semakin tinggi konsentrasi kitosan yang diberikan maka semakin banyak pula gugus amino NH
2
Hal ini didukung oleh pernyataan Meriatna 2008 bahwa kitosan berkemampuan mengikat logam dengan cara pengkhelat. Pengkhelat dalam hal ini adalah kitosan yang
memiliki kadar nitrogen yang tinggi pada rantai polimernya. Persentase kitosan yang baik digunakan untuk menjaga eritrosit normal adalah kitosan dengan persentase 1
dikarenakan pada kondisi ini jumlah eritrosit sangat meningkat dibandingkan dengan kelompok yang memiliki persentase kitosan 0,50 dan 0,75.
didalam mengikat mengkhelat plumbum asetat yang masuk kedalam tubuh. Ini sesuai dengan pernyataan Wiyarsih dan Priyambodo 2011 bahwa kitosan
dapat digunakan sebagai adsorbenpenyerap yang daoat menyerap logam-logam berat seperti Zn, Cd, Pb Mg dan Fe.
4.3 Jumlah Sel Darah Putih Leukosit Tikus Putih
Pemberian Pb tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah leukosit p0,05. Dosis pemberian Pb yaitu 40kgBBhari menghasilkan jumlah eritrosit yang secara statistik
meningkat jika dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan data statistic, diketahui bahwa semua kelompok perlakuan tidak berbeda nyata terhadap kontrol. Hal ini diduga bahwa
plumbum asetatdan kitosan yang diberikan dianggap sebagai zat asing antigen yang masuk kedalam tubuh, sehingga leukosit memberikan respon imunitas dengan cara
merangsang limfosit untuk menghasilkan antibodi yaitu leukosit. Pengaruh pemberian plumbum asetat dan kitosan terhadap jumlah leukosit setelah diberi Pb disajikan pada
gambar 4.3
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata jumlah Leukosit dalam Darah Tikus Putih
K = Kontrol tanpa perlakuan; P1= Pb asetat; P2= Pb asetat + kitosan 0,5; P3= Pb asetat + kitosan 0,75; P4= Pb asetat + kitosan 1; P5=
kitosan 1; P6= pelarut asam asetat 1
Gambar 4.3 menjelaskan bahwa rata-rata yang dimiliki oleh perlakuan dengan pemberian plumbum 1 P1 memiliki rata-rata leukosit tertinggi jika dibandingkan
dengan kontrol dan perlakuan yang lainnya yaitu 9,2X10
3
mm
3
. Sedangkan untuk rata- rata jumlah leukosit yang terendah adalah dimiliki oleh P5 yaitu perlakuan dengan
pemberian kitosan 1. Kisaran normal leukosit tikus putih dewasa, yaitu 4000- 10.000mm
3
Anonimus, 1991. Pada P1 pemberian plumbum 1 jumlah leukosit adalah 9200mm
3
Berdasarkan perhitungan statistic menunukkan bahwa antara kelompok P1 pemberian plumbum 1 dengan kelompok perlakuan lainnya P2 plumbum asetat 10
mg + kitosan 0,5, P3 Pb asetat + kitosan 0,75, P4 Pb asetat + kitosan 1;, P5 kitosan 1, dan P6 pelarut asam asetat 1 tidak berbeda nyata p0,05. Menurut
Prasetiyo et al., 2010 bahwa masuknya benda asing antigen kedalam darah akan menimbulkan reaksi dari tubuh untuk menetralisisr. Reaksi itu melibatkan sel-sel imun
yang banyak dijumpai pada organ-organ limfoid dan juga leukosit. Leukosit memiliki menunjukkan bahwa jumlah leukosit perlakuan ini meningkat jika
dibandingkan dengan jumlah normal leukosit.
Universitas Sumatera Utara
fungsi sebagai system kekebalan tubuh dan juga melawan zat asing yang masuk kedalam tubuih. Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya jumlah leukosit dalam darah.
Kitosan yang diberikan pada tikus setelah dipapari plumbum dalam hal ini memberikan pengaruh yang tidak cukup besar terhadap jumlah leukosit. Hal ini
dikarenakan kitosan yang digunakan sebagai antioksidan mengikat mengkhelat plumbum asetat masuk kedalam tubuh sehingga leukosit tidak terlalu terangsang untuk
memproduksi antibody didalam melawan antigen.
4.4 Jumlah Trombosit Tikus Putih