Kemandirian belajar Deskripsi Teori

34 f. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah g. Menarik kesimpulan

6. Kemandirian belajar

Menurut Constance Kamii 200 : 56 mandiri atau kemandirian berarti diperintah oleh diri sendiri , dimana setiap pribadi berhak membuat keputusan bagi diri sendiri tanpa bergantung oleh orang lain. Menurut Mohammad Ali dan Asrori 2006 :110, individu yang mandiri adalah individu yang berani mengambil keputusan yang dilandasi pemahaman pemahaman akan segala konsekuensi atau tindakannya. Menurut Hamzah B. Uno 2008 :77 kemandirian adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain secara emosional. Orang dianggap mandiri dianggap mampu bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan menurut Rusman 2011: 353 mandiri mempunyai arti tidak bergantung orang lain, bebas dan dapat melakukan sendiri. Berdasarkan beberapa uraian tentang kemandirian. Tampak bahwa seorang siswa perlu mempunyai kemandirian dalam belajar. Dengan kemandirian siswa dapat dengan sendiri tanpa bergantung dengan orang lain. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Umar Tirtarahardja La Solo 2000:50 kemandirian belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsung lebih didorong oleh kemampuan sendiri, pilihan sendiri dan bertanggung jawab sendiri dari 35 pelajar. Menurut Arends 2007: 384, dalam kemandirian belajar guru berperan sebagai pembimbing yang selalu mendorong dan memberikan penghargaan kepada siswanya untuk bertanya dan mencari solusi dalam masalah nyata dengan jalan mereka masing-masing. Siswa diharapkan dapat belajar untuk menerapkan apa yang telah dipelajari secara mandiri dalam kehidupan. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa aktif mengembangkan kemandirian belajar dan guru aktif sebagai pembimbing dan motivator bagi siswa. Menurut Haris Mudjiman 2007 belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Sedangkan menurut Brokfield dalam Martinis Yamin, 2008 :115 Kemandirian belajar merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metode belajar dan evaluasi hasil belajar. Menurut Sharon Zumrun 2011 :4 Self-regulated learning is a process that assists students in managing their thoughts, behaviors, and emotions in order to successfully navigate their learning experiences. This process occurs when a student’s purposeful actions and processes are directed towards the acquisition of information or skills. 36 Atau apabila diterjemahkan kedalam bahasa indonesia kurang lebih Kemandirian belajar adalah proses yang membantu siswa dalam mengelola pikiran mereka, perilaku dan emosi agar berhasil mengarahkan pengalaman belajar. Proses ini terjadi ketika tidakan tujuan siswa yang diarahkan oleh informasi yang diperoleh atau ketrampilan yang dimiliki. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah rasa ketidakbergantungan pada orang lain dalam belajar, bertanggung jawab atas dirinya sendiri serta kesiapan individu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metode belajar dan evaluasi hasil belajar. Sehingga aspek yang diukur dalam kemandirian belajar adalah ketidakbergantungan pada orang lain, bertanggung jawab dan mempunyai inisiatif.

7. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

72 314 377

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII.

5 14 168

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

22 92 268

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL SISWA SMP KELAS VII.

0 1 48

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK SMP KELAS VII PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL.

2 10 144

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

0 0 51

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 52

PENGEMBANGAN RPP DAN LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

7 48 463