa indonesia kurang lebih Kemandirian belajar adalah proses yang membantu siswa dalam mengelola pikiran mereka, perilaku dan emosi agar berhasil mengarahkan pengalaman belajar. Proses ini terjadi ketika tidakan tujuan siswa yang diarahkan oleh informasi yang diperoleh atau ketrampilan yang dimiliki. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah rasa ketidakbergantungan pada orang lain dalam belajar, bertanggung jawab atas dirinya sendiri serta kesiapan individu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metode belajar dan evaluasi hasil belajar. Sehingga aspek yang diukur dalam kemandirian belajar adalah ketidakbergantungan pada orang lain, bertanggung jawab dan mempunyai inisiatif.

7. Prestasi Belajar

Menurut Arends dan Kilcher 2010:59 Achievement is satisfied when students strive to learn particular subjects or acquire difficult skills and are succesful in their quest. Prestasi merupakan suatu kepuasan ketika siswa berusaha untuk mempelajari suatu pelajaran atau mampu menguasai ketrampilan yang sulit dan memperoleh kesuksesan dalam upaya mereka. Menurut Suratinah Tirtonegoro 2001:3 prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun kalimat yang 37 mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Menurut Ngalim Purwanto 2006:43 mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha sebagaimana dinyatakan dalam raport dan prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan Menurut Oemar Hamalik 2010: 18 prestasi belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Menurut Suharsimi Arikunto 2001:4 prestasi belajar mencerminkan sejauh mana siswa telah dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan menurut bidang studi. Tujuan yang ditetapkan biasanya berupa kompetensi-kompetensi dasar yang harus dikuasi oleh siswa. Senada dengan hal tersebut Winkel 2002 : 162 mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar dapat diukur dengan alat ukur tertentu. Tes prestasi belajar merupakan salah satu alat ukur di bidang pendidikan yang sangat penting, artinya sebagai sumber informasi guna pengambilan keputusan Saifudin Azwar, 1996: 9. Prestasi belajar diperoleh dengan perangkat tes dan hasil tes dapat memberi informasi tentang apa yang telah dikuasai oleh siswa, serta dapat memberi 38 informasi kedudukan siswa dibandingkan dengan siswa yang lain atau kelompoknya. Dengan demikian seseorang dapat dikatakan berprestasi atau berhasil dalam suatu pelajaran tertentu jika mampu menyelesaikan tes prestasi belajar tersebut dengan baik. Sedangkan menurut Zainal Arifin 1991: 3-4 prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu: a. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Sebagai lambing penguasaan hasrat ingin tahu. c. Sebagai bahan informasi dalam pendidikan. Dengan asumsi bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik feed back dalam meningkatkan suatu pendidikan. d. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan tingkat produktifitas secara institusi pendidikan. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. e. Sebagai indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa merupakan masalah yang utama karena siswalah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang dicapai berupa penguasaan kompetensi- kompetensi dasar yang dikuasi oleh siswa. Hasil tersebut didapat dari sebuah tes prestasi belajar yang dibuat oleh guru di akhir pembelajaran. 39

8. Tinjauan Materi Aritmetika Sosial

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

72 314 377

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII.

5 14 168

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

22 92 268

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL SISWA SMP KELAS VII.

0 1 48

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SMP KELAS VII PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL.

2 10 144

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

0 0 51

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 52

PENGEMBANGAN RPP DAN LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

7 48 463