51 kemandirian belajar yang dicapai minimal pada skor kemandirian
belajar yang dicapai minimal pada kategori baik yaitu lebih dari 84.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviana Mutia Dewi 2013 tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah
untuk siswa SMP kelas VII. Hasil penelitian menunjukan kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinilai dari segi kevalidan,
kepraktisan dan keefektifan memiiliki kriteria baik, dapat diterapkan pada proses pembelajaran.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anis Senja Arsita 2014 tentang
pengembangan LKS berbasis masalah pada materi persamaan dan fungsi kuadrat untuk SMA kelas X dengan kurikulum 2013. Hasil penelitian
menunjukan kualitas LKS yang dikembangkan dinilai dari segi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan memiiliki kriteria baik, dapat diterapkan pada
proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan saintifik. Sehingga penelitian ini sangat relevan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Lina Dwi Astuti 2014 tentang penerapan
problem based learning dalam meningkatan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII B SMP
Negeri 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan Problem Based Learning, peresentase kemandirian belajar
siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Yogyakarta meningkat.
52 4.
Penelitian yang dilakukan oleh Sopiyan 2010 tentang efektifitas model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar siswa SMP
kelas VII. Hasil penelitian ini menunujukan bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning lebih efektif dibandingkan dengan
model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa. Walaupun penelitian ini meneliti tentang hasil belajar, namun pnelitian ini masih
relevan. Hal ini dikarenakan hasil belajar digunakan untuk mengukur prestasi belajar.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ermawati 2014 tentang pengaruh
penerapan pembelajaran berbasis scientifik terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VII di SMP N 1 Margahayu. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VII di SMP N 1 Margahayu, Jawa Barat.
6. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsir Kamal 2014 tentang
implementasi pendekatan scientifik untuk meningkat kemandirian belajar siswa kelas X SMA Negeri 10 Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukan
bahwa pembelajaran
menggunakan pendekatan
scientifik dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa yang terdiri dari lima langkah pembelajaran, yaitu mengamati, menanya, mengasosiasi, mengumpulkan
informasi dan mengomunikasikan mampu meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa. Hal ini tampak adanya peningkatan percaya
53 diri, peningkatan inisiatif, peningkatan tanggung jawab dan peningkatan
motivasi dalam belajar matematika. Walaupun penelitian ini untuk siswa SMA kelas X, namun penelitian ini masih relevan. Hal ini dikarenakan
siswa SMA kelas X masih dalam tahap perkembangan kognitif operasional formal sama halnya dengan siswa SMP kelas VII.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Etherington. M.B 2011 dengan judul
“Investigative Primery Science: A Problem Based Learning Approach”. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar sains dengan
menggunakan problem based learning sangat baik. Selain itu, diqrekomendasikan agar dapat menggunakan pembelajaran dengan
problem based learning. 8.
Penelitian yang dilakukan oleh Frank Quinn 2012 dengan judul “A Science of learning Approach to Mathematic Education
”. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa mudah memahami matematika dengan
menggunakan pendekatan saintifik. Hal ini dikarenakan siswa menemukan sendiri konsep matematika pada pembelajaran.
54
C. Kerangka Berpikir