Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
diberikan berbagai macam keterampilan untuk mengisi waktu luang yang ada. Seperti yang diungkapkan oleh Ch. Wiyono Drajat 1983:169, bahwa dalam
usaha pelayanan lanjut usia diperlukan adanya suatu lembaga yang dapat menggantikan keluarga untuk merawat dengan sebaik-baiknya agar mereka dapat
menikmati hari tuanya dengan senang dan tenang. Kebutuhan lansia meliputi kebutuhan di segala aspek kehidupan yang
semakin tua maka semakin mengalami perubahan dan kemunduran. Proses terjadinya lanjut usia yang dialami seseorang akan melibatkan berbagai aspek
antara lain aspek fisik, aspek biologis, aspek mental psikologis maupun aspek sosio-ekonomi, maka untuk meningkatkan kesejahteraan bagi lanjut usia juga
diperlukan berbagai bentuk pendekatan agar penanganan kesejahteraan bagi para lanjut usia dapat dilakukan secara tepat. Pendekatan yang dilakukan juga harus
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dialami lanjut usia. Lanjut usia yang tinggal di UREHSOS akan mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhannya.
Salah satu UREHSOS yang memberikan pelayanan terhadap lanjut usia adalah UREHSOS “Wiloso Wredho” Kutoarjo.
Syarif Muhidin 1984:100 dalam bukunya “ Pengantar Kesejahteraan Sosial” mengemukakan bahwa pada dasarnya setiap orang tua usia lanjut ingin
menghabiskan masa tuanya untuk berkumpul dengan anak-anaknya maupun dengan cucunya. Namun demikian, kadang-kadang tinggal di UREHSOS
merupakan satu-satunya jalan apabila orang tersebut hidup terlantar. Lansia yang menghuni UREHSOS mempunyai banyak waktu luang, oleh karena itu
memungkinkan bagi mereka untuk melakukan kegiatan yang diberikan
5
UREHSOS pada waktu pagi, sore dan malam hari. Pemberian pelayanan- pelayanan tersebut tidak saja semata-mata terpenuhinya kebutuhan pangan,
sandang, pengisian waktu luang dan kegiatan spiritual, tetapi pada saat aktivitas itu berlangsung memungkinkan para usia lanjut lebih banyak bertatap muka dan
berkomunikasi maka pada saat itulah akan terjadi tukar-menukar pengalaman. Kesemuanya itu dilakukan dengan tujuan agar para usia lanjut yang menghuni
UREHSOS merasa berharga dan berperan di dalam kelompok. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran dalam lansia bahwa ia diterima dan dihargai. Harapannya
dengan lansia yang sejahtera maka mereka dapat mengembangkan kehidupannya sesuai apa yang menjadi kebutuhannya dan dapat menyesuaikan perkembangan
jaman yang semakin pesat. Dalam observasi dan pengamatan awal pada UREHSOS
“Wiloso Wredho” diketahui bahwa tujuan UREHSOS “Wiloso Wredho” adalah
melaksanakan sebagian tugas teknis dinas dan melaksanakan kebijakan teknis operasional pelayanan lanjut usia dengan sistem panti. Segala bentuk pelayanan
yang diberikan telah ditetapkan oleh Dinas Sosial yang mengacu pada Standar Penjaminan Mutu SPM. URE
HSOS “Wiloso Wredho” telah melaksanakan pelayanan-pelayanan yang telah dicanangkan meliputi pelayanan kesehatan,
pelayanan psikis dan pelayanan keterampilan. Dari pelayanan kesehatan bekerja sama dengan pihak rumah sakit untuk pengecekan kesehatan. Pelayanan psikis
yaitu pelaksanaan bimbingan-bimbingan sosial, spiritual keagamaan dan pelayanan keterampilan terdiri dari keterampilan pembuatan keset, pembuatan
hiasan bunga, kemoceng dan gantungan kunci. Dengan demikian, maka akan
6
terjalin komunikasi antar teman sebaya yang akan memberikan dorongan semangat hidup lebih panjang dan menjadi lansia yang mandiri. Adapun tujuan
dari semua bentuk pelayanan adalah menjadikan lanjut usia yang mandiri dan terpenuhi kesejahteraan sosialnya sehingga ketika lansia kembali kepada
lingkungan keluarga memiliki kondisi yang lebih baik. UREHSOS “Wiloso Wredho” merupakan tempat tinggal bagi lansia
dengan bangunan yang kecil dan dihuni oleh 65 orang lansia. Kondisi lansia yang ada di sana berbeda-beda, ada yang mampu melakukan berbagai aktivitasnya
sendiri tetapi ada juga yang tidak bisa melakukan apa-apa. Wisma sebagai tempat istirahat lansia berukuran sedang dengan setiap kamarnya diisi oleh tiga orang
lanjut usia. Berbagai sarana dan prasarana yang ada di sana telah mengalami kondisi yang kurang baik. Seperti kondisi ruang makan dengan fasilitas kursi yang
tidak mencukupi dengan jumlah lansia. Selain itu kondisi wisma lansia dengan fasilitas kursi, meja, selimut dan kasur yang kurang layak pakai. Halaman yang
dimiliki pun sangat sempit sehingga banyak lansia yang melakukan kegiatannya di dalam ruangan. Jumlah pekerja sosial yang ada di sana belum sebanding
dengan banyaknya lansia yang tinggal. Hal ini dapat menganggu proses pelayanan terhadap lansia. Meskipun demikian,
pengelola UREHSOS “Wiloso Wredho” tetap melaksanakan pelayanan yang baik yaitu meliputi keramahtamahan,
kesabaran, keikhlasan dan kesungguhan pengelola UREHSOS “Wiloso Wredho”.
Dengan demikian maka akan membuat lansia merasa kerasan dan betah untuk tinggal di UREHSOS
“Wiloso Wredho”. Jika lansia merasakan adanya perubahan bagi dirimya maka kualitas pelayanan Unit Rehabilitasi Sosial UREHSOS
7 “Wiloso Wredho” telah mengena kepada seluruh kehidupan lansia. Dengan
permasalahan yang telah diuraikan di atas maka peneliti mengambil penelitian “faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap lanjut usia di Unit
Rehabilitasi Sosial UREHSOS “Wiloso Wredho” Kutoarjo