43
digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi fisik daerah penelitian dan keadaan lansia serta pelayanan di UREHSOS
“Wiloso Wredho”. Untuk memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap, lebih mendalam dan
terperinci maka dalam melakukan pengamatan dilaksanakan pada saat para lansia sedang santai berkumpul di luar sehingga tidak mengganggu. Dalam
hal ini peneliti tidak mengubah situasi dan kondisi para lansia. Data-data atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan selanjutnya dituangkan
dalam suatu tulisan. Observasi dilaksanakan selama 6 kali. Setiap observasi, peneliti menggunakan buku catatan. Observasi dilakukan pada aktivitas
pelayanan terhadap lansia di UREHSOS “Wiloso Wredho”.
b. Wawancara
Koentjaraningrat 1986:139 menerangkan bahwa wawancara terdiri dari wawancara berencana standardized interview dan wawancara
tak berencana unstandardized interview. Wawancara berencana ini terdiri dari suatu pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya berkaitan dengan
data yang akan dicari. Sedangkan wawancara tak berencana ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak mempunyai struktur tertent tetapi
berpusat kepada suatu pokok tertentu. Metode ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada responden agar leluasa mengemukakan pendapatnya
atau menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti. Meskipun di atas telah disebutkan bahwa dalam penelitian ini menggunakan wawancara yang
terencana tetapi dalam pelaksanaannya tetap fleksibel, terbuka, rileks, dan penuh kekeluargaan. Hal ini dimaksudkan agar responden benar-benar dapat
44
mengemukakan hal-hal yang diketahui, dialami tanpa adanya rasa paksaan dari peneliti. Wawancara dilakukan secara intensif dan dilakukan selama 3
minggu. Peneliti hadir 3 kali dalam seminggu. Dalam melakukan wawancara peneliti melakukan wawancara selama kurang lebih 3 jam.
Wawancara dilakukan terhadap pengelola, pekerja social, dan lansia di UREHSOS ““Wiloso Wredho””
c. Dokumentasi
Suharsimi A. 2002:206 menjelaskan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa cacatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi merupakan metode bantu dalam upaya
memperoleh data. Kejadian-kejadian atau peristiwa tertentu yang dapat dijadikan atau dipakai untuk menjelaskan kondisi di dokumentasi oleh
peneliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumentasi terdahulu, misalnya berupa foto-foto kegiatan, catatan-catatan kegiatan dan berbagai
informasi yang dapat dipergunakan sebagai pendukung hasil penelitian. Fungsi dari metode ini adalah untuk memperoleh data tertulis yang
meliputi: identitas lembaga, sarana prasarana, data sumber pendanaan, proses pelayanan yang diberikan dalam sehari-hari sampai proses
pengurusan lansia ketika meninggal dunia. Selain itu untuk mengetahui agenda-agenda besar yang sering dilakukan seperti perayaan ulang tahun
lansia, dan juga peringatan hari besar nasional.