4.5 Kadar Hemoglobin Hb Tikus Putih
Pemberian Pb secara statistic berpengaruh nyata terhadap kadar hemoglobin p0,05. Dosis pemberian Pb yaitu 40kgBBhari menghasilkan kadar hemoglobin yang secara
berbeda nyata terhadap control, dimana terlihat terjadi penurunan kadar hemoglobin darah. Pemberian kitosan mengurangi dampak yang diberikan oleh plumbum. Pengaruh
plumbum asetat dan kitosan terhadap kadar hemoglobin setelah diberi plumbum disajikan pada gambar 6.
Gambar 4.5 Grafik Rata-Rata Kadar hemoglobin dalam Darah Tikus Putih
K = Kontrol tanpa perlakuan; P1= Pb asetat; P2= Pb asetat + kitosan 0,5; P3= Pb asetat + kitosan 0,75; P4= Pb asetat + kitosan 1; P5=
kitosan 1; P6= pelarut asam asetat 1
Gambar 4.5 memperlihatkan bahwa rata-rata kadar Hb yang paling tinggi dimiliki oleh kelompok kontrol K1 yaitu sebesar 15,54 g100 mL jika dibandingkan dengan
kelompok P1 Pb asetat 1 dengan kelompok perlakuan lainnya yaitu kelompok perlakuan P2 Pb asetat + kitosan 0,5, P3 Pb asetat + kitosan 0,75, P4 Pb asetat +
kitosan 1, P5 kitosan 1 dan P6 pelarut asam asetat 1. Sedangkan untuk rata-rata
Universitas Sumatera Utara
kadar Hb yang terendah dimiliki oleh kelompok P1 yaitu 13,24 g100mL yaitu pada kelompok yang diberikan perlakuan dengan pemberian plumbum asetat 1.
Kadar plumbum asetat di darah juga mempengaruhi kadar hemoglobin. Pemberian Pb asetat ini juga menunjukkan adanya penurunan kadar hemoglobin darah
13,24 g100 mL. Hal ini sesuai dengan penelitian Sugiharto 2004, dan Hariono 2005 yang menunjukkan pemberian larutan timbal dapat mengakibatkan penurunan kadar
hemoglobin darah tikus. Menurut Palar 2004, plumbum dapat menghambat proses pengikatan heme dengan globin sehingga Hb yang terbentuk berkurang. Kadar Pb dalam
darah sebesar 0,5 µgmL pada manusia dewasa dapat menurunkan sintesis Hb, pada kadar 0,8 µgmL dapat mengakibatkan anemia, sedangkan pada anak-anak anemia dapat terjadi
apabila dalam darah mengandung timbal pada kadar 0,7 µgmL WHO, 1987 . Adanya terdapat perbedaan yang nyata kadar Pb darah diantara kelompok
perlakuan namun terdapat kecenderungan penurunan kadar Pb darah antara kelompok kontrol Pb dengan kelompok perlakuan yang diberikan kitosan P2, P3 dan P4. Hal ini
dapat dilihat dari kadar hemoglobin yang berbeda pada kelompok kontrol dan perlakuan. Untuk kadar hemoglobin normal tikus putih adalah 15-16 g100 mm
3
Kitosan mengandung gugus amina dan hidroksil -OH sehingga menyebabkan kitosan mempunyai reaktifitas kimia yang tinggi, bersifat polielektrolit kation sehingga
dapat berperan sebagai penukar ion ion exchanger dan dapat berperan sebagai absorben terhadap logam berat dalam air limbah Marganof, 2003. Menurut Inoue et al 1993
Rorrer dan Hsien 1993, gugus hidroksil pada kitosan menyebabkan kitosan menjadi bersifat hidrofilik , dan gugus amina pada rantai kitosan merupakan tempat pengkelat
untuk ion logam. Maka dari sifat-sifat ini kitosan mempunyai kemampuan untuk mengikat plumbum darah. Hal ini didukung oleh Purwoningsih, 2008 yang mengatakan
bahwa, kitosan mampu mengkhelat plumbum dalam darah dan dapat menaikkan kadar hemoglobin dalam darah dapat meningkat kembali. Dikarenakan adanya peranan kitosan
sebagai pengkhelat dapat mengikat plumbum dalam darah. Dalam penelitian ini ko0nsentrasi kitosan paling efektif yang diberikan untuk memproteksi kadar Hb tetap
normal adalah kitosan dengan konsentrasi 1. Widjayakusuma
dan Sikar, 1986. Dengan demikian tampak terlihat jelas bahwa plumbum memberikan pengaruh terhadap kadar normal hemoglobin tikus. Dimana kadar hemoglobin tikus
untuk pemberian plumbum asetat 10 mL P1 dengan besar Hb adalah 13,24 g100mL.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Kadar SGPT dan SGOT Tikus 4.6.1 Kadar SGPT Tikus Putih