37
mendapat perhatian yang lebih khusus. Pelayanan yang baik yaitu memenuhi standar penjaminan mutu sehingga berbagi bentuk pelayanan ada
indikatornya dan berjalan sesuai yang direncanakan. Standar tersebut meliputi standar masukan, standar proses, dan standar lingkungan. Standar masukan
meliputi tenaga pengelola dan lanjut usia, pedoman, sarana dan prasarana. Standar proses yaitu model pelayanan yang diberikan meliputi model medis,
model sosial, dan model promosi dan dukungan kesehatan. Standar lingkungan meliputi kebijakan peraturan perundang-undangan.
Pemberian pelayanan yang baik terhadap para lansia akan melibatkan beberapa pihak yang terkait baik pihak internal maupun pihak
eksternal, maka dari itu pihak-pihak tersebut dapat bekerja sama dengan baik. Pelayanan yang baik dalam sebuah UREHSOS harus memenuhi standar
penjaminan mutu. Adapun standar penjaminan mutu di UREHSOS “Wiloso
Wredho meliputi standar masukan, satandar proses dan standar lingkungan. Hal ini bertujuan untuk menjamin pemberian pelayanan sebaik mungkin bagi
para lansia. Kualitas pelayanan yang baik akan menjadikan lansia merasa nyaman dan terpenuhi kebutuhan lahir maupun batin dimana nantinya akan
muncul kesejahteraan bagi lansia. Kualitas pelayanan yang baik tersebut tentunya tidak terlepas dai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan tersebutlah yang akan diteliti seberapa besar peranan dan pengaruhnya terhadap proses pelaksanaan
pelayanan terhadap lansia.
38
Dari penjelasan yang telah diuraikan di atas maka dapat dibuat bagan untuk mempermudah pemahaman.
Input
Proses
Output
gambar 2. Kerangka Berfikir
Semakin meningkatnya jumlah lansia karena
perkembangan teknologi
Lansia non produktif
Pelayanan dalam Unit Rehabilitasi Sosial “Wiloso
W redho”
Standar masukan
Standar proses
Standar lingkungan
Kesejahteraan Lansia
39
D. PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi lansia di UREHSOS
“Wiloso Wredho” Kutoarjo?
2. Bagaimana hubungan pengelola dengan lansia di UREHSOS
“Wiloso Wredho” Kutoarjo? 3.
Bagaimana model pelayanan UREHSOS “Wiloso Wredho” Kutoarjo
terhadap lansia? 4.
Bagaimana respon lansia terhadap pelayanan yang diberikan oleh UREHSOS
“Wiloso Wredho” Kutoarjo? 5.
Faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pelayanan faktor pendukung dan faktor penghambat di UREHSOS
“Wiloso Wredho” Kutoarjo?
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Suharsimi Arikunto 1998:209 mengungkapkan bahwa pendekatan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan dengan
cara memandang obyek penelitian sebagai suatu system, artinya obyek kajian dilihat dari satuan yang terdiri dari unsur yang saling terkait dan
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada. Sedangkan
Bogdan dan Taylor Moleong, 2001:3 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap lansia di Unit Rehabilitasi Sosial
“Wiloso Wredho”, Kutoarjo.
B. Setting, Waktu dan Lama Penelitian
I. Setting Penelitian
Setting penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah di Unit Rehabilitasi Sosial
“Wiloso Wredha” Kutoarjo dengan alasannya sebagai berikut:
a. UREHSOS “Wiloso Wredho” merupakan salah satu lembaga yang di
dalamnya memberikan pelayanan pendidikan non formal yaitu mencakup pendidikan seumur hidup.
41
b. Keterbukaan dari pihak UREHSOS sehingga memungkinkan lancarnya
dalam memperoleh informasi atau data yang berkaitan dengan penelitian. c.
Menambah pengetahuan tentang lanjut usia sehingga bisa memberikan pengalaman dalam penanganan lanjut usia.
d. Mengetahui pelaksanaan pelayanan terhadap lanjut usia sehingga bisa
memberikan kontribusi bagi lanjut usia. II. Waktu Penelitian dan Lama Penelitian
Waktu penelitian untuk mengumpulkan data dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan bulan Februari. Dalam penelitian ini peneliti
membaur dengan subyek penelitian dengan tujuan peneliti dapat memperoleh data secara benar. Proses tersebut dijalani untuk mengakrabkan antara peneliti
dengan subyek penelitian. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan di Unit Rehabilitasi Sosial
“Wiloso Wredho”, Kutoarjo. Adapun proses kegiatan pengumpulan data dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 1. Proses Kegiatan Pengumpulan Data
No Kegiatan
Waktu Pelaksanaan 1.
Pegamatan dan Observasi Oktober
– November 2.
Tahap penyusunan proposal November
– Desember 3.
Tahap perijinan Desember
– Januari 4.
Tahap pengumpulan data Januari
– Maret 5.
Tahap analisis data Februari
– Maret 6.
Penyusunan laporan Maret
– April 7.
Ujian April
C. Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto 1990:119 menerangkaan bahwa subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subyek penelitian
itulah data tentang kategori yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti.
42
Sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data diperoleh. Sumber data dapat berupa orang, benda gerak, atau proses tertentu. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan data. Maka sumber data adalah kata-kata atau tindakan orang
yang diwawancara, sumber data tertulis, dan foto. Subyek sasaran penelitian ini adalah pengelola, para pekerja sosial, dan para lansia.
D. Sumber dan Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah: a.
Pihak internal UREHSOS “Wiloso Wredho” b.
Model pelayanan yang diberikan oleh pihak UREHSOS “Wiloso Wredho” terhadap para lansia.
2. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ada beberapa cara agar data yang diperoleh merupakan data yang sahih atau valid yang
merupakan gambaran yang sebenarnya dari kondisi yang ada dalam pelayanan
UREHSOS. Metode
yang digunakan
meliputi pengamatanobservasi, wawancara, dan dokumentasi:
a. Pengamatan atau observasi
Sutrisno Hadi 1984:135 menjelaskan bahwa observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini