Pengertian Lanjut Usia Kajian Tentang Lanjut Usia

24 Pendengaran manusia mencapai kesempurnaan pada umur 10 tahun, setelah itu lambat laun terjadi kemunduran. Mula-mula kemunduran itu terjadi pada suara, juga penglihatan, sehingga banyak anak-anak yang duduk di sekolah menengah harus memakai kaca mata. Pada umur 40 tahun biasanya orang masih dapat membaca dengan mata biasa, tetapi setelah itu sebagian besar orang memerlukan kaca mata untuk membaca. Kira-kira umur 50 tahun alat pengecap mulai pula kehilangan rasa, sedangkan alat pencium berkurang pada umur kira-kira 60 tahun. Kekuatan otot mencapai puncaknya pada umur 25 tahun setelah itu mulai mengalami kemunduran. Pada umur 60 tahun tenaga seseorang biasanya hanya tinggal 50 dari kekuatan masa remajanya. Masalah orang lanjut usia berkisar pada : 1 Ketergantungan : masa tua menimbulkan keadaan tidak berdaya, kekuatan fisik dan mental mundur. Keadaan tidak berdaya ini sedikit banyak menimbulkan ketergantungan, dimana ketergantungan ini membutuhkan pertolongan dari pihak lain keluarga atau masyarakat baik yang bersifat moril maupun materiil. 2 Kebutuhan: sebagai manusia, orang lanjut usia mempunyai kebutuhan. Kebutuhan ini mempunyai corak yang khas dan mendesak untuk dipenuhi. 3 Sebab akibat: bila ketergantungan dan kebutuhan mendesak ini tidak diatasi atau dipenuhi dapat mengakibatkan terjadinya masalah, masalah orang lanjut usia terlantar. 25 Oleh karena itu masa tua dapat dilihat dari berbagai segi yaitu umur, badaniah, perubahan kepribadian dan perubahan jaringan tubuh. Sebagai manusia, orang lanjut usia mempunyai kebutuhan yang khas. Weinberg dalam Oswari 1997: 57 mengelompokkan kebutuhan lanjut usia menjadi empat bagian: “Kebutuhan orang lanjut usia mengandung, pertama, standar kehidupan dan tempat tinggal yang adekuat; kedua, hubungan sosial dan kegiatan di setiap waktu untuk mengatasi kesunyian dan kekosongan; ketiga, pemeliharaan kesehatan; keempat, pencegahan terhadap kerusakan yang menimpa kehidupan orang lanjut usia “. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang telah mengalami lanjut usia maka akan mengalami kemundura-kemunduran dalam dirinya baik kemunduran dalam fisik maupun kemunduran psikis. Kemunduran fisik meliputi semakin berkurangnya fungsi organ tubuh manusia, dan kemunduran psikis berkaitan dengan pola piker dan perasaan. Oleh karena itu lanjut usia memerlukan pelayanan yang dapat memenuhi semua aspek kebutuhannya.

4. Kajian Tentang Unit Rehabilitasi Sosial UREHSOS “Wiloso

Wredho” Unit Rehabilitasi Sosial UREHSOS “Wiloso Wredho” merupakan bagian dari panti wredha, karena UREHSOS “Wiloso Wredho” sebagai tempat untuk memberikan pelayanan terhadap lanjut usia untuk mencapai kesejahteraan sosialnya. Di UREHSOS inilah lanjut usia akan dibimbing dan dibina untuk menjadi lanjut usia yang lebih mandiri karena di UREHSOS 26 lanjut usia akan mendapat pelayanan-pelayanan yang menuju kepada pemulihan kondisi untuk menjadi lebih baik.

a. Pengertian Panti Wredha

Poerwardarminta 1991: 65 menjelaskan bahwa kata Panti Wredha berasal dari kata Jawa yaitu yang berarti rumah atau tempat kediaman dan kata Sansekerta werda wredha yang bearti tempat tinggal orang-orang yang sudah lanjut usia. Panti wredha sebagai suatu lembaga kesejahteraan sosial didirikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat di lingkungannya. Sedangkan yang dimaksud panti wredha adalah: Suatu tempat untuk menampung para lanjut usia jompo terlantar dengan memberikan pelayanan sehingga mereka merasa aman, tentram dengan tiada perasaan gelisah maupun khawatir dalam menghadapi hari tua. petunjuk teknis panti wredha, 1998:4 Dari pengertian panti wredha tersebut dapat disimpulkan bahwa panti wredha adalah sebuah tempat yang sengaja didirikan sebagai tempat bagi lansia agar lansia dapat menikmati masa tuanya dengan penuh kenyamanan karena adanya pelayanan yang diberikan dalam panti tersebut.

b. Pengertian Unit rehabilitasi Sosial UREHSOS

Istilah rehabilitasi dalam bahasa Latin berasal dari kata habilis yang berarti mampu. Sedangkan secara harfiah rehabilitasi mempunyai arti memampukan kembali atau menjadikan mampu kembali. Menurut Kepmensos RI No. 07HUKKBPII1984 rehab adalah suatu proses refungsional dan pengembangan yang memungkinkan penyandang masalah